Tunggu
"Tunggu!" teriak Langdon, tak sanggup lagi berdiam diri, "Pikirkan dulu. Peter lebih memilih untuk menyerahkan tangan kanan daripada mengungkapkan apa pun yang mungkin ada di balik pintu ini. Kau yakin kita ingin melakukannya? Membuka pintu ini pada dasarnya mematuhi tuntutan teroris."
"Kau ingin mendapatkan Peter Solomon kembali?" tanya
Santo.
"Tentu saja, tapi-"
"Kalau begitu, kusarankan agar kaumelakukan persis seperti yang diminta oleh penculiknya."
"Membuka portal kuno? Kau pikir, ini portalnya?"
Sato menyorotkan senter ke wajah Langdon. "Profesor, aku tidak tahu apa gerangan ini. Tak peduli unit penyimpanan atau jalan masuk rahasia menuju piramida kuno, aku berniat membukanya. Apa sudah jelas?"
Langdon menyipitkan mata dalam cahaya senter dan akhirnya menganggungk.
Sato merendahkan senter dan mengarahkannya kembali pada lempeng kunci antik pintu. "Chief? Ayo."
Dengan masih tampak menentang rencana itu, Anderson mengangkat pistol sangat perlahan-lahan, seraya menunduk memandangi benda itu dengan ragu.
0 notes
Anderson
"Mungkin kau akan merasa lebih nyaman di penjara, karena menghalangi penyelidikan CIA."
Anderson tampak ragu-ragu. Setelah beberapa saat, dengan enggan dia menyerahkan senter kepada Sato dan membuka sarung pistolnya.
0 notes
Sato bicara tanpa ragu
Semoga pintunya terkunci, pikir Langdon.
Sato bicara tanpa ragu, "Coba buka pintunya."
Kepala polisi itu tampak merasa tidak nyaman, tapi dia mengulurkan tangan, meraih pegangan besi tebal itu, dan menekan ke bawah. Pegangannya tidak bergerak. Kini dia menyorotkan senter, menerangi sebuah lempeng kunci tebal kuno dan sebuah lubang kunci.
"Coba kunci masternya," saran Sato.
Anderson mengeluarkan kunci utama yang berasal dari pintu masuk di atas, tapi kunci itu bahkan tidak pas.
"Akukah yang keliru," ujar Sato dengan nada sarkastis, "ataukah seharusnya Keamanan punya akses untuk setiap pintu gedung, kalau-kalau terjadi keadaan darurat?"
Anderson mengembuskan napas dan berbalik memandang Sato. "Maam, orang-orangku sedang mencari kunci kedua, tapi-“
"Tembak saja," sela Sato, seraya mengangguk menunjuk lempeng kunci di bawah pegangan pintu.
Denyut nadi Langdon melonjak.
Anderson berdeham, kedengaran tidak nyaman. "Ma’am, aku menunggu kabar mengenai kunci kedua. Aku ragu, apakah aku akan merasa nyaman meledakkan kunci untuk masuk –‘
0 notes
SBB XIII
"SBB 4," kata Anderson.
"Yang mana SBB 13?" tanya Sato. Segumpal tipis uap keluar dari mulutnya dalam udara bawah tanah yang dingin.
Anderson mengalihkan cahaya senter ke ujung selatan koridor. "Di sana."
Langdon mengintip ke dalam lorong sempit itu dan menggigil, merasakan keluarnya sedikit keringat walaupun udara dingin.
Ketika mereka berjalan melewati sekelompok ambang pintu, semua ruangan tampak sama, pintu-pintunya terbuka, tampaknya sudah ditelantarkan lama sekali. Ketika mereka mencapai ujung barisan, Anderson berbalik ke kanan, mengangkat senter untuk mengintip ke dalam ruang SBB13. Akan tetapi, cahaya senter terhalang oleh pintu kayu tebal.
Tidak seperti ruangan-ruangan lainnya, pintu menuju SBB13 tertutup.
Pintu terakhir ini tampak persis seperti pintu-pintu lainnya - berengsel tebal, berpegangan besi, dan memiliki lempeng nomor dari tembaga berlapis lumut. Tujuh karakter pada lempeng nomornya sama dengan yang tertera pada telapak tangan Peter di atas sana.
SBB XIII
0 notes
SBB IV
kecuali beberapa kotak kayu bobrok tua dan beberapa kertas pembungkus kusut.
Anderson menyorotkan senter pada lempeng tembaga yang di pasang pada pintu. Lempeng itu tertutup lumut, tapi tulisannya masih bisa terbaca:
SBB IV
0 notes
teori konspirasi "tiga belas”
Dia curiga para pendukung teori konspirasi "tiga belas” Amerika akan bersorak-sorai seandainya mengetahui adanya tiga belas ruang penyimpanan yang terkubur di bawah U.S. Capitol.
Beberapa orang menganggap Lambang Negara Amerika Serikat mencurigakan karena mempunyai tiga belas bintang, tiga belas anak panah, tiga belas anak tangga piramida, tiga belas garis perisai, tiga belas daun zaitun, tiga belas zaitun, tiga belas huruf dalam annuit coeptis, tiga belas huruf dalam e pluribus unum, dan seterusnya.
"Memang tampak telantar," ujar Anderson, seraya menyoroti kan senter ke dalam bilik yang berada persis di depan mereka. Pintu kayu tebal itu terbuka lebar. Sorot cahaya senter menerangi bilik batu sempit-lebar sekitar 3 meter dan panjang sekitar 9 meter - seperti lorong buntu yang tidak menuju ke mana-mana. Biliknya tidak berisi apa pun,
0 notes
Efisiensi kerja
Pekerja atau mesin tidak mungkin selamanya bekerja selama 60 menit dalam sejam, karena hambatan-hambatan kecil akan selalu terjadi, misalnya menunggu alat, pemeliharaan, pelumasan mesin-mesin (service & adjustment) dan lain-lain. Ini perlu dibedakan dari hambatan-hambatan karena kerusakan alat-alat atau pengaruh iklim.
Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu produktif dengan waktu kerja yang tersedia. Menurut pengalaman di lapangan, besarnya persentase efisiensi kerja lebih dari 83 %.
0 notes
Keadaan jalan
Keadaan jalan yang akan dilalui sangat mempengaruhi daya angkut alat-alat angkut yang dipakai. Bila jalur jalan baik, kapasitas angkut dapat besar karena alat-alat angkut dapat bergerak lebih cepat. Kemiringan dan jarak harus diukur dengan teliti, karena hal itu akan menentukan waktu yang diperlukan untuk pengangkutan material tersebut (cycle time). Kecerobohan dalam menentukan kemiringan, jarak dan kondisi jalan (lebar dan kekuatannya) akan menurunkan jumlah material yang dapat diangkut dan menambah ongkos pengangkutan.
0 notes
ketinggian
Yang sangat terpengaruh disini adalah kemampuan alat-alat yang dipakai, karena kerapatan udaranya rendah pada ketinggian yang besar. Berdasarkan pengalaman, tenaga diesel yang hilang karena semakin tingginya tempat kerja dari permukaan air laut adalah 3 % setiap naik 1.000 ft. Ini akan menyebabkan turunnya produksi alat dan akan dapat menambah ongkos gali untuk tiap satuan volume atau berat.
0 notes
tujuh ruangan
menghadap tujuh ruangan - dengan satu ruangan dipakai untuk meletakkan tangga yang baru saja mereka jejaki. Semuanya tiga belas.
0 notes
Gudang ACME
Gabungan antara Gudang ACME dan Makam Bawah Tanah Matilla, pikir Langdon ketika Anderson meneliti cetak-biru. Bagan mungil yang menggambarkan sub-ruang bawah tanah ditandai dengan X untuk menunjukkan lokasi SBB13. Mau tidak mau Langdon memperhatikan tata letaknya yang identik dengan mausoleum empat belas makam - tujuh ruangan
0 notes
Kini Anderson
Sato di belakangnya.
"Aku baik-baik saja," jawab Langdon, yang tidak bermaksud melepaskan tas itu dari pandangan. Dia membayangkan bungkusan kecil Peter, dan tidak bisa membayangkan hubungan yang mungkin antara bungkusan itu dan semua yang ada di sub-ruang bawah tanah U.S. Capitol ini.
"Hanya beberapa langkah lagi," ujar Anderson. "Hampir sampai.”
Kelompok itu sudah turun ke dalam kegelapan, sudah berjalan melampaui jangkauan cahaya bola lampu tunggal tangga.
Ketika meninggalkan anak tangga kayu terakhir, Langdon bisa merasakan lantai di bawah kakinya berupa tanah. Perjalanan ke pusat Bumi. Sato melangkah turun di belakangnya.
Kini Anderson mengangkat senternya, meneliti keadaan sekeliling mereka. Sub-ruang bawah tanah itu lebih menyerupai koridor ultrasempit yang memanjang tegak lurus dari tangga. Anderson menyorotkan senter ke kiri, lalu ke kanan, dan Langdon bisa melihat lorong yang panjangnya hanya sekitar lima belas meter dan kedua sisinya didereti pintu-pintu kayu kecil. Pintu-pintu itu sangat berdekatan satu sama lain, sehingga lebar ruang di balik pintu-pintu itu tidak mungkin lebih dari tiga meter.
0 notes
Tangga kayu
Tangga kayu yang menurun menuju sub-ruang bawah tanah Capitol terasa melampaui curam dan pendeknya tangga mana pun yang pernah dijejaki Langdon. Napas lelaki itu kini memburu, dan paru-parunya terasa sesak. Udara di bawah sini dingin dan pengap, dan mau tidak mau Langdon teringat pada rangkaian tangga serupa yang pernah dijejakinya beberapa tahun lalu untuk menuju Necropolis Vatikan. Kota Orang- Orang Mati.
Di depannya, Anderson menunjukkan jalan dengan senter.
Di belakang Langdon, Sato mengikuti di dekatnya, terkadang tangan mungilnya mendorong punggung Langdon. Aku berjalan secepat mungkin. Langdon menghela napas panjang, berusaha mengabaikan dinding-dinding sempit yang mengapitnya. Hampir tak ada ruang untuk bahunya di tangga ini, dan tas kulitnya kini menggores-gores dinding.
"Mungkin seharusnya tasmu kau tinggalkan di atas," saran
0 notes
brazil 2018
0 notes
musim
Di Indonesia hanya dikenal dua musim, yaitu musim hujan dan musim kering. Yang sering menghambat pekerjaan adalah pada musim hujan, sehingga hari kerja menjadi pendek. Kalau hujan sangat lebat, kebanyakan tanah akan menjadi becek dan lengket, sehingga alat-alat mekanis tidak dapat bekerja dengan baik (terhambat) dan perlu dibuatkan sistem penirisan (drainage system) yang baik. Sebaliknya pada musim panas/kemarau akan timbul banyak debu. Selanjutnya panas atau dingin yang keterla-luan juga akan mengurangi efisiensi mesin-mesin/alat-alat yang digunakan.
0 notes