mungkinkah aku yang salah,
yang taj dapat membuatmu bahagia.
-bintangyanghilang
0 notes
Akan ada hari di mana solat kita hanya berisi dengan air mata dan permintaan maaf. Tak lagi dipenuhi berbagai macam keinginan duniawi. Karena satu-satunya pinta kita kini ialah, bagaimana agar Allah mau memaafkan kita, dan ridho atas diri kita.
Akan ada hari di mana kita berandai agar diciptakan dalam rupa yang bukan manusia saja. Kita teringin menjadi berbagai bentuk lain. Apa saja. Sebuah tumbuhan, semut yang berjalan. Ataupun batu yang cuman diam. Asal bukan manusia. Karena menjadi manusia memang semelelahkan itu. Beban pertanggungjawaban yang menanti kita kelak di akhirat selalu membuat kita was-was, apakah kita bisa selamat darinya?
Akan ada hari di mana, mata kita kini tak lagi mengeluarkan air mata. Bukan karena kita tak lagi merasa sedih, ataupun terluka. Kita hanya telah merasa bahwa kepada tangis pun, hati kita tak lagi terasa lega. Hati kita menjadi mati rasa, karena dengan begitu, semua hal terasa menjadi lebih mudah & biasa-biasa saja untuk kita.
Akan ada hari di mana, kita tidak lagi berselera melakukan apa-apa. Hidup kita memang masih berjalan seperti biasa. Namun tanpa gairah di dalamnya. Kita hanya melakukan semuanya semampu dan sebisa kita. Mencoba untuk tetap waras, sembari menunggu waktu jadwal kepulangan.
Akan ada hari di mana, kita akhirnya mengerti, mengapa Allah menciptakan dunia semelelahkan ini. Karena Allah tidak mau kita ingin hidup lama di dalamnya. Karena Allah tak ingin kita menjadikan dunia sebagai tujuan segalanya. Karena Allah tak ingin membuat kita lupa bahwa kita tak selamanya. Karena Allah tak ingin kita terlena dan terlarut dengan apa yang ada di dalamnya. Karena Allah tak ingin kita melupakan tempat kita kembali.
Dan karena Allah menginginkan kita selalu mengingat bahwa hanya kepada-Nya lah ketenangan itu didapatkan, bahwa hanya kepada surga-Nya lah tempat segala kenikmatan.
@milaalkhansah
189 notes
·
View notes
Saat kamu meyakini bahwa Allah adalah jawaban dari segala cemasmu, maka kamu akan menemukan begitu banyak jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka. Insyaa Allah.
Teruslah memupuk prasangka baik kepada Allah.
Bandung, 07 April 2024 | 06.32 WIB
348 notes
·
View notes
9K notes
·
View notes
saya tidak sedang mengejar apa apa. lalu kenapa saat ini saya seperti merasa benar benar kelelahan. saya tidak begitu mengerti dengan jalan yang ada di depan saya, enggan untuk memikirkan lebih jauh tapi mengapa saya seperti terjebak di masa kini. yang mana saya tidak bisa kemana mana. saya memikirkan seseorang yang dengannya mungkin perjalanan saya akan terasa lebih nyata, lebih indah atau bahkan tidak terasa sepi. saya membayangkan setiap saat ketika hidup begitu sulit untuk dilanjutkan, saat dimana udara yang saya hirup justru begitu menyesakkan, atau saat saat dimana saya tidak mempercayai satupun orang. saya ingin disaat saat itu saya mampu menjadi diri saya yang lebih tangguh. Bahkan disaat paling lemah itu, saya membayangkan seseorang akan ada di samping saya. lalu ketika saya pikir saya selesai dengan segala perasaan itu, saya bangun di minggu pagi yang langka kala mendung dan gerimis kecil merambati jendela.
Tidakkah saya ingin jatuh cinta seperti itu? tidakkah saya ingin hidup sebaik itu?
Bisakah kenyataan tidak sekejam itu?
2 notes
·
View notes
83K notes
·
View notes
"berulang kali kusesali diri untuk tidak jatuh hati, dan lagi aku kembali jatuh hati"-k
0 notes
"bukankah kita sama-sama ingin berhenti untuk mencari?"-K
0 notes
rona merah langit kali ini yang kutatap begitu sayup.
0 notes
“Belajar tenang Karna aku pernah menyesal Karna terburu buru Berhenti untuk marah Karna aku pernah melihat penyesalan karna amarah Belajar ikhlas Karna aku tahu allah maha adil”
—
25 notes
·
View notes
Tuhan, Aku gagal lagi.
Aku belajar untuk tidak terburu -buru dalam segala hal. Dan masih saja ego dan keagresifan diri ini terlalu mencoveri diri.
Aku bertanya, apakah aku ditakdirkan untuk begini? Akupun tak paham dengan hidup sebagai aku yang katanya selalu belajar untuk terus sabar tapi nyatanya selalu begini.
Dan selalu terjadi bahwasanya aku ingin menang dalam kompetisi diri dan aku ingin selalu menjadi yang terlihat, padahal aku tak ingin hidup seperti ini. Tapi ini terjadi lagi sebagai hal buruknya.
Dan begitu pun hal baiknya, Tuhan.
Aku dikelilingi teman yang mampu mengenali ku dengan baik ( Captain aku menyebutnya) dan mengingatkan ku akan hal ini.
------------
Hari ini, aku kembali tak lulus dalam mengontrol diri, aku tak lulus dalam menghargai diri.
Tuhan, aku gagal lagi untuk sabar dan tenang.
Padahal sudah jelas untuk diartikan bahwa namaku saja adalah tenang, tapi aku tidak bisa setenang nama ini.
Berikanlah sedikit petunjuk ketenangan yang engkau sembuyikan dalam diriku ini tuhan. Bahwasanya aku ingin selalu belajar sabar, tidak dominan dan tenang dalam hal apapun.
-bintangketenangan24
0 notes
KETIKA USIAMU MEMASUKI 26 TAHUN
Mari kita mengawali tulisan ini
Dengan menanyakan kabar kepada diriku di tahun 2019
Hei,apa kabar diriku?
Masihkah kau mendukung setiap langkah diri ini?
Aku yakin ketika kau melihatku sekarang
Mungkin kau akan terkejut
Terkejut bukan karena banyaknya pencapaian yang dulu kita idamkan
Terkejut karena banyaknya hal di luar perkiraan
Kau pasti bertanya
Bagaimana dengan pekerjaanmu?
Bagaimana dengan jalinan asmaramu?
Bagaimana dengan ibadahmu?
Tak usah terburu-buru
Mari kita jabarkan satu-satu
Silahkan nyari tempat duduk ternyaman
Karena kita akan bercerita begitu panjang
Perihal asmara,
Apa yang kau cari sehingga belum kunjung menemui?
Apakah karena cantiknya rupa?
Ataukah karena banyaknya harta?
Sehingga dirimu tak kunjung menemuinya
Perihal asmara,
Dulu aku pernah berkata
Bahwa yang terpenting ialah agamanya
Rupa dan harta menjadi pelengkap saja
Syukur-syukur bisa dapat semuanya
Perihal pekerjaan,
Apakah dirimu sudah mapan?
Apakah dirimu sudah pasti kerja halal?
Untuk dapat menghidupi anak istrimu kelak
Perihal pekerjaan,
Dulu aku pernah berkata
Apapun pekerjaannya jangan sampai merasa hina
Karena harga diri seorang lelaki adalah bekerja
Terutama bekerja yang jelas halalnya
Perihal agama,
Dulu kamu orang yang begitu rajin sholat ke masjid
Tak lupa tunaikan sholat sunnah sebagai pelengkapnya
Ditambah ibadah-ibadah sunah lainnya
Tapi kini bagaimana ibadahmu?
Mudah-mudahan kau rindu dirimu yang dulu
Yang semangat beribadah menggebu-gebu
Jangan sampai terlalaikan karena urusan duniawimu
Begitulah sedikit nasihatku untukmu
Wahai diriku
Mudah-mudahan dirimu kembali
Serta bersemangat seperti dahulu
Cianjur, 19 Januari 2024
11 notes
·
View notes
Maka, kini aku tidak mau mengkhawatirkan kesendirianku, aku tidak mau terburu-buru; Aku tidak perlu memaksakan perasaanku pada sebuah jalinan yang palsu.
Aku tak ingin menemukan atau ditemukan. kami bukan barang dan kami tidak hilang.
Aku ingin seperti sepasang pendaki yang bertemu ketika masing-masing sedang berjuang. Aku fokus di jalur mimpiku, ia fokus di jalur mimpinya, lalu secara alami dan tanpa rencana, garis takdir menyilang menciptakan pertemuan yang jarang.
Aku ingin ia menjadi sahabat perjalananku. Aku ingin ia mengenaliku, mempelajariku, melihat secara terang dan gelapnya jiwaku, sehingga ia tahu bahwa jalinan tidak hanya tentang menyerap apa yang baik dariku, tetapi juga merawat apa yang rusak dariku.
Aku memilih pasangan dengan kualitas persahabatan:
Aku tak ingin ada bosan,
Aku tak ingin ada penyesalan;
Aku tak ingin ada strategi menjauh perlahan dan terpaksa memutuskan berkhianat di tengah jalan.
Aku ingin jatuh cinta secara perlahan, Sebab cinta sejati memiliki "selamanya" untuk diselesaikan.
240 notes
·
View notes
i can’t explain that i really miss to talk with u... but i can’t, i can’t reach u anymore :(
9 notes
·
View notes