Tumgik
azzakia · 1 month
Text
Tumblr media
Yuk, sehat lagi, durianku. Tumbuh lagi. Kasi manfaat yang banyak lagi buat orang-orang di sekitar. Hadirkan bahagia lagi untuk orang-orang di sekitar.
Let me focus on you for the next few days
0 notes
azzakia · 3 months
Text
Bukankah kita sudah terlatih untuk merelakan banyak hal? Dari yang kita inginkan sampai dengan yang sangat kita inginkan?
0 notes
azzakia · 6 months
Text
Tumblr media
Cerita PPG #1
4 Desember 2023: Orientasi Akademik Mahasiswa PPG
Sebelum sampai ke cerita hari ini, aku mau cerita dulu tentang kekecewaan beberapa bulan lalu tentang PPG.
Jadi, aku sempat menargetkan PPG gelombang 1 tahun 2023 sebelum aku pulang dan menetap di Lombok. Ingat sekali waktu itu, betawa kecewanya tidak bisa mendaftar PPG karena IPK belum update di data kemendikbud. Sampai nangis nangis, tidak mood melakukan apapun.
"Kita memang benar-benar lemah, setidak tahu itu apa-apa yang terbaik. Hanya Allah yang tahu tentang apa, siapa, kapan, dimana. Yaa Allah, Alhamdulillah. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimussholihat, terima kasih. "
Dan hari ini, Allah kabulkan keinginan itu, tapi tidak pada waktu yang semoat dibayangka. Dan aku tahu, waktu yang terbaik itu sekarang dengan segalaaaa yang telah Allah perkenalkan selama 5 bulan ini tentang kehidupanku di Lombok. Walaupun awalnya sempat ragu mau ambil atau tidak, karena sudah merasa cukup dengan tempat yang sekarang. Tapi, setelah dipikirkan lagi, kesempafmtan ini langka dan sayang kalau disia-siakan. Ini tu tentang upgrade diri menjadi seorang guru, sarana belajar sebagai seorang guru.
Ntar lagi ya ceritanya. Hehe
0 notes
azzakia · 7 months
Text
Si mencintai dalam diam paling unggul adalah aku. Dan aku tahu, untuk soal perasaan, aku pasti kalah.
Entah kapan jadinya, Allah akan pertemukan dengan teman bertumbuh dalam ketaqwaan itu. Sampai sekarang, aku masih tetap yakin, akan ada waktu terbaik bertemu dengan teman bertumbuh terbaik yang Allah siapkan.
0 notes
azzakia · 7 months
Text
Memang hidup itu begitu ya, terlepas dari pilihan yang satu, masuk lagi ke pilihan-pilihan lainnya. Namanya juga hidup ya, di sinilah masanya kita berjuang.
0 notes
azzakia · 7 months
Text
"Kenapa orang lain berhak untuk datang dan pergi, sedang aku harus tetap tinggal? Harus beradaptasi ekstra dengan perubahan-perubahan yang datang?"
Ya, itulah. Kita ini milik Allah, jabatan/posisi kita milik Allah. Allah percaya kita kuat sehingga diamanahkan untuk datang, pergi, bahkan untuk tetap tinggal. Kita ini milik Allah, begitu juga posisi/jabatan kita.
Bukan berarti hanya yang tetap tinggal yang harus menjalan adaptasi yang super, tapi bagi yang datang juga yang pergi pasti mengalami adaptasi bahkan mungkin super duper ekstra.
Doakan... Doakan... Doakan bagi yang datang dan pergi semoga betah, amanah dan semakin luas kebermanfaatannya untuk umat. Begitu juga dirimu yang tetap tinggal. Doakan dirimu semoga kuat, amanah dan semakin luas manfaatnya untuk umat. Kamu hebat, kamu kuat. Allah yang akan bantu semua.
Yaa Allah, tetapkan kami dalam prasangka baik akan takdir terbaik dari-Mu. Kuatkan kami dalam menjalani amanah. Bantu kami untuk terus meluaskan syukur pada nikmat-Mu. Aamiin
1 note · View note
azzakia · 7 months
Text
Tumblr media
Manis Rasanya
Rencana Azza: duhh, ndak punya ide buka puasa dengan lauk apa.
(Sambil rapat mikir, maghrib nanti buka puasa pakai apa)
Rencana Azza: haaa, yasudahlah, nasi dan bikin telur ceplok andalan ajalah.
Rencana dan kehendak Allah: nanti maghrib, Azza buka puasa dilengkapi dengan lauk pauk, nasi, sayur, buah, dan brownies hangat.
(Menjelang Maghrib)
*twiiiing
Tetangga: Mba shoum?
Aku: InsyaaAllah
Tetangga: Mb masak gak? Aku masak rada banyak nih
Aku: kayaknya mau buat telur ceplok aja Mba
Tetangga: yaudah nanti aku tambahin sayur yaaa
Aku: huhu, makasi Mbaa (terharu aku tuh)
Setelah tetangga nganterin sayur dan lauk pauk, persis beberapa menit setelah adzan, tetangga ketuk pintu lagi, lalu menyodorkon brownies hangat. MasyaaAllah makin terharu. Alhamdulillaah wasyukurillah, yaa Allah ya Ghaniy, ya Rahman, ya Rahim, Allahu Akbar.
Sebuah definisi bahwa rencana manusia ya hanya segitu, sedang rencana Allah dan kehendak-Nya jauh jauh lebih indah. Kita manusia tidak bisa menjangkaunya, tapi tetap usaha yang terbaik ya, Allah kabulkan yang jauh lebih baik.
3 notes · View notes
azzakia · 7 months
Text
Sebuah usaha pembuktian, apakah rintik yang terlihat sama dengan rintik yang dirasakan. Supaya apa? Supaya bisa bergegas atau bersabar sebentar lagi, menunggu reda
Jakarta, yang masih sering diguyur hujan. Alhamdulillaah
instagram
1 note · View note
azzakia · 7 months
Text
Doa Yang Baru
.......
Ibu: memangnya tidak bisa yang lain?
Anak: tidak tahu, tidak punya inspirasi
Ibu: ya sudah perjuangkan.
Anak: sulit, Bu. Sejak dulu, bagiku dia langit, dan tetap menjadi langit. Susah dijangkaunya
Ibu: kenapa tidak mencoba mengatakan secara langsung? Mungkin juga sama memendamnya
Anak: tidak bisa, Bu. Kata Bapak, perempuan itu harusnya menunggu, tidak boleh mendahului
Ibu: bukannya diperbolehkan, bukannya tidak ada larangan?
Anak: iya, tapi kita diberikan pilihan, apakah menjadi Fatimah atau Khadijah. Aku memilih jadi Fatimah saja
Ibu: yasudah, pulang. Ciptakan harapan-harapan baru, lantunkan doa-doa yang baru
Anak: ...
Secuil perasaan yang ingin diungkapkan, tapi dengan case yang berbeda. Sengaja dengan case seperti ini, biar makin terlihat complicated. Wkwk
2 notes · View notes
azzakia · 7 months
Text
Tumblr media
Kau telah berjuang
Menaklukan hari-harimu yang tak mudah
Biar ku menemanimu membasuh lelahmu
Izinkan ku lukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis tertawa....
(Melukis Senja, Budi Doremi)
Mams, Baps...
Semoga kuat, semoga lapang dalam menerima ujian ini. InsyaaAllah, setelah ini Allah akan kasi kebahagiaan, Allah akan tunjukkan hikmah yang tak pernah terlintas oleh kita. Mams, Baps... Kita kuat karena Allah yang akan memberikan kekuatan.
2 notes · View notes
azzakia · 7 months
Text
Harus Menjadi Baik
Sungguh, kita tidak bisa memilih dari keluarga mana kita akan dibesarkan. Begitu juga dengan generasi kita nantinya, mereka tidak bisa memilih dari rahim mana ia akan dilahirkan, dari keluarga mana ia akan dididik. Tapi sungguh, kita masih bisa memilih jadi pendidik seperti apa kita kelak. Jadi orang tua seperti apa kita kelak. Makanya, ayok semangat. Kita harus jadi orang baik. Harus jadi baik, agar bisa jadi pendidik yang baik, menjadi orang tua yang baik, menciptakan keluarga yang baik. Agar generasi kita tumbuh jadi generasi baik dan melahirkan generasi berikutnya menjadi generasi baik. Ayok semangat, kita harus jadi orang baik.
1 note · View note
azzakia · 7 months
Text
Bertamu
Ternyata, bertamu tidak sesederhana yang ada dalam pikiranku. Menjadi tamu ataupun menjadi tuan rumah sama saja. Sama-sama butuh kelapangan hati yang super luas. Menjadi tamu harus menjaga kenyamanan tuan rumah. Menjadi tuan rumah juga, ya sama. Hehe
Itulah kenapa diatur sekali tentang adab bertamu ini ya, salah satunya tidak boleh lebih dari tiga hari. Setelah dipikir-pikir, akan indah banget hidup kalau semuanya diterapkan berdasarkan adab yang sudah diajarkan oleh agama. MasyaaAllah yaaa. Jadi semangat belajar adab terus menerus, jangan sampai bosan. Ehehe
1 note · View note
azzakia · 7 months
Text
Bahagia itu tidak melulu ketika kebahagiaan menyentuh langsung diri kita. Tapi, bahagia juga bisa kita rasakan ketika melihat orang-orang di sekililing kita mendapat kebahagiaan, mendapat kebaikan. Begitu juga dengan kesedihan, tentang sedih yang tak melulu karena kesedihan menyentuh langsung diri kita. Juga ketika melihat sekitar kita yang tidak dalam keadaan baik-baik saja.
3 notes · View notes
azzakia · 7 months
Text
Tumblr media
Surat Untuk Kakak
Dear, Kakak. Izinkan aku menyampaikan surat patah hati melalui tulisan ini. Perkenalkan, aku adikmu yang sedang patah hati.
Kakak, begitu cepat rasanya kehilanganmu, kehilangan sifat-sifat baikmu, kehilangan banyak hal darimu. Aku patah hati, karenamu.
Bulan Juli lalu, kebahagiaan itu nyata Kak, nyata sekali, di depan mata, bahkan sampai ke hati. Semua orang bangga padamu, bangga pada setiap perubahan dalam dirimu. Bahagiaku sempurna, Kak. Aku sangat lapang meninggalkan rumah waktu itu karena ada Kakak yang akan menjaga Ibu, Cici dan semua keluarga. Ada dirimu, Kakak kebanggaan kami, teladan kami.
Tapi, Kak. Kepulanganku di bulan Desember lalu sungguh menyakitkan. Aku pulang, lalu disuguhkan, dipertontonkan dengan perubahanmu yang menyakitkan. Ingat sekali percakapan kita melalui whatsaap sebelum kepulanganku di bulan Desember lalu, Kakak begitu meyakinkanku bahwa berita tentang kakak selama ini tidak benar. "Zak, mintakan aku ridho pada Ibu, aku tahu mana yang benar dan mana yang salah, doakan aku perjalananku lancar. Saat ini aku memang membantu temanku yang sedang terjerat hal buruk. Bantu doa ya, Zak", katamu dengan sangat manis. Kak, aku tahu, Kakak adalah orang yang sangat baik, loyal terhadap semua orang, ah dan berjuta kebaikan lainnya yang tak bisa kutuliskan di sini. Kak, waktu itu aku membalas chat Kakak dengan sepenuh hati, bahwa aku percaya kakak tidak akan mungkin melakukan hal buruk, aku percaya niat kakak tulus membantu teman kakak. Mungkin, jika aku yang berada di posisi kakak saat itu, akan melakukan hal yang sama, "membantu teman, memperjuangkan agar teman bisa berubah". Kak, setahuku membantu orang lain adalah hal yang sangat mulia. Tapi, Kak, jika mudhoratnya ternyata lebih besar bagi kita, tinggalkan Kak, tinggalkan. Kalau kita tidak mampu membantu orang lain, tidak mampu merubah orang lain, jangan kekeuh Kak, kita bukan Tuhan yang bisa langsung merubah hambanya jadi baik. Atau jangan-jangan itu hanya alasan Kakak? Alasan manis kakak?
Dalih membantu teman sangat menyakitkan bagiku, Kak. Kakak dengan sangat rela memabantu teman lalu untuk meninggalkan hal-hal baik yang ada dalam diri kakak? Menyakiti dan mengecewakan keluarga? Bukan begitu praktik beramal membantu teman.
Dear, Kakak. Aku patah hati.
Aku menulis ini dengan hati yang sangat kecewa. Sudah berbulan-bulan tingkah kakak ini memenuhi pikiran dan penyebab tangisku. Aku kecewa, Kak. Kakak yang selalu kubanggakan di hadapan teman-temanku, di hadapan semua orang, ternyata mengecewakan.
Kak, aku tidak pernah lepas berdoa, agar kakak kembali seperti yang dulu. Kak, semua orang rindu Kakak kembali.
1 note · View note
azzakia · 7 months
Text
Tumblr media
Sedikit Terharu --- Terharu Sedikit
Tepat setahun yang lalu, 6 Februari 2020 aku mencicipi enaknya Bakpia Keju yang dibawakan oleh Mba Fitri dari Yogya sewaktu agenda Rapat Koordinasi Nasiona Pendayagunaan.
Sedikit mau cerita percakapan dengan sohib di hari kemarin.
Sohib: Za, besok ke Depok tak?
Azza: Awalnya iya, tapi gajadi, soalnya di Asrama lagi darurat Covid
Sohib: oke deh, ada sedikit oleh-oleh, besok ane kirimin aja berarti
Azza: we usahlah repot2 we
Sohib: Rapapa wee
Percakapan berlalu begitu saja, sebenarnya gaenak juga ya aku, khawatir jadi merepotkan.
Terus, mau cerita tentang hari ini. Ehehe. Ketika lagi asyik mendengarkan materi fitnes rutin pekanan di sore hari, eh ada telepon entah dari siapa. Ternyata abang paket, terus bingung karena gapernah merasa pesan apa-apa. Yasudalah, tak menunggu lama, aku izin ke Mba dan langsung turun mengambil paket. Pas ketemu abang paket, oh ternyata kiriman dari Sohib yang kemarin mau berkirim oleh-oleh. Cepat banget yaaa oleh-olehnya nyampe ternyata.
Daaaaan, pas dibuka isinya, ternyata ada Bakpia isi keju iniiiii. MasyaaAllah. Aku tertegun sebentar, persis tahun lalu makan ini di tanggal yang sama. MasyaaAllah, Bakpia isi keju kesukaankuuuuu. Lalu mengekspresikan wajah dengan sedikit terharu. Ehehehe. Selain Bakpia isi keju ini, ada juga Bakpia jenis berbeda dan Amplang. Terima kasih, Sohib.
Dear, Mba Fitri. Alhamdulillaah, tahun ini Azza bisa makan Bakpia isi Keju ini lagi. Persis di tanggal yang sama ketika Mba Fitri jauh-jauh membawakan dari Yogya.
#Bakpiakesukaan
#6Februari2021
#Terimakasih
1 note · View note
azzakia · 7 months
Text
Tumblr media
Menjadi Tuan Rumah...
Keluargaku selalu senang kedatangan tamu, apalagi tamunya adalah sahabat-sahabat dari anak-anaknya. Senang sekali...
Bagi keluargaku, menjadi tuan rumah adalah sebuah kebahagiaan, sebuah kebanggaan. Meski, Ibu selalu bilang kepada setiap teman-temanku yang datang, "maaf yaa, rumah Azza jelek, semoga tetap nyaman meski begini keadaannya". Bahkan sebelum teman-teman datang, ibu selalu menanyakan terlebih dahulu, "temannya gapapa kalau rumahnya jelek?". Dan aku selalu bilang dengan jawaban yang sama setiap pertanyaan itu dilontarkan, "gapapa Mam, alhamdulillaah teman-teman aku baik, nerima apa adanya, gapaernah mandang aku dari materi yang aku punya, InsyaaAllah gapapa". Benar saja, alhamdulillaah teman-teman yang datang tidak pernah merasa risih karena kondisi rumah yang sederhana. Dari pengalaman bertamu, hal yang paling membahagiakan adalah sambutan dari tuan rumah.
Menjadi tuan rumah, sekali lagi, merupakan hal yang membahagiakan bagi keluargaku. Segala upaya kami coba kerahkan agar tamu tetap nyaman meski kami dalam kondisi sederhana. Tapi, kami bukanlah yang sempurna. Sebesar apapun usaha, pasti ada kekurangan. Pernah rasanya ingin menangis karena gabisa membuat tamu bahagia di rumah.
Menjadi tuan rumah, membahagiakan juga mendebarkan. Mendebarkan karena khawatir tidak bisa membuat tamu senyaman mungkin.
Menjadi tuan rumah, juga butuh dibantu agar pelayanan bagi tamu bisa maksimal, tamu bisa senyaman mungkin.
Menjadi tuan rumah, harus banyak minta ampun kepada Allah.
3 notes · View notes
azzakia · 7 months
Text
Semoga
Semoga titik-titik rasa sombong yang tersebar dalam qalbu, perlahan bisa dihilangkan. Semoga perilaku-perilaku yang tidak berkenan, perlahan bisa diperbaiki. Semoga, semoga semakin takut berbuat dosa. Semoga rasa kasih dan sayang yang telah Allah bekali semakin tumbuh, menjadi insan yang penyayang. Sungguh, memberi kasih, memberi sayang terhadap orang lain, akan semakin menumbuhkan rahman dan rahim-Nya, kata Ustadz Wido di kelas Tarbiatul Aulad pekan lalu.
Dear, diri. Semangat selalu untuk memperbaiki diri. Semangat selalu untuk terus taat dan taqwa. Semangat selalu untuk menumbuhkan bakti. Semangat selalu menebarkan senyum kebaikan kepada sesama.
#semoga
3 notes · View notes