Tumgik
asdfghjkl-02-blog · 4 years
Text
Gas,
Jangan lupa aku ya. :)
4 notes · View notes
asdfghjkl-02-blog · 4 years
Text
Gas, tetep jadi kamu yang baik ya. :)
Jangan lupa berdoa terus dan minta sama yang di Atas :)
Aku juga gitu.
0 notes
asdfghjkl-02-blog · 4 years
Text
Aku ngga tau ya kamu itu sebenernya kenapa. Dan jujur untuk masalah ini aku bingung harus gimana, harus ngapain, dan aku ini siapa ?. Membuat kamu terbuka itu kaya ngga ada kemungkinan buat aku. Terserah kamu mau cerita atau engga, atau kamu mau tetep kaya gitu dan ngilang. Aku tanya yang terakhir.. Kamu itu kenapa ?.
Segala pikiran yang rumit 05.01.20
0 notes
asdfghjkl-02-blog · 4 years
Text
Si selalu bikin hati ga tenang!
Tumblr media
0 notes
asdfghjkl-02-blog · 4 years
Text
Dan ketika aku tau. Kamu terlalu baik.
0 notes
asdfghjkl-02-blog · 4 years
Text
Bagaimana agar tida baper
Kok lo bisa sih udah sampe begitu ngga baper? Gue diusap-usap dikit di ubun-ubun bawaannya udah pengen ngitung tamu undangan resepsi,
ujar beberapa teman yang mempertanyakan keutuhan perasaan gue sebagai manusia, yang menurutnya terlalu di luar nalar. Padahal sebenarnya yang gue lakukan hanyalah bersikap sebagai manusia yang bersimbiosis dengan manusia lain, tanpa selalu melibatkan muatan romansa.
Ya elah, urusan hidup ini tuh bukan cuma jomblo ngga jomblo sih, bray. Monmaap.
Gue acapkali mendengarkan cerita muda-mudi masa kini yang sering mempermasalahkan sikap orang tertentu ke dia yang dianggap beda sehingga menimbulkan kecurigaan-kecurigaan yang mengarah ke muatan romansa. Tolong jangan protes gue menyebut muda-mudi, karena gue tahun ini 27 tahun dan gue cukup tahu diri untuk tidak menyebut diri gue muda-mudi. Perbedaan sikap yang terjadi ini sebenarnya menurut gue biasa aja sumpah. Tapi tentu jika dilakukan pada saat dan kesempatan tertentu, makna yang ditangkap jadi beda.
Tentu gue berani menulis postingan ini karena gue punya bekal riwayat sikap gue sebagai muda-mudi yang baperan dulu. Ya walaupun baperannya gue alakadarnya aja, tapi setidaknya gue tau sepercik dua percik mengenai alasan yang melatarbelakangi seseorang baperan. Baperan dalam tulisan ini dibatasi dalam definisi in romantic way, ya. Jadi nggausa sok SJW bilang “ya namanya juga manusia ya harus punya perasaan! apa-apa dibilang baper!” yha.
Kalo gue dulu sih ya, biasanya akan baper kalo ada lakik baik dikit disaat gue lagi rapuh dan menyemenye; misalnya saat gue sakit, gue lagi ngga mood, lagi berduka, atau simply lagi capek banget aja. Ya bapernya sebentar aja sih ngga sampe ngebayangin berapa kali ganti baju adat pas resepsi juga. Cuma gue tau rasanya “ih kok dia gini banget yha adudu adudu hatiq” disaat-saat yang sebenernya kalo diliat sekarang mah BIASA AJA NYET ELAH.
Gue juga dulu bisa baper kalo gue lagi kumat sok tau, pake asumsi sendiri berasa udah kenal banget si laki, yang biasanya sama orang lain biasa aja tapi ke gue beda dan manis banget. Ini paling sampah sih. Kenal pake asumsi, nebak pake asumsi, geer pake asumsi juga. Kegoblokan masa muda gue paripurna sudah.
Syukurnya tuh gue ngga tipe baperan hanya dengan kontak fisik, karena gue emang anaknya touchy dan emang sangat into kontak fisik ringan semacam senggol, pukpuk, sentuh pundak atau bahu, bahkan kadang, usap-usap kepala………….he he he.
Tapi seiring bertambahnya usia, semakin banyak bertemu dengan bangsat-bangsat dunia, gue makin skeptical sama romantic thingy dan makin percaya sama common sense manusia pada umumnya. Menurut gue tuh, semua orang boleh baik dan bersikap memanusiakan manusia lain tanpa tendensi romansa apapun, bisa jadi full hanya ingin bersikap sebagai orang baik aja udah titik. Dan sikap orang tuh di luar kendali gue, nggabisa gue atur-atur. Yang ada di dalam kendali gue adalah perasaan gue, jadi yang bisa gue atur-atur ya perasaan gue sendiri. Lagian gue pernah tau rasanya baperan tuh capek bosque. Udah gitu capeknya karena asumsi sendiri. Kan makin apeu. Udahlah. Makin lo tua tuh halangrintang duniawi makin brengsek, alokasikan energi lo buat ngurusin itu aja udah.
Hal pertama banget yang harus lo notice setiap ada orang yang baik ke lo, adalah, ITU COMMON SENSE. Please, berhentilah mengglorifikasi kebaikan manusia lain in romantic way. Ngga semua orang yang nawarin nganterin lo pulang itu suka sama lo, ngga semua orang yang merhatiin lo pas lo sakit itu menyimpan perasaan cinta ke lo. Ngga, nyet, ngga. Dia bisa aja nawarin nganterin pulang karena itu udah malem dan dia kebetulan searah rumahnya sama lo. Bisa aja dia merhatiin lo pas sakit karena ya emang begitulah sikap wajar manusia ketika ada orang sekitarnya yang sakit. 
tapi kak, dia tu biasanya cuek banget sama orang lain, sama aku doang dia gitu
Ini poin kedua yang harus lo notice; BELUM TENTU LO SATU-SATUNYA. Bisa aja dia emang gitu ke semua orang, termasuk ke mantannya atau tukang nasi goreng depan kantornya. Bisa jadi dia emang anaknya lovely, manis, perhatian, penyayang. Lo kan ngga 24/7 sama dia, mana lo tau dong dia deket sama siapa aja, dia di rumah gimana, dia masa kecilnya gimana, dia sama temen2nya gimana, dll. Perasan merasa spesiyal dan satu-satunya padahal sotoy ini racun banget emang, dibiarin dkit bisa mengacaukan seluruh tatanan stabilisasi jiwa.
tapi kak, diatu suka pukpuk kepala aku
Ini poin ketiga; DISENTUH FISIKNYA TAK BERARTI INGIN SENTUH HATINYA DIQUE. Kalo kata armada tuh aku punya ragamu tapi tidak hatimu. Beberapa orang emang dibesarkan dengan sentuhan, sehingga ketika tumbuh dewasa, dia terbiasa menyentuh, karena kontak fisik adalah salah satu bentuk komunikasi dia. Itu yang terjadi pada gue.
Gue, kalo lagi jalan, bisa randomly gandeng-gandeng, tapi bukan berarti gue menaruh hati pada lo, aduh, ngga, gue tuh ketemu ondel-ondel pas papasan di trotoar aja gue gandeng, anjir. Kalo gue gandeng lo, statusnya bisa aja sama dengan ketika gue gandeng ondel-ondel di trotoar. That’s the way I communicate and express myself. Begitupun halnya dengan orang-orang lain yang mungkin seperti gue.
Bisa juga sentuh fisiknya tuh refleks aja, beneran ngga ada tendensi apa-apa.
Bahkan, dewasa ini, jangankan pukpuk kepala, ngewe berkalikali bareng aja bisa ngga pake baper sama sekali, elah. Things like these are exist. Wake your world up.
tapi kak,
udahlah, nggausah di-tapi-tapi-in untuk memvalidasi kebenaran baper lo. Rumus utama gue dalam hal per-romansa-an ini adalah; if he/she loves you, he/she’ll say it with words and show you with acts. Harus ada dua-duanya dan berkesinambungan; bukan cuma bacot sepik doang, tapi juga beraksi, pun bukan cuma aksi doang, tapi juga dibilang dengan sangat eksplisit dan menggunakan diksi denotasi tanpa kiasan. Kalo keduanya ngga terjadi bersamaan, anggep aja sebenernya ngga ada apa-apa. That you are both are NOT a thing. 
Skeptis begitu, buat gue, jauh lebih aman buat diri sendiri, dibanding baper yang kemudian berujung ngarep.
Gue paham sih beberapa hal dan latarbelakang dalam hidup tuh menyebabkan kita berubah jadi seorang hopeless romantic, atau haus akan hal-hal berbau romansa; jadi ibarat kucing laper dikasih ikan asin, dibaikin dikit aja langsung baper. Makanya, sebelum lo ngarep ada orang cinta sama lo, lo cintain dulu diri lo sendiri. Cari tau gimana caranya membahagiakan diri lo sendiri. Usahakan lo cukup percaya diri.
Oh dan satu hal lagi, DO THE COMMON SENSE! Berbuat baiklah sebagaimana manusia dan sebagaimana lo ingin diperlakukan. Berbuat baik ke orang akan bikin lo percaya orang baik itu ada, sehingga lo juga akan merasa wajar kalo ada orang yang baik, ngga dikit-dikit dibaperin.
Atau,
udahlah, buruan punya pacar. Mungkin lo sehaus itu akan cinta.
545 notes · View notes
asdfghjkl-02-blog · 4 years
Text
Kita pandai berkata-kata, tapi tidak pernah mahir dalam berbuat. Kita bisa menuliskan semua kata bijak, tapi belum tentu kita mampu bijak dalam bertindak.
Kata-kata terbaik yang bisa kita ciptakan adalah perbuatan baik.
©kurniawagunadi
3K notes · View notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Text
“Do’a kita yang sudah kesekian kali di bumi, mungkin akan tetap terdengar sepi. Tapi siapa yang tahu kalau ternyata di langit, doa kita sudah begitu riuh diamini?” Jangan berhenti untuk berharap, jangan lepas dari doa. Karena kita tidak akan tahu doa keberapa yang akan dijawab iya, dan didatangkan saat itu juga.”
Maka, berdoalah.
Danny Dzul Fikri
741 notes · View notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Text
Yang terakhir ngga semoga -,-
Bila suatu saat
Aku dan kau seakan telah menjadi sesuatu yang bila dipaksakan akan sama-sama menjadi duri yang saling menyakiti. Bukan hanya menyakiti, namun saling menutup pintu-pintu kebahagiaan.
Bila suatu saat, aku hanya menjadi masa lalumu, mungkinkah kau akan menyadari bahwa tiada wanita yang begitu sabar menerimamu seperti diriku?
Wanita yang melupakan segala egonya untuk menjadi Ratu barang satu hari.
Wanita yang melupakan mimpi-mimpinya untuk memeluk kekasihnya karena terharu mendapat banyak sekali hadiah yang akan membuatnya berkaca-kaca.
Wanita yang melupakan bahwa ia begitu berharga dimata Ayah dan Ibunya, dan memilih bersamamu yang bahkan kau sendiri telah lupa bagaimana merawat sesuatu yang dulu kau sebut berharga.
Wanita yang melupakan bahwa sikap manismu hanya ada di masa lalu. Ia tetap meyakinkan dirinya bahwa kau tak pernah berubah. Walau semesta membuka matanya setiap saat.
Bila suatu saat aku hanya menjadi masa lalumu, mungkinkah kau akan menyesal dan meminta waktu berputar sekali saja, lalu membahagiakanku sekuatmu dan menggenggam erat tanganku seolah meyakinkan bahwa kau satu-satunya lelaki yang layak mendampingiku.
Kekasih, bila suatu saat aku hanya menjadi masa lalumu, mungkinkah kau akan merindukan setiap apa yang ada pada diriku? Suaraku, tatapanku, senyumanku, dekapanku, pelukku, bahkan tangisku?
Kekasih, bila suatu saat aku hanya menjadi masa lalumu, mungkinkah kau akan memperjuangkanku kembali dan tidak melepasku lagi?
Kekasih, bila suatu saat aku hanya menjadi masa lalumu, mungkinkah kau akan melupakanku seperti kau melupakan bahwa aku saat ini sedang begitu merindukanmu dalam kediaman yang penuh luka?
Aku dan kau (mungkin) telah sama-sama lelah. Kau lelah mengingat bahwa ada aku yang menunggumu begitu tabah di sudut kota dengan luka yang bertebaran. Sedang aku lelah mengharapkan kau mengingatku sebagai sesuatu yang dulu kau sebut berharga.
Bila suatu saat aku hanya menjadi masa lalumu, semoga kau bahagia bersamanya.
By: Syarifah Aini (2016)
607 notes · View notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
0 notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Text
Tapi, jangan buat aku terbiasa dan akhirnya aku tak peduli lagi padamu (:
18:51 PM
0 notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Text
Dear Perempuan #3
Jadikanlah hatimu, hati yang lapang dan bahagia. Karena di sanalah tempat orang orang yang kau sayangi menepi dan pulang :)
174 notes · View notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Text
💩 ini puppp
0 notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Text
💩💩💩
0 notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Text
“Gpp; jawaban tidak terus terang dari seseorang ketika ditanya “kamu kenapa” oleh orang yang peduli padanya namun memiliki kepekaan yang rendah. Faktor terbentuknya kata itu adalah perasaan kesal, lelah, sumpek, cemburu, rindu, kecewa namun gagal tersampaikan lewat kata-kata.”
— (via satusenja)
549 notes · View notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Text
“My dear, kamu tahu dua rahasia untuk ada di hati seseorang? Pertama, kamu mengetahui bahwa dia menginginkan ada seseorang. Kedua, bersabar dan tidak putus asa. Dan aku mencoba salah satunya kepadamu.”
— (via haikal1453)
22 notes · View notes
asdfghjkl-02-blog · 6 years
Text
Pergi terussssss
0 notes