alhanifahal

[alhanifahal]

Kebaikan-kebaikan langit itu kadang tidak bisa kita pahami. Mulai dari seberapa banyaknya, hingga bagaimana cara datangnya. Satu-satunya yang kita tahu, darimanakah sumbernya.

Choqi Isyraqi (via choqi-isyraqi)

[alhanifahal]

Amanah itu tidak pernah salah pundak. Ketika kamu sedang mendapatkan banyak amanah, berarti itu petanda bahwa menurut Allah kamu mampu menyelesaikannya. Entah itu amanah dakwah, kuliah, pekerjaan dll. Bersyukurlah sebab amanah-amanah itu adalah ajang sekaligus kesempatan untuk upgrading diri. Semangat ya. Satu amanah selesai lanjut beralih ke amanah berikutnya. Tenangkan hati, fokus dan berikan yang terbaik. Allahumma Yassir walaa tu'assir.

16/11/2020 | 21.49 WIB

[alhanifahal]

literally betul kak

[alhanifahal]

Kenapa pas banget timingnya kak...

Kita tidak diciptakan untuk mengejar keinginan-keinginan diri dan mengejar cinta manusia sedemikian kerasnya, kita tidak diciptakan untuk memenuhi ekspektasi manusia, dan kita tidak diciptakan untuk menjadi manusia yang bisa mengejar dan mengenggam dunia lalu mati. Tidak, bukan itu tujuan kita diciptakan.

Semoga kita tidak lupa, untuk apa kita diciptakan.

[alhanifahal]

be strong…

[alhanifahal]

Yesterday I was clever, so I wanted to change the world. Today I am wise, so I am changing myself.

Jalaluddin RUMI (rahimullah)

[alhanifahal]

A sign of arrogance is thinking you’re humble. Always work towards humility and don’t ever assume you’ve already achieved it otherwise you’ll slip into arrogance.

Hussain Anwar (via islam-reflections)

[alhanifahal]

You’re doing your best. Look at how far you’ve come. Look how strong and resilient you are. Snap out of the overthinking.

-Qasim Rafique

#comma #separated

[alhanifahal]

Too shy to say, but I hope you stay.

Billie Eilish; come out and play (via qvotext)

[alhanifahal]

[alhanifahal]

Bisa jadi kita termasuk orang yang mudah bersabar. Tapi ketika diberi sedikit nikmat, seketika blunder.. lupa cara bersyukur >_<

Rabbii

Peluk kami sekali lagi, genggam kami. Jangan izinkan kami keluar dari jalan-Mu yang indah ini. Alihkan perhatian kami untuk fokus bersabar dan syukur. Bersyukur dan sabar. Sekali lagi, seterusnya begitu. Rabb :"

[alhanifahal]

Perempuan, kelak ia akan menguatkan banyak orang. Maka ia harus mampu menguatkan dirinya terlebih dahulu.

[alhanifahal]

Kebanyakan orang patah hati karena gak pikir panjang saat mengizinkan hatinya ditawan oleh orang yang gak berhak.

Tawan-menawan perasaan bukanlah perkara yang bisa dijalani dengan prinsip udah jalanin aja dulu. Kenapa? Karena selama kamu menjalaninya, selama itu pula kamu akan menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran, dan perasaanmu untuk orang itu. Kalau pada akhirnya akan pupus juga, maka sia-sialah semua hal yang sudah kamu investasikan. Kesia-siaan inilah yang bikin susah move on sebab pupusnya harapan bertemu dengan semua kenangan yang sudah tersimpan rapi dalam ingatan.

Paling mentok, kamu cuma bisa dapat pelajaran dan hikmah atas semuanya.

Karenanya, mencegah patah hati lebih baik daripada mengobati. Cinta memang memabukkan. Tapi pikir-pikir saja dulu.

— Taufik Aulia

[alhanifahal]

Banyak tulisan yang tersimpan di draft.

Ada yang baru berisikan judul, separuh, bahkan mendekati utuh, tapi masih tersimpan. Ditunda terbitnya. Ditangguhkan sementara sebab empunya merasa belum saatnya ia dibaca.

Mungkin tulisan-tulisan itu sama dengan impian-impian kita.

Mereka baru mimpi. Bisa jadi masih berupa rencana, baru cari cara, sedang dijalankan, atau bahkan sedikit lagi tercapai?

Jangan berhenti.

Mungkin Allah bukan sedang melihat seberapa besar keinginanmu, tapi seberapa pantas pundakmu mampu menjalankan mimpi-mimpi yang telah kau raih.

Karena hidup bukan hanya tentang hasil, melainkan juga tentang proses.

[alhanifahal]

Selama masukan atau saran positif orang lain itu membangun bukan menjatuhkan ya tidak ada salahnya diambil sebagai preferensi dalam memperbaiki yang kurang kan? Namanya juga manusia, tidak akan pernah mencapai titik kesempurnaan apapun peran yang dijalankan.

[alhanifahal]

eh betul juga:'')

Kita yang butuh. Kita yang dikabulkan doanya. Kita yang diangkat derajatnya ..malah kita lagi dapat pahala :')

Dan.. dengan segala kebaikan-Mu ini, bagaimana bisa aku tidak mencintai-Mu? :"

[alhanifahal]

Cara Mengasah Fokus

Bag.2: Kenapa distraksi jadi sebab konsentrasi kita amburadul?

-

Di bagian sebelumnya (Cara Mengasah Fokus Bag.1), gue udah bahas cara mengelola interupsi untuk dapetin kualitas fokus yang lebih terasah. Nah, sekarang kita kenalan sama sohibnya interupsi, namanya distraksi.

Bedanya apa? Di bukunya “Free to Focus”, Hyatt ngejelasin kalau interupsi itu gangguan yang datang dari luar sementara distraksi, dari dalam.

Gangguan dari luar, bisa kita tangkis. Nah kalau fokus kita amburadul gara-gara sebab internal, memang rada alot untuk dikoreksi. Makanya penting untuk kita kenalan sama trik menyiasati distraksi.

Gernsback bilang, “You are your own disturber practically 50% of the time”. Wah. Gimana cara konkret kita bisa memenangkan duel kontra distraksi?

Pertama, Hindari Multitasking. 

Riset seorang jurnalis bernama John Naish (“Is Multi-tasking Bad for Your Brain?”) mengungkap fakta kalau kemampuan seseorang dalam menyelesaikan persoalan yang rumit turun 40% gara-gara multitasking.

Sebab internalnya, kita enggak tahan sama kejenuhan. Padahal, sekalinya quick checks buka ponsel walau cuma beberapa detik doang, fokus yang udah kita jaga sebelumnya, ambyar seketika.

Kedua, Hindari Downhill Work.

Bawaan alami hampir banyak orang, kalau udah jenuh gawe pasti nyari pelarian ke downhill work.Kita makin enggak tahan gitu lho maraton fokus untuk intens ngerjain urusan krusial.

Downhill work artinya tugas yang pengerjaannya memerlukan lebih sedikit energi (cek email/WA). Walau itu masih lebih mending ketimbang non-tasks (medsosan, main game) sih.

Ketiga, Tingkatkan Toleransi Frustasi.

Sesuai mention sebelumnya, bahasan ini nongol di buku “Deep Work”-nya Cal Newport. Makin kita tahan sama kejenuhan, makin kita bisa kelarin target dan proyek (di ambang tertentu ya).

Kita “berlindung” di balik nama kondusivitas kerja lewat hiburan singkat di sela waktu, tapi kalau kebablasan, tiati makin menurun tingkat efektivitas performa kita di sepanjang jam kerja.

Keempat, Rapikan Area Kerja.

Kirain urusan selera gue doang, ternyata lingkungan kerja yang berantakan memang ngaruh ke kualitas fokus seseorang berdasarkan riset ilmiah (Erin Doland, Princeton Neuroscience Institute).

Lingkungan pekerjaan berantakan bikin kemampuan kita untuk fokus juga awut-awutan. Bahkan efeknya juga, membatasi kemampuan otak kita untuk memproses informasi. Bahaya ya?

Membangun kebiasaan lebih dari sekadar mendidik sikap tapi juga membentuk pola otak. Enggak heran kalau kebiasaan merusak fokus sendiri diidentikkan sama kelainan perilaku.

Segitunya ya? Tapi memang, makin kita kecanduan sama dunia maya sebagai pelarian distraksi di waktu-waktu produktif, makin rentang fokus kita terus menurun. Kualitas kita tergadaikan.

-

Tulisan ini adalah konten harian di akun IG @svatria. Tayang pada waktu yang sama dengan tulisan ini diunggah.

Rabu, 17 Syawal 1441H | 10 Juni 2020, 18:00 WIB