Tumgik
afiliar · 3 years
Text
Pertemuan
Dulu saya pernah mengeluh ketika dia menyuruh saya memeluknya di motor. Saya bilang, saya gabisa, saya tidak pernah memeluk lelaki manapun, motor seperti apapun, dan dalam keadaan apapun, kecuali ayah saya. Saya memegang erat bajunya adalah hal pertama yang saya lakukan. Karna motornya bukan motor yang biasa saya naiki. Duduk berjarak agar tidak secara langsung menyentuhnya sangat sulit saya lakukan di motor besarnya. Saya tahu, memeluknya adalah hal teraman yang biasa dilakukan di motor besar bukan? Namun, tetap tidak bisa saya lakukan.
Pertemuan kemarin, ntah .. pikiran positif saya hanya “ia mementingkan keselamatan penumpangnya”
Ia membawa tas punggung. Katanya, agar saya nyaman untuk memegangnya. Perjalanan malam itu, depok-bogor, tanpa sengaja, saya memeluknya. Saya bersembunyi dibelakang punggung lebarnya untuk menghindari angin malam.
Setiap ia mulai melambatkan motornya, setiap ia mulai melepas satu tangannya, setiap ia mulai membuka helmnya, dan setiap ia menyondongkan badannya agar bisa berbicara dengan saya, disaat itu pula kepingan hati saya mulai hangat. Ia menghargai penumpangnya. Saya tahu betul, hal sepele seperti ini memang biasa bagi yang sering dibonceng dengan motor besar. Tapi bagi saya, obrolan terbaik adalah saat perjalanan. Saya tidak peduli ntah itu di motor atau mobil, bis atau kereta, bagi saya, semua momen di perjalanan adalah yang terbaik.
Dulu saya pernah marah karna ia terlalu mengebut, saya sering protes dan sering menggengam erat bajunya. Katanya, kecepatan saat itu adalah yang biasa ia lakukan ngebonceng orang maupun tidak, bahkan bisa melebihi itu jika mengendarai di tempat sepi.
Malam itu, setidaknya saya hanya sadar satu kali saat ia mengebut, sepanjang perjalanan yang kita lakukan hanya mengobrol. Sempat menyasar karna saya salah membaca google map. Namun katanya “gapapa kan bisa muter lagi” dengan tenang, dengan santai. Ini pertama kalinya ada laki-laki yang tidak menyalahkan saya karna salah membaca peta. 
Saya bilang, saya hanya ingin seorang yang bisa membuat saya aman, yang pikirannya sejalan karna kita akan hidup lama di dalam pikirannya, yang bisa diajak komunikasi. Begitu keluar dari cafe, dia bertanya apa yang menjadi tipe cowo ideal saya. Dia terheran-heran kenapa bisa ada orang yang baper sama saya padahal saya tidak secantik dan senormal perempuan lain.
Katanya, pilih cafe di depok adalah terbaik karena tengah-tengah, ia dari jakarta, saya dari Bogor. Katanya, kalo ke bogor terlalu jauh, capek, males. Nyatanya, ia mengantar saya sampai depan rumah. Saat saya bilang untuk turun di depan gang, dengan nyantainya ia bilang “yaudah gapaps sampe rumah aja, emang kenapa?”
Saya takut kalau ia kesulitan untuk menemukan jalan raya setelah mengantar saya hingga kerumah karna rumah saya terlalu mendalam, nyatanya, engga. Ia menghafal setiap patokan saat mengantar saya. Padahal banyak teman yang kesulitan dan mengeluh karna rumah saya terlalu jauh, benar-benar reaksi dia adalah yang pertama saya dengar. “engga, kan udah dihafal tadi pas nganterin, jadi pulangnya ga bingung” “ga jauh ko, biasa aja”. Ia bisa diandalkan. Saya kagum, ia membuat saya tidak perlu khawatir.
Satu momen yang paling saya kagum adalah saat ia menerima telefon.
Malam itu, dipertemuan itu, tiba-tiba ia mendapat telefon untuk urusan kampus. Ia tersenyum pada Saya.. Saya speechless. Sepanjang ia menelfon, ia tersenyum pada saya seakan akan ingin menyampaikan pesan “sebentar ya” Ia menatap saya dan tersenyum dengan lebarnya. Tidak menjauh untuk izin mengangkat telfon, tidak dengan suara bisik-bisik seakan rahasia. Ia berbicara seadanya. Saya melipat tangan, menunggunya selesai menelfon, sambil membalas senyumnya. Saya salah tingkah! Bisa bisanya momen itu masih saya pikirkan hingga hari saya menulis ini. Selesai menelfon, ia menjelaskan apa yang ia bicarakan.
Tuhan, saat saya meminta yang mirip dengan Y dan kebaikan ayah di kehidupan nyata, apakah dia orangnya? tiap tingkahnya membuat saya salah tingkah, tiap tingkahnya membuat hati saya kembali hangat. Tapi Tuhan, bukankah ini terlalu berlebihan untuk saya yang terlalu biasa saja?
5 notes · View notes
afiliar · 3 years
Text
Tuhan kenapa dia?
kenapa harus dia?
kenapa harus dia yang sulit sekali digapai?
kenapa harus dia yang membuat saya terjaga memikirkannya?
kenapa harus dia yang membuat saya tersenyum melihatnya?
kenapa harus dia Tuhan?
sakit hati apalagi yang akan saya dapatkan?
kejadian memalukan apalagi yang akan terjadi?
kebodohan apalagi yang akan Engkau tunjukkan?
Tolong hambarkan. 
hambarkan perasaan ini didepannya, agar saya sanggup untuk mendengar segala keluh kesahnya.
hambarkan perasaan ini didepannya, agar saya sanggup menahan bahwa saya bahagia menjadi orang yang ia percaya, agar saya dapat bersikap layaknya yang dibutuhkan.
Tolong, kali ini, tolong jangan lagi ada rasa kecewa.
2 notes · View notes
afiliar · 3 years
Text
Lagi lagi, saya menangis karna seseorang. Saya tahu Allah kesal, berkali kali diberi peringatan, tapi tetap tidak ada perubahan, akhirnya Allah menunjukkan pada saya. Saya kecewa akan seseorang, beberapa kali berdoa meminta pada Allah "saya mau dia" lalu saya menyebutkan nama lengkapnya. Keesokkan harinya, yang saya dapatkan adalah rasa kecewa.
Sekali itu saya tidak menangis "ah mungkin baru awal" saya terpikir seperti itu. Tapi semakin saya berdoa meminta dia pada Allah, semakin banyak pula yang Allah tunjukin tentang keburukannya. Sampai detik saya menulis ini, saya tidak tahu, saya harus tetap berjuang, atau saya meninggalkan.
Kemudian, sosok yang pernah saya doakan sebelum dia muncul kembali, ntah darimana asalnya. Saya kembali. Meski saya tidak pernah bertemu atau mengobrol langsung dengannya, laki-laki yang pernah saya harapkan itu muncul kembali dalam pikiran saya.
3 notes · View notes
afiliar · 4 years
Photo
Tumblr media
685K notes · View notes
afiliar · 4 years
Text
“It’s all about the first person you wanna tell good news to.”
— (via naturaekos)
182K notes · View notes
afiliar · 4 years
Text
Beberapa hari lalu, aku kembali menemuinya. Di sebuah coffe shop dekat daerahnya. 
Ada yang membuatku semakin kagum padanya. Dia tidak pernah kehabisan kata untuk bercerita. Apapun ia ceritakan. Tentang keluarganya yang semuanya Atlet, tentang ilmu agamanya, tentang mimpi-mimpinya.
Ada mimpi yang membuatku kepikiran hingga aku akhirnya memutuskan untuk menulis ini. 
Salah satu mimpinya, adalah mimpiku sejak kecil. Tinggal di daerah pengunungan, udaranya dingin, bercocok tanam, Adalah mimpi saat aku kecil.
Aku memutuskan membuang mimpi itu karna aku tahu, selama ini aku tidak pernah punya teman yang se frekuensi untuk ukuran deep talk yang seperti itu.
Aku mencintai hujan, ntah bagaimana orang-orang sepertiku mendeskripsikannya, namun dimata mereka, jika hujan datang dan aku mulai menikmatinya, aku dibilang anak yang mudah galau.
Aku mencintai udara dingin, meski rumahku dibogor, bukan berarti aku sering jalan ke Puncak. Tapi sejak kecil, orang tuaku selalu menunjukkan bagaimana mencintai alam, bagaimana silaturahmi itu menyenangkan, bagaimana santai dan bersyukur lebih ketika menikmati perjalanan.
Semua mimpiku tertimbun jauh hingga akhirnya naik kembali ke permukaan.
Sabarnya adalah idaman. Aku seperti percaya semua kata “lu yang pertama” yang ia ucapkan. Meski ku tahu itu adalah kebohongan.
Sabarnya adalah idaman. Sejauh ini, manusia tersabar selain bokap adalah sahabat ku sendiri, kemudian tiba tiba dia masuk list tepat dibawah bokap.
Ia orang pertama yang ngebuat ku berpegang erat saat naik motor setelah sama bokap. Orang pertama yang aku senderkan setelah sama bokap. Dan bener-bener orang pertama yang bisa membuatku jujur bahwa dia orang pertama.
Sekali lagi ku kembali cerita pada Tuhan. Sepertinya Tuhan kangen dengan cerita cintaku. Karna yang selama ini ku tunjukkan tidak pernah perihal pasangan atau cinta-cintaan.
Ada sesuatu darinya yang bisa membuatku merasa baik-baik saja. Ada sesuatu darinya yang mampu membuatku merasa aman. Ada sesuatu darinya yang membuatku meminta lebih pada Tuhan. 
Sudah ku bilang sejak awal. Diriku sendiripun tidak butuh dibuat nyaman. Aku butuh rasa aman. Bukankah aman diatas rasa nyaman? bukankah mampu membuat baik-baik saja lebih baik dari pada mampu membuatmu terlalu nyaman ditempat?
Beberapa bulan lalu, aku jatuh cinta pada idol korea yang punya sikap “lebih baik ketemu membicarakan masalah, membicarakan banyak hal, dibanding mengirim pesan” 
hal ini ada di dia.
Dulu ku pikir, hal-hal sedetail itu tidak pernah ada di laki-laki jaman sekarang. Dulu kupikir, sikap sikap deep ini tidak pernah dimiliki laki-laki jaman sekarang
aku bilang, dia punya segalanya yang kubutuhkan.
Setelah sekian lama, laki-laki ini memecah semua peraturan yang telah kususun sedemikian rupa. Hingga ntah bagaimana bentuknya saat ini. Peraturanku hancur berantakan, dan malas rasanya menyusun kembali.
sepertinya, dia saja sudah cukup. 
Aku tidak sekurangajar itu saat ini. Doaku bukan tentang dia dan pasangannya. Setidaknya, jika ia lebih bahagia, setidaknya jika bukan takdirnya, setidaknya jika bukan bersama, tolong jangan membuatku terlalu kecewa.
1 note · View note
afiliar · 4 years
Text
Aman
Masih dengan orang yang sama. 
Aku mencoba menyibukkan diri, meminta sahabat untuk menemaniku jalan keliling jakarta, atau sekedar mengobrol di coffee shop. 
Aku mencoba melupakan perasaan, mencoba melupakan kenangan, dan mencoba melupakan segala keinginan.
Kemudian, malam ini selepas pulang dari Depok, aku kembali mengingatnya.
Terbayang, mengapa hanya dia yang bisa membuatku aman, sementara yang lain bisa membuatku nyaman.
Ada rasa aman, rasanya seperti pulang kerumah, rasanya seperti tidak perlu mengkhawatirkan apapun, rasanya seperti aku terlindungi dari keadaan buruk.
Aku, perempuan penuh mimpi, banyak mau, tidak tahu aturan dan selalu penasaran bagaimana melanggar sesuatu. Aku, perempuan yang kalo dibilangin jangan, semakin ku lakukan. Aku, perempuan yang punya banyak mimpi gila yang harus di wujudkan, lebih memilih keadaan aman dibanding keadaan nyaman.
Aku tersadar, mimpi gila ini tidak mungkin ku wujudkan hanya dengan orang yang membuatku nyaman, tapi orang yang membuatku aman, orang yang bisa backup ketika mental ini semakin menurun, atau teman diskusi dikala aku sama sekali tidak bisa berfikir panjang. Aku butuh seorang yang seperti itu.
Jika nyaman yang tercipta, akankah aku menenggelamkan semua mimpi-mimpiku, karena sudah terlalu nyaman dipelukanmu?
Keadaan aman membuatku semakin ingin mencoba banyak hal baru. Keadaan benci olahraga jadi suka banget sekarang olahraga, malas jalan keluar malem-malem, sekarang jadi hal yang ingin selalu aku lakuin, mencoba hal-hal yang tadinya ga mungkin jadi sesuatu yang kepikiran untuk dicoba.
Susah mencari orang yang punya vibe seperti ini. Aku banyak menemukan kenyamanan di beberapa orang. Tapi, tidak pernah menemukan seorang yang bisa membuatku aman.
Ketika aku menemukan mereka yang bisa membuatku nyaman, rasanya tidak ingin pisah, rasanya, hanya ingin menetap tanpa keluar zona, tidur-tiduran tidak melakukan apapun, dan sebagai tempat rehat, layaknya tempat peristirahatan di tengah jalan bebas hambatan.
Sementara ketika aku menemukan orang yang bisa membuatku aman, semua rasa takut tiba-tiba hilang.
aneh.
memang.
bagaimana ada orang yang seperti itu???
ini masih menjadi pertanyaan yang ntah kapan akan terjawab.
aku tidak ingin berharap.
tidak ingin meminta Tuhan untuk didekatkan.
tidak ingin pula meminta Tuhan agar aku bisa menjadi miliknya.
setidaknya, jika permohonan itu sulit untuk di wujudkan, aku hanya minta untuk tidak mengecewakannya. Hanya itu. 
1 note · View note
afiliar · 4 years
Text
Akhirnya
aku bilang, akhirnya satu hati terlabuh pada seorang yang tak pernah terduga.
aku bilang, akhirnya satu hati terdekatpun terluka karena ini.
aku bilang, akhirnya semua terjawab sudah.
bagaimana rasanya menjadi ragu meski berdoa menyebut namanya setiap kali.
bagaimana rasanya menjadi orang yang tak pernah terpikirkan? dan bagaimana menjadi orang yang terlewatkan.
katanya, tidak akan bersedih, katanya, tidak akan menangis, katanya bahkan ia bersyukur karena telah ditunjukkan yang terbaik. 
Aku pernah mengalami ini, sehingga selama 3 jam, aku menemaninya agar berita ini seperti tidak pernah ia dengar.
Aku pernah mengalami ini, sehingga berhasil menghiburnya hingga terlelap.
malam ini aku berhasil membantunya melupakan, ntah bagaimana hari-harinya hingga hari tiba dimana benar menjadi stalkernya adalah hal yang salah.
teruntuk sahabatku, lepaskanlah. dan bahagiakan dirimu saat ini 
0 notes
afiliar · 4 years
Quote
setidaknya jika tidak bisa memiliki, izinkan aku satu satunya orang yang bisa diandalkan disaat ga ada lagi yang bisa mendengarkannya.
0 notes
afiliar · 4 years
Text
He’s the one
Setelah bertahun tahun netapin prinsip harus gini gitu, banyak syarat, banyak mau, akhirnya semua terpatahkan oleh satu orang.
he’s the one.
Seorang yang tiba tiba berubah dan mematahkan segala prinsip yang ada. Padahal, aku sudah mengenalnya selama 2 tahun di akademi. Mondar mandir jalan berdua juga ga pernah terbawa perasaan, sering kali dikatakan jodoh dan cocok sama temen sekelas pun ga pernah baper, sering saling kangen pun ga pernah baper. Ga pernah sekalipun kepikiran buat liat dia as a man. Karna memang ada sifat dia yang beneran bikin ilfil di kampus dan emang lebih baik temanan.
tiba-tiba semua berubah.
beberapa hari lalu, sempet jalan bertiga sama salah satu temen kita juga dan aku perempuan sendiri.
hal yang bikin pertama baper adalah ketika dia bilang bahwa aku satu satunya perempuan dan perempuan pertama yang bisa ngedengerin dan ngerti cerita dia sampe selesai. Bahkan perempuannya saat ini hanya diceritakan permukaannya saja, tidak detail karna beda prinsip katanya.Ujung-ujungnya debat, berantem.
setelah dia mengatakan itu, aku mulai flashback tentang apa yang dilakukannya padaku hari itu. Hal yang aku ga sadar, hal yang tadinya gamau di baperin karna emang gamau dan gapernah mau suka sama temen sendiri tapi setelah denger dia bilang gitu, jadi kepikiran.
Dia satu satunya laki-laki yang nyerahin dompetnya dengan mudah padaku. Aku tau ini terdengar sederhana. Tapi ini salah satu mimpiku.
bukan nyerahin dompet untuk di titipkan “aku nitip ya, mau solat dulu” atau “nitip ya aku kekamar mandi”
tapi nyerahin dompet untuk dipakai isinya tanpa mikir panjang “nih kamu aja yang pegang” disaat aku sama sekali ga bawa cash, dan dia ga ngizinin aku buat ke atm ngambil uang. 
sesederhana itu tingkah lakunya.
Dia satu satunya laki-laki yang bilang “bagus fil, kamu lebih bahagia sekarang” setelah kuceritakan tentang hobi ku yang suka kokoreaan. Sampe kaget ko ada orang kaya dia??? bahkan semua sahabat terdekatku, yang bahkan udah lama banget temenan ngelebihin dia aja sampe capek nasehatin. Aku sama sekali ga bisa lepas dari kokoreaan sampe lupa sama urusan kampus. Tapi setelah dia bilang gitu, tiba tiba ilfil sama kokoreaan dan pengen balik kekampus. Tiba-tiba lupa kalo punya dagangan, tiba -tiba lupa kalo harus ngitung utang pembeli, tiba-tiba ga bisa ngerjain apa apa tentang dunia korea. Tiba -tiba ilfil ngeliat idola sendiri di layar TV. separah itu aku :( bener bener membolak balikin hati tuh cepet banget.
dan yang paling aku rasakan, setelah banyak jalan sama sahabat sendiri adalah tentang keadaan aman dan lega.
Dia satu-satunya laki-laki yang bisa ngebuat aku aman saat jalan kemanapun dan kapanpun sama dia. Asal sama dia, kayaknya aman aja hidup. Bukan nyaman, tapi aman. Ntah bagaimana menjelaskannya, tapi ada rasa beda saat pergi sama dia. Beda banget. aku beneran ngerasaain aman yang aman banget gitu. Selain anaknya juga tenang, dia juga atlit beladiri. kayaknya mungkin itu yang bikin aku aman. 
aneh ya. 2 tahun kemaren selama di kampus, perasaan ini kemana, ko ga muncul??
sekarang kepikiran kaya apaan tau.
kita punya prinsip yang sama, hobi jalan yang sama, pikiran pikiran ngeluh yang sama, dan sadar ga sadar tiba-tiba deep talk.
rasanya pengen banget meluk dia, dengan muka setenang itu, bagaimana bisa dia memikul beban berat sendirian?
rasanya pengen banget bilang “i’m here, please don’t worry” tapi aku lebih milih diam dan dengerin semua keluh kesahnya. 
rasanya setelah hari itu, kangennya ga udah udah. Ingin terus terusan nge cek dia lagi dimana, kabar hari itu gimana, dan pengen banget jalan bareng lagi.
tapi, aku terlalu gengsi, dan gamau buat dia ga nyaman.
jadi, aku lebih memilih menyimpan semuanya sendiri.
Sejak itu, sejak hari itu, keadaan mulai berubah. pada diriku.
Aku jadi orang yang lebih ceria, tiba tiba bisa ngasih solusi yang orang lain ga habis pikir, tiba tiba jadi suka olah raga, tiba tiba punya banyak mimpi yang harus diwujudin selama sama dia. Tiba-tiba pengen banget cepet cepet waktu solat dan setelah solatnya langsung curhat sama Allah. 
“Ya Allah, dia” :”
semuanya tiba-tiba. Ntah bagaimana aku nanti jika suatu saat dia mulai ngehindar dan kecewa. Kayaknya beneran sama dia doang yang ga ada “tapi” setelah ku pikir panjang tentang kedepannya.
Takut banget semangat ini redup lagi. takut banget jalan ke Allah tiba tiba redup lagi, takut banget tobat dri hal hal ga penting redup lagi. 
tapi katanya “jadi orang baik aja sekarang, percaya deh, kalo kita baik, kita juga pasti dipertemukan sama orang baik juga”
1 note · View note
afiliar · 4 years
Text
halo
halo udah lama ga cerita.
ada niat untuk buka kembali tumblr setelah sekian lama :)
so, nice to meet you again.
i’ll tell some stories about him.
seorang yang bisa ngebuat gua cerita lagi tentang hari.
0 notes
afiliar · 5 years
Text
Menunggu dan ditunggu
Soundtrack :  적재 - 그림 같던 날들 (열여덟의 순간 OST) (가사)
(Harap dibaca sambil mendengarkan lagunya)
ada hal yang menurut orang membosankan, bahkan sebagian menganggap menunggu dan ditunggu adalah hal yang sia -sia dalam hubungan jarak jauh.
tapi, seorang menyadarkanku, tentang menunggu dan ditunggu adalah hal yang sama-sama berharga. Seperti saat kita menunggu pasangan kita yang akan libur dalam kerjanya untuk menemui kita, atau menunggu hari dimana kita sama-sama membuat janji untuk bertemu setelah waktu-waktu sulit untuk mempertemukan kita.
Adalah hari dimana paling bahagia yang kita tunggu-tunggu. Kita merasakan kesenangan saat hari itu tiba, melihat kembali orang yang kita rindukan kehadirannya. Pulang ke rumah. Rumah... tidak melulu mengenai tempat, bukan?
Aku ingin memberitahumu satu hal. Aku akan menunggumu hingga diakhir paling terakhir. Aku akan menjaga diriku, makan dengan teratur, menjadi wanita sehat dan tegar, aku akan banyak tersenyum. Jadi, jangan khawatirkan aku. Aku sudah pasti tidak akan mennggalkanmu. Kecuali jika kamu yang menyuruhku untuk berhenti.
Jagalah hatimu untuk saat ini, aku tahu, kamu akan lebih baik dariku karna saat ini, bersama bukanlah prioritasmu. Aku akan melihat kesuksesanmu sembari aku mendoakan agar kamu tetap berada pada jalan kerja keras.Tidak masalah jika akan memutar jalan, aku akan lebih menghargaimu dibandingkan jika kamu mengambil jalan pintas. Kamu tahu maksudku kan?
Jika kamu merasa lelah dan ingin menyerah, datanglah padaku. Gunakan aku sebagai energimu untuk kembali berjuang di jalan impianmu. Aku akan menunggumu di persimpangan jalan. 
Bersabarlah, aku tahu ini akan lebih sulit jika kita bersama saat ini. Jadi aku memintamu untuk bersabar. Membangun rumah yang nyaman saat kamu kembali adalah tujuan utamaku. Aku tahu kamu akan banyak cerita setelah sesampinya disini, jadi aku berusaha agar hatiku mampu menjadi rumah bagimu.
Jangan dulu menyerah. Kita baru saja memulainya. Akan ada waktu dan tempat dimana kita akan bahagia tanpa beban yang kita pikul masing-masing. 
Jangan dulu mengeluh, ingatlah, bahwa ada aku yang pasti ada buat kamu. Ceritakan segala hal yang tidak bisa kamu bagikan kepada siapapun kecuali aku. Aku pasti mendengarkan.
Bersabarlah dalam menunggu. 
dan semoga kamu tahu, bahwa kamu pun orang yang sedang ditunggu.
5 notes · View notes
afiliar · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Little steps every day add up.
102K notes · View notes
afiliar · 5 years
Text
it’s 1 am, and i still miss you
Pernah menyukai orang sebegitu dalamnya? menyukai tanpa berfikir bahwa kamu akan sakit sendirian.
Aku pernah.
Pernah menginginkan berada disamping orang yang kita suka, dikala dia sama sekali tidak bisa mengekpresikan kesedihannya? menginginkan kamu satu-satunya wanita yang hanya dia bagi kesedihannya, juga kesenangannya pertama kali? bahkan ketika ia berada dikerumunan orang, ia harus bersikap profesional, tidak ingin orang lain tahu betapa sedihnya ia hari itu atau membuat orang lain khawatir dan bertanya “are you ok?”. Tidak. Ia tidak ingin orang lain menyapanya seperti itu.
aku belajar darimu, bagaimana mengekpresikan segala kisah sedih yang didapat hari ini, kisah lelah yang bahkan menusuk bagian mana hati yang tidak terjangkau, kisah berat yang semakin hari semakin tidak bisa aku pikul sendirian.
aku melihatmu masih tersenyum kala itu, ntah, pura-pura, atau memang kamu sedang bahagia. kemudian, kamu melontarkan semua omonganmu dengan nada bercanda “aku menangis semalam di kamar mandi, karna melihat rekanku kesakitan”. Aku tahu kamu mengatakan kesedihanmu yang sebenarnya. Sama seperti saat kamu merekomendasikan lagu yang liriknya bahkan menyatakan diri kamu sebenenarnya. Kamu sedang khawatir karena kamu akan ditinggalkan setelah mereka tahu apa yang kamu lakukan untuk mencapai itu semua atau setelah mereka tahu, kebiasaan buruk apa yang telah kamu lakukan saat ini.
aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak meninggalkanmu saat ini. karena kamu tahu, hanya kamu yang membuatku menyukaimu sedalam ini. sulit rasanya untuk naik setelah jatuh pada kolam perasaan. aku menikmati segala khayalan.
Aku tahu ini salah, menyukai sedalam ini pun salah. Aku tahu itu. Aku pernah mencoba untuk berhenti, membuat semua sekitar untuk tidak membicarakanmu di hadapanku, tapi, setiap aku melihatmu tersenyum dengan manisnya, rasa itu muncul lagi, setiap kamu memproduksi lagu lagi, perasaan itu muncul, setiap kamu menunjukkan dirimu terluka pun, perasaan suka itu muncul lagi.
Aku terikat, ntah pada hati, pikiran, tingkah laku, atau bahkan senyum manismu itu. Dunia ku seakan berharap kembali pada apa yang harusnya tidak boleh untuk diharapkan. Aku penasaran sama semua yang kamu lakukan saat ini. Apalagi? bagaimana bisa?
0 notes
afiliar · 5 years
Text
aku tidak pernah mengharapkan yang lain selain dirimu,
bahwa katanya senjata terbaik seorang muslim/muslimah adalah doa.
karena pada akhirnya, aku menyerahkan semuanya pada semesta, setelah menceritakan tentang kamu setiap harinya.
aku bahkan tidak tertarik pada hati yang lain selain kamu, bagaimana bisa? ntah.
tapi katanya, jika seorang benar-benar jatuh cinta, ia tidak akan pernah melirik orang lain selain orang yang membuatnya jatuh cinta.
maka, jika aku masih menyukai orang lain selain kamu, cintaku tidak tulus.
tolong digaris bawahi di sini, aku rindu.
pada setiap deep talk yang terlontar saat kamu memenangkan penghargaan.
aku rindu pada setiap kali kamu bahagia, namaku selalu ada dipikiranmu.
aku rindu pada momen dimana kamu membuat lirik lalu kamu bagian setiap melodinya meski hanya 7 detik bagian chours.
tapi, ada yang tidak pernah kamu bagikan...
kesulitan.
tolong ceritakan itu padaku, aku ingin menjadi orang pertama yang mendengar keluh kesahmu.
aku ingin kamu hanya menangis di depanku, aku ingin melihat itu.
karena aku tahu, menceritakan hal semacan itu tidak pernah mudah bagimu.
tolong andalkan aku.
karena sesungguhnya, sebenarnya, dalam hati ini...
ingin rasanya jadi orang yang paling spesial di hati dan pikiranmu.
tolong andalkan aku.
untuk setiap keluh kesah dan keadaan keadaan gagal yang tidak sesuai ekspetasi.
tolong andalkan aku.
untuk mengecas energimu, agar mereka tidak tahu apa yang telah kamu korbankan.
tolong gunakan aku, seperti katamu.
untuk menjadi diri sendiri...
1 note · View note
afiliar · 5 years
Text
karena yang menyukaimu tidak hanya aku.
karena banyak yang lebih baik dari aku.
karena banyak yang lebih beruntung.
karena banyak yang lebih dihargai.
karena ada yang lebih bekeja keras dalam usaha dan doanya dibanding aku.
aku tidak mengaharap banyak darimu.
hanya...
tolong jaga hatimu sampai semesta mendukung kita bertemu.
lalu,
saling jatuh cinta.
aku tau, jarak mengajarkan kita untuk lebih bersabar,
menanti dimana waktu yang tepat untuk dipertemukan.
aku tau, banyak yang telah membuat kita lupa akan menjaga diri,
hingga tanpa sengaja kita saling mengecewakan untuk diri masing-masing.
untuk hati yang jauh disana,
untuk jarak yang belum juga berkurang,
untuk perasaan yang setiap harinya ingin dihargai,
untuk air mata yang setiap harinya ingin dihapuskan,
untuk tangan yang selalu ingin ditarik dari chaos situation,
untuk pelukan hangat yang dirindukan..
semoga tahun ini menjadi tahun kita untuk saling mencari, lalu dipertemukan.
semoga menjadi tahun yang tidak ingin dihapuskan karena sakiing beratnya setiap harinya.
semoga tahun yang membayar setiap deras air mata yang mengalir saking rindunya.
semoga menjadi tahun hangat dalam pelukannya.
tertanda,
istri masa depanmu
1 note · View note
afiliar · 5 years
Text
Sebab yang menyukaimu tidak hanya aku, yang mencintaimu tidak hanya aku, yang ingin kamu selalu ada di sisi tidak hanya aku, yang ingin kamu ada disaat pagi membuka mata tidak hanya aku.
Sebab yang aku suka adalah seorang idola. Tubuhnya milik umat, pikirannya mempengaruhi penggemarnya, perilakuknya banyak ditiru orang, gaya bicaranya pun diamati banyak orang.
Mimpiku sulit, menujumu juga. Aku ingin kamu yang menemaniku melakukan perjalanan gila ini bersama. Aku ingin kamu yang mendengarkan semua keluh kesahku dan aku pun ingin menjadi orang pertama yang mendengar semua kesulitanmu. Aku ingin menjadi orang yang selalu ada disaat kamu butuh untuk mengecas energimu, aku pun ingin menjadi wanita yang dipelukmu saat kamu bahkan tidak bisa mengungkap semua perasaan mu. Aku ingin menjadi rumah saat duniamu tidak bisa menerimamu, aku ingin pohon tempat kamu bersandar dan beristirahat, menjadi tempat dimana kamu bersiap untuk menaklukan dunia.
Jarak ini terlalu jauh, hubungan jarak jauh ini juga kadang membunuhku. Aku tidak bisa menghubungimu disaat aku ingin sekali mendengar suaramu.Jadwal dan waktu yang tidak pernah sama membuatku sangat ingin menjadi orang berada disisimu sekarang. 
Aku melihat banyak orang bersama pasangannya di transportasi yang aku naiki, ditempat -tempat umum yang sering aku kunjungi dan itu mengingatkanku dengamu. Selalu. Kadang aku membayangkan waktu dimana kita bisa bersama, menikmati transportasi umum tanpa kamu harus menutupi wajahmu karena takut ketahuan oleh penggemarmu. Aku membayangkan menikmati malam di pinggir sungai bersamamu, mendengarkan semua lirik yang baru saja kamu tulis atau mendengarkanmu meng-cover lagu kesukaanmu. Aku segila itu padamu
0 notes