Tumgik
#syiar
kbanews · 9 months
Text
Yasin Kara: Apel Siaga Perubahan, Syiar Anies untuk Rakyat Indonesia
JAKARTA | KBA –  Dukungan Bakal Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan (ABW)  dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang merupakan gabungan dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS, terus mengalir dan sulit dibendung. Pendukung Anies Baswedan dari Sabang sampai Merauke yang berjumlah 200 ribu orang akan secara nyata hadir menggelar Apel Siaga Perubahan di Gelora Bung Karno (GBK) ,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Pani Gold Project Gelar Safari Ramadhan, Bentuk Syiar Agama
Kabardaerah.or.id, Pohuwato – Pani Gold Project menyelenggarakan Safari Ramadhan ke sejumlah masjid di Kecamatan Buntulia dan Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, dalam rangka syiar agama sekaligus silaturahmi dengan masyarakat Bumi Panua di Bulan Suci Ramadhan 1445 H. Kegiatan Safari Ramadhan ini dilaksanakan bekerjasama dengan kecamatan, desa dan pengurus masjid setempat. External Affairs…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mediaban · 7 months
Link
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar berharap Ponpes Riyadul Jannah Jadi Pusat Pendidikan dan menyiarkan ajaran Islam.
0 notes
gaulislam · 1 year
Text
Piala Dunia dan Dakwah
Piala Dunia dan Dakwah
gaulislam edisi 790/tahun ke-16 (18 Jumadil Awal 1444 H/ 12 Desember 2022) Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar udah hampir usai. Pekan ini sudah masuk babak semifinal. Timnas Argentina akan berhadapan dengan Timnas Kroasia, dan Timnas Perancis akan berduel dengan Timnas Maroko memperebutkan tiket ke final gelaran sepak bola dunia empat tahunan tersebut. Timnas Maroko mencatatkan nama mereka…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Hukum Sepakbola Menurut Buya Yahya
Hukum Sepakbola Menurut Buya Yahya
tebuireng.co – Hukum Sepakbola menurut Buya Yahya atau Yahya Zainul Ma’arif bisa mengarah ke haram dan mubah. Tergantung niat dan cara bermain sepakbola dan hal yang mengiringinya. Menurutnya, olahraga apa saja yang dapat bermanfaat untuk kesehatan badan diperbolehkan dengan syarat tidak melanggar syariat yang ada. Begitu pula dengan sepakbola, olahraga ini diperkenankan karena dapat menyehatkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kafabillahisyahida · 9 months
Text
Ga ada yang sempurna, Kadang sebagai istri qt harus sengaja lugu di hadapan suami untuk menyenangkan hatinya meskipun sebenarnya kita tau. Barulah akan terasa manisnya cinta.
Kadang sebagai teman kita harus sabar menunggu, mundur sedikit untuk menyetarakan langkah barulah terjalin indahnya ukhuwah.
Begitu juga dalam dakwah Allah perintahkan kita “menyeru dengan hikmah (lemah lembut) dan pelajaran yang baik serta membantah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nahl: 125)
karena Dakwah tanpa kelembutan hanya sebuah celaan, yang mustahil diterima. Begitulah sifat dakwah Rasulullah, Nabi menghargai, kendati menghargai bukan berarti membenarkan. Menghargai dan membenarkan adalah dua hal yang berbeda.
Banyak dari kita adalah ahli bidah sebelum mengerti sunnah. Tapi tunggulah... jedalah... Karena kebanyakan manusia jika langsung diingkari kesalahan yang sudah menjadi kebiasaan mereka akan lari menjauh. Muslim yang baik mensyiarkan kebenaran dengan teladan bukan celaan.
Jangan sampai kehilangan adab, karena Pada dasarnya syiar kita hanyalah menyapaikan, itupun tidak harus berhasil, kalau harus berhasil takkan akan ada nabi yg berdakwah ratusan tahun lamanya tapi tak punya banyak pengikut, apalagi kita? Hidayah itu hak Allah, karena memang nyatanya gak ada yg sempurna selain Allah.
47 notes · View notes
kaktus-tajam · 1 year
Text
Adab terhadap Diri
"Hal sepele sih buat sebagian orang, tapi hati saya gimanaaa gitu kalau makan berdiri."
Secuil kisah ini langsung aku jawab dengan anggukan setuju,
"Iya malaah serem yaa Dok.. kalau hati kita nggak peka lagi."
"Iya yaa, hilang sensitivitasnya ya.."
Padahal, kalau kalian pernah ikut konferensi/ simposium/ seminar terutama internasional.. tentu paham bahwa tea break adalah hal krusial untuk networking. Makanan mulai dari cake, buah, sayur dengan hummus, hingga minuman dari jus sampai wine tersedia dengan indahnya (teh juga ada dong, kan tea break.. hehe).
Nah sayangnya, budaya di Barat itu melakukan 'prosesi' ini dengan berdiri.
Inilah praktiknya bab adab. Adab apa? Terngiang suara gurunda,
"Sebagai penghafal Quran, adab terhadap diri sendiri haruslah dijaga. Ia akan sadar, bahwa ada al Quran yang hidup dalam dirinya, dititipkan Allah di hatinya. Maka adab apa pun itu, termasuk makan dan minum, menjadi hal yang sangat besaar."
“Terus gimana Dok?” tanyaku
Mau ikut makan sambil berdiri, rasanya nggak tenang.. tapi kalau ngga ikut mingle nanti dicap eksklusif..
Triknya gimana?
Wah ternyata ada tips menarik dari beliau yang bisa dicontoh,
"Saya biasanya ambil makanan, ikut berdiri dan ngobrol. Namun makanan saya biarkan dulu, toh yang penting ngobrolnya hehe. Nanti, kalau sudah habis waktu tea break dan semua sudah kembali masuk ke ruangan, langsung saya cari tempat duduk dan makan sejenak."
Jadi ingat pesan gurunda ketika pamit untuk exchange,
"Seorang muslim itu, terlihat identitasnya justru ketika situasi dan kondisi tidak memungkinkan namun ia tetap teguh pada pendirian."
---
Pagi itu, Desember 2019, tak terasa hampir 3,5 jam aku dan dr. Iin bercengkerama. Percakapan mengalir begitu saja, dan banyak sekali hikmah yang Allah titipkan lewat beliau. Silaturahmi itu indah, maka selagi aku di Melbourne saya izin menemui beliau di tempat penelitian PhD beliau di Florey Institute of Neuroscience and Mental Health. Sambil duduk menghadap jendela besar di ruang makan, memandang orang-orang di bawah berlalu lalang di langit yang mendung..
Lahir dan besar di Solo, dr. Muthmainah, M. Neurosci menyelesaikan pendidikan kedokteran di Universitas Sebelas Maret. Saat itu, sembari menunggu projek di Rumah Sakit UNS beliau menjadi pengajar, pembimbing tutorial atau skills lab untuk mahasiswa S1. Jatuh cinta pada peran akademisi, akhirnya beliau mencari beasiswa untuk S2 di Australia. Hingga sampailah beliau di University of Queensland, Brisbane dengan beasiswa AAS. Sempat hampir ditarik kembali jadi dosen plus spesialis, beliau mengaku sudah jatuh cinta dengan research sehingga melanjutkan S3 dengan beasiswa LPDP di University of Melbourne.
Selain keresahan itu yang kami diskusikan, aku terharu akhirnya Allah pertemukan dengan dokter sekaligus researcher yang sepakat bahwa sebagai muslim di bidang ini punya peran yang sangat penting. Kenapa?
"Karena ketika menunjukkan diri sebagai muslim yang taat tapi juga profesional.. nggak kampungan, cerdas, berkelas.. di situlah syiar kita sebagai muslim!"
Pas denger kata 'syiar' langsung merinding dan tertohok karena malu. Kadang peranku sebagai agen muslim masih compang-camping. Padahal dr. Iin, sampai berazam kuat untuk bisa melampaui -- minimal setara -- dalam nilai dengan teman-teman sekelas beliau.
Anyway, hari itu aku diajak berkeliling gedung tempat riset itu (yang ternyata mengembangbiakkan domba di lantai 5 untuk hewan coba..) dan dijelaskan pula project PhD beliau tentang stress-induced eating disorder. Melihat beliau berinteraksi dengan colleagues-nya dengan santun dan ramah. Semua disapa, diajak basa-basi (hehe, aku kok masih suka nggak pede ya sama bule).
Daaan selain itu, aku banyak meminta nasehat termasuk tentang keluarga (hehe). Aku pernah menyaksikan researcher yang menganggap work-life balance itu tidak ada. Lalu mereka yang married to his work. Dan mereka yang keluarganya berantakan, jatuh ke perselingkuhan ketika jadi residen, dan lainnya. Naudzubillahimindzalik.
Padahal, sebagai muslim tentu kita pahami ada porsi-porsi untuk masing-masing aspek. Porsi diri, keluarga, pekerjaan, umat. Sesuatu bernama hak. Yang tentu kuncinya terletak pada porsi diri secara vertikal. Terlepas dari ujian yang akan dialami, tentu kita berikhtiar memaksimalkan setiap peran ini.
Maka sebagai wanita, ada sebuah lisensi penting dalam apa pun itu yaitu ridha suami (kalau belum menikah, ayah). Dr. Iin yakin kalau sudah diizinkan sang suami, maka InsyaAllah urusan-urusan menjadi mengalir. Termasuk tantangan mengurus anak ketiga seorang diri sambil Masters, pengorbanan LDR dengan anak-anak di Solo (InsyaAllah segera menyusul).. alhamdulillah.
Research bagi beliau,
"It's exciting that you'd never know what you can find!"
Tidak perlu jadi orang yang pinter bangeet, tapi masuk ke dunia ini butuh modal persistensi: terus bertanya, mencari jawaban dan troubleshooting ketika data bermasalah.
Aku akhir-akhir ini berpikir.. Betapa banyak, research yang akhirnya malah jadi alat menjatuhkan islam? Yang akhirnya keluar dari makna sesungguhnya? Yang akhirnya jauh dari hikmah dan berorientasi memuaskan ego? Yang akhirnya destruktif bagi alam?
Padahal dalam Islam kita mengenal konsep maqasid syariah, yang jika menurut Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi.. kegiatan manusia yang berkait dengan menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga harta, dan menjaga keturunan.. idealnya ditambah: menjaga lingkungan.
Selamat curiga bahwa Anda yang membaca, sedang Allah titipkan pesan. Pesan untuk dipinjam Allah menjadi pionir-pionir research dengan islamic worldview di era ini.
- h.a.
Draft tulisan Desember 2019, yang Allah pertemukan kembali pagi ini ketika menyiapkan materi kemuslimahan #murajaah
Semoga Allah jaga beliau
100 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
I'tikaf Kok Diposting
Selain lapar dan dahaga, puasa harusnya mendidik kita menjauhi prasangka sinis kepada saudara sendiri.
Tumblr media
Misal :
"Iktikaf kok diposting"
"Terlalu banyak eksis tapi lupa fokus ibadah"
"Share poster kebaikan, hidup berantakan"
"Aktivis dakwah kok khatam cuman 1x pas ramadan"
Dan lain sebagainya.
Sobat, kita nggak akan pernah tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Bisa jadi niatnya syiar, ngajak kebaikan, menjadikan share-shareanya itu sebagai amalan unggulan. Kita nggak tahu.
Namun yang kita tahu, menjaga prasangka baik itu adalah kewajiban.
Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa:
“Jauhilah prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah seburuk-buruknya perkataan"
Ya jangan sampai prasangka kita malah membelokan niat, bikin ibadah nggak fokus, dan tentunya mengurangi pahala puasa.
jangan sampai.
Oh ya, mumpung masih suasan 10 hari terakhir, sobat tumblr yang mau menunaikan ZISWAF boleh banget pantengin poster dibawah ini.
Tumblr media
Boleh nanti kalau minat ketuk DM. Hehehe.
52 notes · View notes
sabaryangindah · 4 months
Text
BANGKITKAN KEBERANIAN ANAK
Memiliki anak yang “berani” dalam kebaikan tentu sangat diharapkan orang tua. Kita membangun sosok anak yang tidak suka berbuat zalim kepada temannya namun memiliki karakter yang tangguh, penuh percaya diri dan mampu membela kebenaran, serta giat dan semangat mempraktekkan sifat-sifat keberanian sebagaimana yang pernah dilakukan para sahabat belia di masa Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan di zaman salafuna ash-shalih.
Menanamkan karakter berani dengan arahan dan bimbingan orang tua serta pendidik agar anak mampu memahaminya dengan bijak sehingga tidak melenceng dari konsep berani yang syar’i. Diantara kiat untuk memotivasi keberanian adalah dengan membiasakan menceritakan kisah-kisah ksatria pahlawan Islam agar anak-anak mencintai dan menjadikannya idola.
Cerita dua anak Afra’ dalam perang Badar
Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallaahu ‘anhu berkata menceritakan apa yang beliau lihat di perang Badar, “Aku sedang berada dalam salah satu barisan pasukan di perang Badar, ketika aku menoleh, aku mendapatkan di samping kanan dan kiriku anak-anak kecil, seakan-akan aku tidak menyadari keberadan mereka berdua hingga ketika salah satu dari mereka berkata kepadaku dengan sembunyi-sembunyi: “Wahai paman, tunjukkan kepadaku Abu Jahal” Aku menjawab: “Wahai keponakanku, apa yang akan kamu lakukan kepadanya?” Dia menjawab: “Aku telah berjanji kepada Allaah jika aku melihatnya, aku akan membunuhnya atau aku yang terbunuh.” Orang keduapun berkata kepadaku secara sembunyi-sembunyi seperti pertanyaan orang pertama tadi, aku sangat gembira berada diantara dua lelaki muda tadi, kemudian aku menunjukkan Abu Jahal kepada mereka berdua, dan mereka berdua menyerang Abu Jahal seperti dua ekor elang yang menerkam mangsanya hingga keduanya memukul Abu Jahal hingga tewas” (Sirah Nabawiyah oleh Abu Hisyam, ditahqiq oleh Musthafa As-Saqa, Darul Qunuz Al-Adabiyah, bagian pertama, hal 634, Asli kisah ini terdapat diShahi Bukhari kitab Al-Maghazi, bab perang Badar [5/6]).
Kisah heroik yang menakjubkan mereka berlomba-lomba mengorbankan jiwanya untuk membela Islam. Semangat dan cita-citanya sangat tinggi dan mulia. Kehebatan dan keberanian yang diikat dengan iman akan membentuk anak memiliki karakter kuat dan percaya diri.
Keberanian Az-Zubair
Al-Laits meriwayatkan dari Abu Al-Aswad dari Urwah beliau berkata, bahwa Az-Zubair bin Al-Awwam masuk Islam ketika berumur delapan tahun, dan beliau pernah mendengar, dan beliau pernah mendengar bisikan setan yang mengatakan bahwa Muhammad shalallaahu ‘alaihi wa sallam telah dibunuh dan ketika itu Az-Zubair baru saja berusia dua belas tahun. Az-Zubair lalu mengambil pedangnya dan berkeliaran di lorong-lorong Makkah mencari Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam yang ketika itu berada di daerah tinggi Mekkah, sedang di tangan Az-Zubair terdapat pedang yang terhunus. Lalu ia bertemu dengan Nabi dan beliau shalallaahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Kenapa engkau dengan pedang yang terhunus itu hai Zubair?! Dia menjawab: “Aku mendengar engkau dibunuh orang Mekkah” Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam tersenyum lalu bertanya lagi: “Apa yang engkau lakukan jika aku terbunuh?” Jawab Az-Zubair: “Aku akan menuntut balas akan darahmu kepada siapa yang membunuhmu!” (Syiar A’lamin Nubala, I/41-42).
Menceritakan perjuangan para sahabat sesaat menjelang tidur insyaAllaah memberi pengaruh besar karena otak dalam situasi tenang dan mudah terserap. Di samping itu, secara tabiat anak memiliki minat kuat untuk mendengar kisah-kisah yang menarik, terlebih lagi dengan penyampaian yang simpatik, niscaya nilai-nilai keberanian yang anda sampaikan akan membekas, insyaAllaah.
Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa, Artikel muslimah.or.id
4 notes · View notes
auliasalsabilamp · 9 months
Text
Support System
Tumblr media
Teman-teman akhwat pengurus LDK Al-Fath Pusat Gen 8, Universitas Telkom.
Lama sekali aku tidak bercerita di Tumblr. Sekarang aku ingin bercerita support system alasanku sampai saat ini masih tetap istiqomah dalam berdakwah. Awal ceritanya kami bertemu dari Lembaga Dakwah Kampus Al-Fath, kami adalah rekan organisasi namun kami juga bersahabat bahkan sudah menjadi keluarga besar. Intinya kami support system untuk satu sama lain.
Dulu saat masih berkuliah tingkat 3, atau sekitar semester 6 kami adalah pengurus pusat LDK Al-Fath, Universitas Telkom. Kami memiliki beberapa amanah masing-masing. Aku sendiri dulu diberi amanah menjadi Sekretaris Departemen PSDM, lalu Ghina diberi amanah menjadi Koordinasi Akhwat atau Wakil Ketua Umum. Kemudian Rifda diberi amanah menjadi Sekretaris Al-Fath Pusat. Winda diberikan amanah menjadi Sekretaris Departemen Kaderisasi Pusat. Risma diberikan amanah menjadi Sekretaris Syiar Pusat, dan Denta diberikan amanah menjadi Sekretaris Departemen BusDev (Business Development).
Aku sangat bersyukur bisa Allah pertemukan dengan mereka. Lingkungan dan teman-teman yang baik sangatlah berpengaruh pada akhlak dan kebiasaan diri kita. Walaupun sekarang kami sudah bersama lagi, namun alhamdulillah silaturahmi kami tetap terjalin dengan baik. Kami juga saling mensupport kegiatan dakwah yang kami lakukan setelah lengser dari kepengurusan LDK Al-Fath Gen 8.
Berawal dari rekan organisasi sampai menjadi keluarga, masya Allah semoga Allah jaga selalu tali silaturahmi kami. Kami bertemu karena Allah, semoga kami berpisah juga karena Allah. Semoga kami nanti bisa berjumpa di Surga Firdaus-Nya.
Bandung, 11 Juli 2023 | 22 Dzulhijjah 1444 H.
8 notes · View notes
frasa-in · 1 year
Text
Tumblr media
Dear Sisters,
Suatu hari seorang pemuda mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk meminta izin berzina. Orang-orang pun marah dan melarangnya melakukan itu. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Bawalah dia dekat denganku.” Maka pemuda itu mendekati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Apakah kamu suka (perbuatan zina) bila itu terjadi kepada ibumu?”
Ia menjawab, “Demi Allah, tidak! Lebih baik Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “(Begitulah juga halnya) orang lain tidak suka hal itu (terjadi) kepada ibu-ibu mereka.”
Jawaban yang sama diberikan pria tersebut ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya lagi, “Bagaimana bila terjadi kepada anak perempuannya dan bibi-bibinya (saudari dari ayah dan ibunya).” HR. Ahmad.
Sisters, hadits diatas bukanlah hanya sekedar tentang larangan berzina, tapi juga menekankan bahwa hidup itu terkait dengan aturan dari Allah subhanahu wa ta’ala, perbuatan harus diperhitungkan dampaknya bukan hanya buat diri sendiri tapi juga buat orang lain. Tidak ada istilah “yang penting saya bahagia, tidak peduli dengan orang lain”.
Saat ini begitu banyak orang yang berteriak “be yourself”, sebagai cara memotivasi orang lain untuk bangkit dan tidak takut dalam berbuat sesuatu, atau khawatir dengan celaan orang lain. Namun dalam realitanya, untuk menjadi diri sendiri tidak diikuti dengan pemahaman yang utuh.
Sehingga “be yourself” dimaknai dengan “terserah gue”. Bebas melakukan apa yang kita mau, dan menolak untuk hal yang kita tidak suka. Tidak mau diatur orang lain dan hanya meyakini aturan sendiri yang dipahami. Barometer pemahaman bukan kepada ridho Allah, tapi ridhonya akal pikiran manusia yang lemah.
Maka bermunculah gerakan-gerakan berdalih kebebasan murni tanpa diikuti rasa tanggung jawab antara sesama, pejuang keadilan namun sepihak, pantang dinasehati karena merasa dirinya paling benar, tapi suka berkomentar tajam kepada orang yang tidak sepemahaman, selalu merasa insecure dalam menjalani kehidupan.
Muncul prinsip:
Nomor satu “Saya selalu benar”
Nomor dua “Kalau saya salah, lihat nomor satu”.
Seperti apa yang dikatakan Fudhail bin Iyadh, “Engkau telah berbuat buruk, namun menyangka dirimu telah berbuat baik. Engkau bodoh, tapi menyangka dirimu berilmu. Engkau bakhil, tetapi menyangka dirimu dermawan. Engkau dungu, tetapi menganggap dirimu bijaksana. Ajalmu dekat, tetapi angan-anganmu panjang.” Syiar A’lamin Nubala 8/440.
“Be yourself” akan bermakna positif ketika kembali kepada fitrah yang telah Allah subhanahu wa ta’ala berikan, selaku pencipta manusia.
Fitrah identik dengan ketundukan, ketaatan kepada Rabbnya. Bila keluar dari fitrah, maka akan semaunya sendiri, tidak taat aturan, maka akan membahayakan dan lebih baik dihancurkan bila tidak dapat diluruskan kembali. Misalkan kita mencipta robot, andai robot itu keluar dari perintah yang kita berikan, maka pasti akan membahayakan, sehingga harus segera diperbaiki. Bila tidak bisa, maka lebih baik dihancurkan sebelum membuat kerusakan fatal.
Allah sengaja mengabadikan kisah-kisah para pembangkang di dalam Al-Qur’an, mulai dari Fir’aun dengan kesombongannya menganggap dirinya yang paling benar dan perkasa, kaum Nabi Luth yang hancur karena homoseksual, kaum ‘Ad dan Tsamud yang cerdas dan kaya namun melawan perintah Nabi-Nya. Bahkan peninggalan azab Allah masih bisa kita lihat sampai saat ini sebagai bentuk peringatan nyata, seperti pompeii di Italia.
Menurut sisters, seperti apa jati diri dengan kebahagiaan dan kebebasan yang hakiki itu bagi seorang muslim?
Frasa: Perempuan, Ilmu, dan Rasa
19 notes · View notes
literasicici · 11 months
Text
Tegasnya Pena Buya Hamka, Cendekiawan Inspiratif Kebanggaan Urang Minang
#3-sepintas figur
"Dima Bumi Dipijak Disinan Langik Dijunjuang"
Apa yang anda pikirkan saat mendengar atau membaca kalimat tersebut? Secara spontan kebanyakan orang akan mengatakan 'itu adalah bahasa Minang' atau 'itu adalah prinsip hidup Urang Minang'. Kalimat tersebut memang dinilai sangat menggambarkan budaya Urang Minang yang gemar untuk merantau. Dimanapun urang Minang merantau, mereka akan berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya, menghargai dan bahkan mencoba menyelami budaya di tanah rantau. Sejalan dengan pernyataan tersebut, salah satu Cendekiawan yang berasal dari Ranah Minang menggoreskan perjalanan hidupnya yang telah terbingkai dalam layar lebar bertajuk 'Buya Hamka'.
Tumblr media
Buya Hamka yang lahir pada 17 Februari 1908, mewarisi darah ulama dan pejuang yang kokoh pada pendirian dari ayahnya yang dikenal sebagai ulama pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau serta salah satu tokoh utama dari gerakan pembaharuan yang membawa reformasi Islam pada kaum muda. Nama Hamka sendiri merupakan akronim dari namanya, Haji Abdul Malik Karim Amrullah, sedangkan sebutan Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau yang berarti ayahku atau orang yang dihormati. Buya Hamka adalah salah satu sosok jurnalis yang sangat kritis dan tegas dalam menanggapi kemajuan ilmu pengetahuan serta peradaban dengan tetap berlandaskan pada keyakinannya.
Pada tahun 1928, Buya Hamka ditunjuk sebagai redaktur majalah Kemajuan Zaman, yang diterbitkan sebagai hasil konferensi Muhammadiyah di Padang Panjang. Pada tahun 1932 Buya Hamka juga sempat menerbitkan majalah Tentera, majalah Al-Mahdi, hingga majalah pengetahuan Islam bulanan ketika diutus menjadi mubaligh ke Makassar. Empat tahun setelahnya, Buya Hamka kembali ke Medan dan mendirikan majalah Pedoman Masyarakat yang membuat namanya melambung di dunia pers sebagai tokoh jurnalistik beraliran islami. Pada akhir periode tahun 1950-an, Buya Hamka juga mendirikan terbitan majalahnya yang diberi nama Panji Masyarakat (Panjimas). Panjimas berdiri secara independen, menitikberatkan soal-soal kebudayaan dan pengetahuan agama Islam. Dengan berbagai kesempatan yang diperolehnya, Buya Hamka menjadikan media sebagai corong dakwah untuk umat. Mulai dari kisah, syiar agama hingga opini politik disampaikan selama petualangannya di ranah media. Hal inilah yang menjadikan Buya Hamka patut disematkan sebagai sosok Cendekiawan Inspiratif Kebanggaan Urang Minang.
__________
“Apa yang tersebar acak didalam kepala, tuangkanlah melalui goresan pena.” (cici - sepintas figur)
8 notes · View notes
Text
Syiar Ramadan, Cara YPSDU Al-Izzah Tanamkan Nilai Islamiyah Pada Anak
Rekonfunews.com, Pohuwato – Memasuki hari ke-5 Ramadhan 1444 H Tahun 2022, Yayasan pengembangan sumber daya umat (YPSDU) al-Izzah Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato menggelar Syiar Ramadhan. Kegiatan tersebut di ikuti puluhan siswa/i dari sejumlah tingkatan kelas mulai dari janjang, TKIT, SDIT hingga hingga SMPIT, Senin (27/03/2023). Ketua YPSDU melalui Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ayuerahmi · 5 months
Text
Dari Palestina aku belajar, keikhlasan-ketabahan-dan berbaik sangka dengan semua ketetapanNya turut menjadi syiar yang menyentuh lembut jiwa-jiwa agar kembali pada fitrahnya. Dari keteguhannya, kita terkagum akan iman. Rasa penasaran menggiring kita pada Alquran lalu syahadat pun menggema di seantero dunia. MasyaAllah
4 notes · View notes
Text
Syiar Islam lewat Sepakbola di Eropa
Syiar Islam lewat Sepakbola di Eropa
Syiar Islam lewat sepakbola di Eropa adalah hal yang menjadi perhatian publik saat ini, salah satunya Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur’an (LP3IA) KH A Bahauddin Nursalim (Gus Baha). Gus Baha bicara isu ini dalam salah satu video berjudul “Gus Baha Bicara Sepakbola dan Agama” yang diupload oleh kanal Youtube “NU Online” pada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
abubuaa · 11 months
Text
Ikat dulu Perutnya
Malam ini kembali berkumpul dengan jamaah tangguh yang sedang membuktikan bahwa alumni Ramadhan tahun ini makin semangat dalam menjaga amal ibadahnya.
Ada begitu banyak bahasan perihal umat baik terkait kondisi medan dakwah dilingkungan masyarakat agar syiar dakwah tersampaikan, mengevaluasi beberapa program kerja masjid, dan membahas rencana kegiatan memakmurkan masjid baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Diskusinya begitu alot, pengalaman dan pemikiran sesepuh berdaging semua. Sehingga begitu lahap untuk disantap anak muda seperti saya.
Begitu banyak point yang dapat diambil, dan sudah tergambar cukup jelas kedepan mau dibawa kemana arah syiar dakwah masyarakat ini.
Tak lupa juga ada begitu banyak keluh dan kesah dari pembahasan problem-problem yang terjadi beberapa waktu belakang.
Ada ucapan yang saya pin malam ini yakni "Memang cakinilah capek mengurus umat" Wkwk ujar salah seorang ustad
Mengurus umat itu memang begitu melelahkan, tetapi itulah tantangannya. Pahalanya juga InsyaAllah sebanding bahkan bisa jadi berlipat-lipat kali lebih besar jika ditimbang menggunakan neraca Allah, tidak ada yang sia-sia dalam lelahmu untuk mengurus umat"
Mereka yang berjuang memakmurkan masjid, menghidupkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat, terus menerus mengkobarkan semangat dakwah.
Setidaknya hal itulah yang bisa saya ambil pada perkumpulan dengan bapack² pengurus masjid malam ini.
Sebagai seorang pemuda sudah sepantasnya menjadi garda terdepan. Akor?
Sehat-sehat selalu pak :)
-Abubua
Tumblr media
*Pengurus Inti Peribadatan Masjid dan Syiar Islam banyak job nih.
4 notes · View notes