Tumgik
#quran pak
unlikesun · 2 years
Text
These trees and rain are my best friends! ❤️
8 notes · View notes
islam2jannah · 2 years
Text
Beautiful Quran recitation
9 notes · View notes
theblackniqabi · 2 years
Text
Tumblr media
9 notes · View notes
mbachain · 4 months
Text
Dhanak 2nd volume very best cheap price only 2250pkr #mbachain #mbacloth.
0 notes
saqibsa1 · 1 year
Text
سعودی عرب نے ای قرآنِ پاک جاری کردیا
مکہ مکرمہ (اخبارتازہ ترین ۔ 30 مارچ 2023ء ) سعودی عرب نے ای قرآنِ پاک جاری کردیا۔ العربیہ نیوز کے مطابق ای مصحف (قرآن) سعودی عرب کی طرف سے ایک طویل انتظار کے بعد جاری کیا گیا ہے، سعودی عرب نے قرآن پاک کو بڑی محنت سے تیار کروایا، صدارت عامہ برائے امورحرمین شریفین کی تکنیکی امور ڈیجیٹل تبدیلیوں اور مصنوعی ذہانت کے امور کی ذمہ دار ایجنسی نے “مصحف حرمین” ایپلی کیشن کے ذریعے زائرین کو ایک نئی سہولت دی…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
darasinghbirat · 2 years
Text
Hazrat Muhammad never killed animals. He never consumed meat.
Tumblr media
0 notes
uma1ra · 5 months
Text
DUROOD
SENDING SALAAT & SALAAM ON PROPHET ﷺ
Sending blessings upon the Prophet ﷺ is one of the greatest acts of worship encouraged in Islam, and it is one of the most beneficial supplications for a person in this world and the hereafter, and it is one of the requirements of loving, venerating and respecting the Prophet ﷺ and giving him his rights. Allah, may He be exalted, says (interpretation of the meaning):
“Allah sends His Salât (Graces, Honours, Blessings, Mercy) on the Prophet and also His angels (ask Allah to bless and forgive him). O you who believe! Send your Salât on (ask Allah to bless him), and (you should) greet (salute) him with the Islamic way of greeting (salutation i.e. As¬Salâmu 'Alaikum)”
[AL-AHZAAB 33:56]
The Prophet ﷺ also urged us to do that and explained that it brings a multiple reward and that it is a means of attaining forgiveness of sins and having one’s needs met. He ﷺ said: “Whoever sends blessings upon me once, Allah will send blessings upon him tenfold and will erase from him ten misdeeds and raise him ten degrees in status.” Narrated by an-Nasaa’i (1297); classed as saheeh by al-Albaani in Saheeh Sunan an-Nasaa’i.
The virtue of sending blessings upon the Prophet ﷺ does not benefit the Prophet ﷺ only; rather it also benefits the one who sends blessings on him. The virtue mentioned in the hadiths quoted above and in other hadiths benefits the one who sends blessings upon the Prophet ﷺ.
Durood and its meaning.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ،
اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Allaahumma salli ‘ala Muhammad wa ‘ala Aali Muhammad kama salayta ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibraaheem innaka hameedun majeed,
Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala Aali Muhammad kama baarakta ‘ala Ibrahim wa ála aali Ibraaheem innaka hameedun majeed.
O Allah! Send Your Mercy on Muhammad and on the family of Muhammad, as You sent Your Mercy on Abraham and on the family of Abraham, for You are the Most Praise-worthy, the Most Glorious.
O Allah! Send Your Blessings on Muhammad and the family of Muhammad, as You sent your Blessings on Abraham and on the family of Abraham, for You are the Most Praise-worthy, the Most Glorious.'
(SAHIH BUKHARI)
6 notes · View notes
bhoomikasworld · 16 days
Text
Tumblr media
#AlKabir_Islamic
#SaintRampalJi
Special gift for Muslim brothers in the holy month of Ramadan!
Order the Pak book “Muslims do not understand the Quran” for free.
5 notes · View notes
adestraayubs · 1 year
Text
Marifaturrasul
Rasulullah
Dalam mengenangmu
Kami susuri
Lembaran sirahmu
Pahit getir
Perjuanganmu
Membawa cahaya
Kebenaran
Engkau taburkan pengorbananmu
Untuk umatmu
Yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatiMu menempuh ranjaunya
Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlakmu
Tidak terbalas segala jasamu
Sesungguhnya engkau Rasul mulia
Tabahnya hatiMu menempuh dugaan
Mengajar erti
Kesabaran
Menjulang panji
Kemenangan
Terukir namamu di dalam Al-Quran
Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlakmu
Tidak terbalas segala jasamu
Sesungguhnya engkau Rasul mulia
Tabahnya hatiMu menempuh dugaan
Mengajar erti
Kesabaran
Menjulang panji
Kemenangan
Terukir namamu di dalam Al-Quran
Rasulullah
Dalam mengenangmu
Kami susuli
Lembaran sirahmu
Pahit getir
Perjuanganmu
Membawa cahaya
Kebenaran
Ya Rasulullah
Tumblr media
Untaian kalimat di atas adalah lirik nasheed dari Hijaz yang berjudul “Rasulullah dalam mengenangmu”
Pada malam kemarin seberes aktivitas tarawih dan tadarus, kita bersepakat untuk menggelar sebuah pertemuan kecil berupa gabungan MK Khos KAMMI. Yang sebelumnya terjadwal di Wedangan Pak Sakir, ala kulli hal hujan menyebabkan kita bergeser di Pesma Ar royyan. Dengan istiqomah semilir lirih kipas angin serta lampu yang kelap kelip (mati murup hehe) menyapa dan menemani kita hingga akhir. 
Topik obrolan kami adalah marifaturrasul, sebab sebelumnya telah membereskan topik marifatullah. Topik topik di atas adalah kurikulum MK Khos KAMMI. Kita mulai dengan sebuah refleksi berupa, “Apa jadinya jika kita hidup berada di jaman nabi?”, sebab tentu hidup bersama bagina Nabi adalah dambaan kita, namun yang menjadi pertanyaan adalah lantas kita menjadi bagian kaum apa? Apakah menjadi barisan kaum nabi atau penentang atau munafik?
Maka kita yang bertemu pun bersyukur atas nikmat iman dan islam yang telah ada semenjak lahir, terlahir sebegai Muslim. Kesempatan emas untuk berbuat baik dan memperbesar peluang mendapat rahmat dari Allaah, sebab rahmat ini lah yang akan membuat masuk syurga.
Kembali kepada bahasan Rasulullah, karena pertemuan tadi malam bersama adik-adik yang sedang banyak berkiprah di organisasi, belajar menjadi seorang pemimpin. Maka begitu mulia bahwa sosok Rasulullah adalah sebaik-baik pemimpin. Beliau bervisi jauh dan pemberani. Visi Rasulullah menembus batas kemustahilan, karena Allah maha besar, tentu membawa Visi yang berorientasi kepada Allah pula. 
Ada sebuah penggalab kisah yang menggetarkan hati, bahwa selama pembangunan parit dalam perang parit, para sahabat menemukan batu yang sulit dipecah, lalu Rasulullah beranjak mendekati batu tersebut dan memecahkannya sambil meneriakkan takbir ”Allahuakbar, kita akan menaklukkan Romawi dan Kontantinopel”. Sungguh menembus batas kemustahillan, sebab pada waktu itu sedang berada di tengah kondisi paceklik, serta Romahi dan Konstantinopel adalah 2 negara yang menjadi adidaya. Seperti sebuah desa yang memiliki cita-cita mengalahkan sebuah negara besar. MasyaAllaah
Pemimpin yang menjadi duta paling berani pada sosok Rasulullah. Dengan penuh keyakinan dan kesabaran Rasulullah mendatangi Thaif untuk berdakwah, namun yang beliau jumpai tidak lain adalah cemoohan dan hinaan. Namun Rasulullah justru mendoakannya bahwa kelak di antara keturunan dari mereka akan menjadi barisan dakwah Rasulullaah, daripada menerima tawaran malaikat untuk membalikkan gunung kepada penduduk Thaif.
Kisah Visioner dan Keberanian yang lain adalah pada Hamraul Asad, kisah yang seharusnya membuat hati kita menangis. Bagaimana tidak menangis, seberes pasukan Muslim selesai dari fase perang Uhud, Rasulullaah serukan jihad kembali kepada veteran pasukan Uhud, harus yang telah ikut perang Uhud, tidak boleh ada tambahan pasukan sedikit pun. Padahal pada waktu itu, dikisahkan luka imbas sayatan pedang masih segar, perban masih melekat seberes perang, istirahat tentu belum cukup untuk memulihkannya. Namun, Rasulullaah menyerukan pengejaran kembali kepada pasukan Quraisy, dengan strategi briliannya. Hingga akhirnya mampu memenangkan dan menjatuhkan mental pasukan musyrik. Kecerdasan pengambilan momentum, ide strategi yang tidak mudah, kondisi fisik yang masih basah akibat peperangan, semua itu terhapus dengan seruan Rasulullaah. Rasulullaah memiliki visi yang kuat, tergambar jelas, mampu menjadi duta yang paling berani di antara pasukan umat Islam.
(yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan RosulNya sesudah mereka mendapatkna luka. Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan dan bertakwa ada pahala yang besar. (yaitu) orang-orang yang jika ada yang mengatakan pada mereka “sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, maka takutlah”, keimanan mereka bertambah dan mereka menjawab” cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan dialah sebaik-baik pelindung.” [QS Ali Imron(3): 172-173]
Kisah tersebut terabadikan dalam Al Quran. Sedemikian besar perjuangan Rasulullaah bersama sahabat, lantas tidak kah kita bersyukur untuk hari ini? Belum lagi dengan kemuliaan yang Allah berikan sebab menjadi umat Rasulullaah, umat yang relatif berumur pendek dibanding dengan rata-rata umur umat nabi sebelumnya, namun memiliki waktu-waktu istimewa untuk mengkalibrasikan amal. MasyaAllaah. 
Sholu ala nabii Muhammad, semoga istiqomah menjadi barisan risalah Nabi, menghabiskan waktu hidup di dam barisan yang mencintai sunnah dan keturunan Nabi. Aamiin
29 notes · View notes
unlikesun · 2 years
Text
Last year,today! ❤️
May Allah forgive us.
8 notes · View notes
islam2jannah · 2 years
Text
🤍🕊
8 notes · View notes
diahuha · 2 months
Text
Tiba
Akhirnya tiba di hari yang selama ini cuma ada benak.
Bagaimana kalo kejadian a,b, c,d.
Mari kita ikhlaskan hati, kalo di hati belom latian iklas di mulut.
Kata pak anis dan sesuai di dalam quran bersama kesulitan ada kemudahan
3 notes · View notes
o-agassy · 2 months
Text
Robbun Ghofur
Dalam satu kesempatan, Gus Baha' pernah menjelaskan bahwa keburukan akan selalu menjadi keburukan dan begitu pula kebaikan akan selalu menjadi kebaikan walaupun kebaikan itu dilakukan oleh orang yang jahat sekalipun.
Orang akan mengatakan bahwa warna putih adalah warna putih, tanpa harus diancam dengan senapan laras Panjang yang sudah diposisikan di kepalanya.
kebaikan akan menjadi kebaikan, keburukan ya keburukan. Dua hal ini akan terus berdampingan ila yaumil qiyamah
Seperti kata Cak Nun, Indonesia adalah bagian dari desa saya. Jadi ada apa-apa di desa kita, ya minimal harus terlibat. Terlibat untuk apa? Untuk mendamaikan keadaan Kembali, minimal di keluarga kita masing-masing. Meskipun sudah ada Pak Kades, ada Pak RW dan jajaran RT, peran kita masih sangat penting. Ketua tanpa anggota ya tidak akan jadi satu tim. Satu juta kurang 100 perak juga tak akan jadi satu juta.
Di desa itu pada umumnya hidupnya guyub rukun, Tata tentrem kerta raharjo, kalo Bahasa Quran nya ya "Baldatun Thoiyyibatun Wa Robbun Ghofur" - kalo dalam konteks negara, ya negara yang baik dengan Tuhan yang Maha Penyayang - . Atau dalam Bahasa gampangnya, ini negara yang nyaman dimana semua masyarakatnya dapat hidup baik, bisa makan semuanya, ayem ga ada yang sikut2an. Tinggi ya? iya karena Bahasa Quran, Bahasa yang ideal. dimana di negara kita masih diusahakan dan terus diusahakan oleh semua orang (harapnnya sih gitu).
Menilik tiga ungkapan tadi, sebenernya bangsa Indonesia sudah bisa damai dalam menjalankan kenegaraan dan kehidupan bermasyarakat ini. Ya rukun, ya damai, tapi kadang tidak thoyyib, bisa membuat Allah marah. Padahal itu berbahaya jika Allah marah kepada kita.
Gimana contohnya? Katakanlah, mereka yang gemar judi. Bandar sama pejudinya juga rukun, interaksinya damai. Tapi ngga thoyyib, bisa bikin Allah marah. Begitu pula mas-mas yang suka "njajan" dilokalisasi. Mas-mas dan mbak2 penyedia jasa juga cinta damai. mereka rukun, wong buktinya jasa nya juga bisa digunakan bahkan hingga beberapa malam. Tapi sayang, perbuatannya ngga baik, ini dibenci dan bisa membuat Allah murka.
mari kita coba sambungkan dengan konteks pemilu tahun ini. Ada tiga kandidat capres cawapres. Pada bingung milih siapa. Alhasil, kita ikut premis mari kita pilih yang kiranya "mudhorotnya" sedikit.
lalu apa hubungannya dengan narasi diatas tadi?
sebenarnya saya mau menghubungkan, bahwa masyarakt Indonesia itu juga pada pintar karena tokoh akademis dan tokoh agamanya juga banyak. Masyarakat juga sudah tau mana yang baik dan mana yang buruk. Namun kadang itu tertutupi oleh premis-premis yang lain.
Mereka yang terpilih, kemudian mengkhianati rakyat, menurut saya merupakan sebuah pengkhianatan seorang pemimpin kepada rakyatnya. Dan ini ngga baik, ngga thoyyib. Bisa jadi Allah marah nanti. Wallahu a'lam
Yang jelas, kami yang masih mencitai desa kami, kami ingin membuat Indonesia Kembali kepada negara yang baik dan damai. Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur.
3 notes · View notes
sidhu04u · 4 months
Text
Tumblr media
MEAT EATERS
can never go to
JANNAT!
Those who consume Meat and
Alcohol even after taking initiation
are destined to Hell.
#GodMorningTuesday
#गीता_तेरा_ज्ञान_अमृत
📚 For more information (information), read the Pak book "Muslims did not understand the knowledge of Quran".
2 notes · View notes
milinddass · 9 months
Text
Tumblr media
Celebrating sorrow, getting hurt, shedding blood from one's body in the memory of Imam Hussain, is it against the holy sky book Quran?
Know the holy knowledge of Quran-e-Pak.
👉 For more information visit a Saint Rampal Ji Maharaj you tube channel.
4 notes · View notes
uma1ra · 11 months
Text
Tumblr media
1 note · View note