Tumgik
kelinci-bulan · 21 days
Text
Hidup yang Sangat Tidak Terduga
Beberapa tahun terakhir, saat memasuki fase berumah tangga dan menjadi orang tua. Prioritas hidup bergeser, menjadi memahami kenapa di luar sana banyak yang bilang kalau makin dewasa atau setelah berkeluarga/jadi orang tua, circlenya semakin menyempit. Karena memang butuh fokus yang besar. Sampai mungkin tidak sempat untuk nongkrong seperti waktu-waktu muda kemarin.
Dan sebab begitu fokusnya kita sama hidup sendiri, sampai-sampai kita tidak memerhatikan apa yang terjadi di kehidupan sekitar kita, termasuk orang-orang yang pernah kita kenal di waktu sebelumnya. Kita hanya mendengar sedikit kabar tentang kapan dia menikah atau dia lagi kerja di mana, selebihnya kita tidak tahu. Tidak sempat mencari tahu, dan memang tidak ada keperluan untuk mengetahui.
Sampai waktu berlalu begitu saja, lima tahun terlewati, hingga sepuluh tahun berlalu. Saat anak-anak mulai memiliki dunianya yang bisa ia rancang sendiri. Kehidupan kita mulai terasa stabil. Kita mulai memerhatikan kehidupan di sekitar, berusaha mencari tahu kabar dari kawan-kawan lama.
Mereka sekarang tinggal dimana, sedang apa, siapa pasangannya, dan banyak hal lainnya. Berusaha kembali menyambung komunikasi dan silaturahmi. Memang, ternyata ada fasenya lagi untuk begitu.
Tapi di lain sisi, kita mungkin akan mendapati kabar yang tak pernah kita sangka. Mungkin ada yang telah meninggal lebih dulu, ada yang pernikahannya berakhir perceraian, ada yang tidak seorang pun tahu kabarnya, ada yang masih berjuang dengan dirinya sendiri, dan lain-lain. Setidakterduga itu kehidupan berlalu selama sepuluh tahun terakhir.
Terakhir kali sebelum fokus sama dunia sendiri, dulu sempat bertemu terakhir kalinya di meja-meja kafe membicarakan tentang masa dengan dengan optimis, terakhir mendengar kabarnya adalah kebahagiaan bersama orang yang akan jadi pasangannya, naik gunung bersama, diskusi di serambi-serambi masjid tentang impian, dan banyak sekali momen yang kuingat dengan baik, sebelum akhirnya memasuki fase baru yang menuntut prioritas dan fokus yang baru saat itu.
Tidak pernah diduga sama sekali. Kehidupan yang berputar di sekitar kita ternyata sebergejolak itu, hidup kita mungkin juga bergejolak, hanya saja tidak pernah menyangka bahwa di orang lain, gejolaknya adalah hal yang tak pernah kita pikirkan akan terjadi pada mereka.
Siapapun kamu yang membaca tulisan ini. Saat ini, hidup kita yang tak saling mengenal ini sedang berjalan di orbitnya masing-masing. Mungkin orbit kita tidak pernah beririsan, tapi aku selalu mendoakan, kita sama-sama berdoa semoga hidup yang sedang dijalani ini diberikan sakinah, diberikan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin
148 notes · View notes
kelinci-bulan · 25 days
Text
25. Takdir Seorang WANITA
“Enak kamu ya masih belum bolong. Aku sudah bolong 7 hari huhu”
“Ya Allah, dapet lagi. Padahal kemarin bersih loh, mbak. Ini dapet lagi, gak bisa ikut maleman”
“Enak kamu ya. Punya saudara laki-laki, jadi kemana-kemana dianter. Bisa qiyamul lail, lha aku. Punya abang juga gak mau nganterin. Jadi pengen nikah aja kalau gini”
“Paling nyebelin itu kalau kedapetan haid di 10 hari terakhir. Serasa gak bisa maksimal ibadah. Pfft.”
“Ujian cewek ya, hutang puasa bisa nyampek sebulan penuh huhu (muka sedih)”
Kau tahu ya sholihat. Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan mengujinya. Apabila ia ridha dengan ujian tersebut, maka Allah juga ridha kepadanya.
Sebaliknya, jika ia tidak ridha, maka Allah juga tidak ridha kepadanya. Maka berbahagialah ia yang tengah diuji oleh Allah Ta'ala.
Ya. Sebagian dari kita, barangkali ada yang memprotes takdir. Mengapa begini, mengapa begitu. Padahal sejatinya, apa yang terjadi pada setiap hambaNya adalah bagian dari sunnatullah.
Haid adalh salah satu sunnatullah yang terjadi pada setiap wanita setiap bulannya. Dan sesuatu ketentuan yang tidak bisa diubah ataupun dipindahkan kodrat.
Dan bukan kewenangan manusia untuk menentukan kapan ia akan haid, kapan ia akan berhenti haid. Inilah salah satu tanda kuasa Allah bagi orang-orang yang berpikir dan bersyukur.
Jika saat ini diantara kita sedang mendapatkannya ‘haid’. Maka janganlah kita mencela, menggrutu, marah-marah, memprotes, bahkan mengutuk takdir yang terjadi.
Tidak perlu pula berkecil hati disebabkan tidak bisa beri'tikaf di masjid atau memaksimalkan ibadah yang lain semisal puasa ataupun qiyamuil lail.
Kita (wanita) masih bisa mendapatkan lailatul qodr, tentu atas izinNya. Bisa dengan cara lain, semisal ; menyiapkan peralatan ayah atau saudara laki-laki ketika mereka hendak beri'tikaf di masjid. Membantu ibu menyiapkan makanan sahur, membaca Al-Qur'an, berdzikir, menyiapkan makanan berbuka, bersedekah, dan melakukan ibadah atau kebaikan lainnya kecuali sholat dan puasa.
Jangan lagi memprotes apa yang sudah menjadi kodrat seorang wanita. Sebab hal itu tidak akan meruba keadaan, justru itu akan mengundang murkaNya. Banyaklah bersyukur, basahi lisan dengan dzikir dan diam jika tidak mampu berkata baik.
Tidak perlu gusar dengan ketetapanNya atas diri kita. Yang perlu kita yakini hanya satu, setiap yang ditakdirkan pada kita adalah baik.
“Engkau harus tahu bahwa sesuatu yang ditakdirkan akan menimpamu, tidak mungkin luput darimu dan sesuatu yang ditakdirkan luput darimu, tidak mungkin menimpamu.” (HR. Abu Daud no. 4699, shohih)
Jadi tidak perlulah sampai minum obat agar tidak datang bulan demi bisa memaksimalkan 10 hari terakhir Ramadhan.
Syaikh Utsaimin bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah pernah menjawab pertanyaan serupa perihal bolehkah meminum obat pencegah haid agar bisa memaksimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan.
Berikut jawaban beliau, Saya tidak menyarankan para wanita menggunakan obat semacam ini, untuk membantunya melakukan ketaatan kepada Allah. Karena darah haid yang keluar, merupakan sesuatu yang Allah tetapkan untuk para anak wanita Adam.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemui Aisyah radhiyallahu ‘anha di kemahnya ketika haji wada’. Ketika itu, Aisyah radhiyallahu ‘anha telah melakukan ihram untuk umrah, namun tiba-tiba datang haid sebelum sampai ke Mekkah.
Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam menemui Aisyah radhiyallahu 'anha, sementara dia sedang menangis. Sang suami yang baik bertanya, “Apa yang menyebabkan kamu menangis?” Aisyah radhiyallahu 'anha menjawab bahwa dia sedang sakit. Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam menasihatkan, “Ini adalah keadaan yang telah Allah tetapkan untuk para anak wanita Adam.”
Demikianlah takdir yang telah tertulis. Maka sudah sepantasnya kita mensyukuri setiap nikmat yang ditakdirkan.
Terlahir menjadi seorang wanita itu takdir. Namun menjadi seorang muslimah adalah pilihan. Maka jadilah sebaik wanita muslimah yang beriman.
Yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, yang sami'na wa atho'na pada apa-apa yang telah ditetapkan untuknya.
Yuk. Belajar menjadi sebaik-baik wanita, yang selalu ridha terhadap setiap ketetapan-Nya.
~* 5 hari lagi Ramadhan akan pergi
'Allahumma innaka 'afuwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni
25 Ramadhan 1438 H || 20.06.17 || ©andromeda nisa’
447 notes · View notes
kelinci-bulan · 27 days
Text
Ramadan #8
Kita tidak selamanya bisa bergantung sama orang lain. Suatu saat mereka akan pergi, entah karena meninggal, atau mungkin mereka memiliki urusan hidup yang perlu mereka selesaikan dan tak bisa lagi selalu ada untuk kita. Seseorang yang akan terus menemani kita adalah diri kita sendiri.
Maka bantulah dirimu sendiri untuk bisa menjadi pribadi yang baik, pribadi yang menyenangkan, yang kamu sendiri pun merasa nyaman ditemani oleh dirimu sendiri. 
161 notes · View notes
kelinci-bulan · 2 months
Text
Memahami Arti
Aku menunda mimpiku, untuk menghidupkan mimpinya, siap untuk terus membersamai tumbuhkembangnya. Kata-kata ini begitu haru, saat kita merasakannya; menjalaninya dengan sadar.
Menikah dan memiliki anak adalah sebuah kata kerja yang tentu kita harus siap dengan konsekuensinya.
Kita barangkali punya banyak keinginan, namun ada hal-hal yang jauh lebih penting daripada apa yang kita harapkan. Bukan berkorban demi apapun, melainkan memahami mana yang lebih prioritas dan banyak menimbang pahala; memahami peran yang sudah diamanahkan oleh-Nya.
Dulu, barangkali orangtua kita juga demikian. Membesarkan dan merawat kita, menghabiskan hari-harinya untuk andil dalam kehidupan kita; sedari kita masih merangkak, hingga saat kita mampu berpijak tanpa harus diarahkan. Banting tulang untuk memberi pendidikan dan penghidupan yang layak untuk kita.
Semoga kita mampu mewujudkan keinginan orangtua kita; membalas kebaikan keduanya, yang mungkin tidak akan terbalaskan. Semoga kita juga mampu menjadi orangtua teladan untuk anak-anak kita.
Memang tidak mudah, jangan lupa untuk selalu meminta pertolongan pada-Nya. Semoga apa yang kita jalani hari ini, menjadi sebuah cerita yang baik untuk diabadikan nanti.
Jikalau hidup ini selalu berisikan perjuangan, maka aku akan berjuang sampai Ia ridha; menimbang setiap maslahat, dan mengembalikan segala sesuatunya pada syariat agama yang sudah ditetapkan untuk umat manusia.
Jakarta, 19 Februari 2024 | Pena Imaji
107 notes · View notes
kelinci-bulan · 2 months
Text
Tumblr media
Antara Do'a dan Kelayakan Menjemputnya
Sebelum Allah mendatangkan sesuatu yang kita pintakan, terkadang Allah akan menguji dulu faktor kelayakan kita sebagai pemohon dan calon penerima. Seberapa layak diri kita untuk menerimanya bahkan disaat itu juga.
Kelayakan itu termanifestasi menjadi dua hal; pertama berupa kelurusan niat kenapa harus mendapatkannya, dan yang kedua adalah keseriusan yang tak ternoda pada hal-hal bathil dalam menjemputnya.
Kita harus selalu punya keyakinan, bahwa jika Allah belum kunjung hadirkan do'a itu maka artinya sesederhana memang kita belum selayak itu untuk menerimanya, dan Allah dengan segala Ilmu yang dimiliki-Nya tahu, bahwa jika hal itu tetap dipaksakan saat itu juga, barangkali justru malah berbuah keburukan bagi kita.
Mungkin kita jadi akan lupa dengan-Nya, dan lain sebagainya. Oleh karenanya, ditundanya sesuatu itu karena ke Maha Adilan-Nya Allah sedang berlaku pada kita. Dia tahu kapan dan apa yang tepat. Maka, selalu berikan opsi kesabaran pada tiap-tiap penantian.
438 notes · View notes
kelinci-bulan · 3 months
Text
Menuliskan doa..
Ustadz Syafiq riza basalamah hafidzhahullaah said :
Ketika Allaah menentukan sebuah takdir yang berat untukmu, Yakinlah itu sudah ditakar sesuai kekuatanmu,
tidak ada beban yang engkau angkat melebihi kekuatanmu,
Jika merasa putus asa karna tidak punya siapa siapa, ingat engkau punya Allaah.
Allaah, pada penghujung Jumat hari ini dibulan Rajab. Maka terimalah permohonan kami yang sungguh mengharap akan pertolongan dan keajaiban dariMu. Sebab kemana lagi akan ku ketuk pintu kalau bukan pintuMu.
Allaah, pada semua harap dan doa yang tercurahkan. Hanya Engkau sebaik-baik penolong dan sebaik-baik yang mengabulkan sebuah pinta.
aku sungguh berharap kebaikan, kabar baik, keajaiban dan kebahagiaan besar itu datang diperiode ini. Perihal penantian yang telah ditunggu oleh banyak orang-orang baik yang menyayangi diri ini. aku masih terus berharap akan kemurahan yang Engkau curahkan kepada diri ini, ya Allaah.
Berkali-kali aku menangis dan menghapus air mataku, aku tegakkan kembali diriku, aku besarkan lagi harapku, semua aku tujukan hanya kepadaMu. Sebab tiada lagi yang bisa menolongku kecuali Engkau. Karena setiap ketetapan Engkau adalah pasti dan baik untuk diri ini.
Perasaan, harap, dan doa-doaku kini melangit dan tiada berhenti kepadaMu. sebab aku yakin, Engkau tidak akan meninggalkanku sendiri, Engkau Mendengar pintaku, Engkau memahami perasaanku lebih baik bahkan diriku sendiri kala memahaminya.
Allaah, akan aku buktikan bahwa jalur langit tidak akan mengecewakan. aku percaya pada janjiMu, bahwa Engkau pasti akan mengabulkan doa para hamba yang memohon dan terus meminta kepadaMu tanpa henti.
Allaah, harapan itu terus tumbuh seiring waktu. Bukan kepada makhluk, namun kepada Engkau. Hanya Engkau, tidak ada yang lain. Sebab manusia sungguh melelahkan. Dan pada akhirnya hanya Engkau yang tetap kekal dan tinggal dengan abadi.
aku hanya punya Engkau ya Allaah, aku hanya mengandalkan Engkau dalam hidupku ini. aku tak kuasa sedikitpun atas diriku sendiri. Maka tolong aku, kabulkanlah harapku, pintaku, yang tengah merajut banyak pinta ini kepadaMu.
aku hanya merayu kepadaMu, aku tak punya kekuatan untuk merayu makhluk bernama manusia. Sebab itu hanya kesia-siaan belaka.
Buat aku hamil, dan memiliki keturunan ditahun ini ya Allaah. aku ingin menjadi ibu. aku ingin mendidik anak-anakku untuk taat dijalanMu. Dan kemustahilan itu hanya akan terwujud dengan doa yang selalu ku pinta kepadaMu. aku tak peduli lagi kala aku menuliskan ini. aku hanya membutuhkan kemurahan mu kepada diri ini wahai Rabbku...z
266 notes · View notes
kelinci-bulan · 3 months
Text
Gerimis subuh III
Tumblr media
Suatu hari mama berkata padaku; Nak dihadapan garis takdir, kita selalu berada diantara persimpangan antara yakin dan ragu-ragu.
Detik ini kita meyakini bahwa Allah pengatur skenario terbaik untuk hidup kita, tetapi satu detik kemudian kita akan mulai mempertanyakan; lalu kapan apa yang kita minta akan Allah perkenankan? Sungguhkah Allah akan mengabulkannya?
Pertanyaan-pertanyaan itu seperti dua sisi pisau yang kita genggam. Satu sisi tidak melukai sedang disisi lain akan membuat kita berdarah-darah terluka. Satu sisi membuat kita terus berharap akan kebaikan-Nya sedang di satu sisi membuat kita ketakutan jika Dia tidak memperkenankan apa yang kita pinta. Sehingga lahir ketergesaan; kita memaksa-Nya untuk memberi apa yang kita inginkan.
Iman dan islam, membuahkan prasangka baik kepada Allah. Sedangkan keraguan, adalah salah satu bentuk dari ujian kehidupan. Maka mampukah kita menghalau seluruh ragu itu dengan penuh keimanan akan takdir? Ataukah kita malah terseret pada arus prasangka buruk yang akan bermuara pada keputusasaan?
Kita menyadari bahwa diri kita begitu faqir ilmu akan takdir kita sendiri dan begitu lemah tanpa daya serta pertolongan-Nya, namun dilain sisi kita pun seringkali meminta sesuatu pada-Nya tanpa sadar diri akan hal-hal itu, kita seolah merancang takdir kita sendiri—ingin begini dan begitu tanpa menyelipkan rasa keberserahan setelah berikhtiar. Jadi apakah kita telah sungguh-sungguh menggenggam erat iman kita dalam jiwa?
Saat menelisik hidup kita sendiri di masa lalu, kita pun telah menyaksikan dan merasakan dalam banyak peristiwa hidup dan orang-orang yang kita temui, bahwa Allah telah menetapkan segala kapan, siapa dan bagaimana bentuk takdir seringkali diluar nalar akal kita dan apapun ketetapan-Nya pasti selalu mengandung banyak hikmah yang tidak mampu kita ukur dan perhitungkan. Jadi masihkah kita membiarkan arus deras ragu menyeret jiwa kita untuk menyerah berupaya dan membelokkan arah prasangka kita menjadi berburuk sangka?
Maka sepekat apapun ketakutan yang menyelimuti jiwa dan sederas apapun arus ragu berusaha menyeret kita, Semoga Allah yang Maha besar dengan cahaya hidayah dan pertolongan-Nya selalu menyelematkan kita dari keputusasaan akan rahmat-Nya.
Penghujung, 31 Desember 2023 05.42 wita
373 notes · View notes
kelinci-bulan · 4 months
Text
Tumblr media
Untukmu Yang Masih Berjuang Mengikhlaskan
Nggak ada yang bilang mudah kok perihal mengikhlaskan itu. Ia tidak peduli mau kamu dalam keadaan lapang, atau sempit, mau itu besar atau kecil. Ia sungguh tidak peduli akan hal itu, jika itu memang bukan buatmu, maka ya tidak akan pernah sampai kepadamu.
Selalu ada liku yang pasti bertemu. Ketika Tuhan mengujimu perihal ikhlas, kadang Dia akan meminta semua yang kamu punya, sampai akhirnya benar-benar yang tersisa di dirimu, hanya kata 'percaya', percaya yang tak sedikitpun ternoda oleh keraguan.
Baru setelah itu Dia gantikan sesuatu yang lebih baik, lebih sempurna dari harap yang selama ini salah kamu alamatkan. Memang berat, itulah seringkali berbicara ikhlas kita juga berbicara sabar. Ini hanya soal proses, yang mau tidak mau harus dilalui. (:
253 notes · View notes
kelinci-bulan · 4 months
Text
"Sejatinya yang mebuat hati kita susah dalam mengikhlaskan sesuatu, atau seseorang yang Allah tidak takdirkan bersama kita adalah karena kita memandang keikhlasan dari sudut pandang materi, bukan dari keimanan."
Itulah kenapa bersyukur akan sesuatu yang kita miliki meskipun kadang lupa dilakukan masih lebih mudah untuk dilakukan, daripada bersyukur atas sesuatu yang justru Allah tidak berikan.
Adanya rasa kehilangan adalah karena kita merasa memiliki. Padahal pada dasarnya tiada sesuatupun yang ada di genggaman kita, melainkan hanya titipan dari-Nya.
Allah ajarkan itu melalui, salah satu kalimat baiknya kepada kita, Inna lillahi wa Inna Ilaihi Roji'un (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).
Adanya rasa sakit itu adalah karena kita merasa kehilangan. Adanya rasa kehilangan itu karena kita merasa memiliki. Maka, lepaskanlah sesuatu yang memang tidak diperuntukkan untukmu.
Sebaliknya, yakinlah bahwa sesuatu yang indah telah Allah siapkan, hanya saja sebelum itu biasanya Allah akan ambil dulu apa yang ada di 'hati' bahkan 'tangan'mu, untuk menguji seberapa yakin, seberapa mengakar kata 'ikhlas' ada di dalam dirimu.
225 notes · View notes
kelinci-bulan · 9 months
Note
Pesan untuk kaum-kaum yg lagi berjuang move on karena Allah kak
Bagian dari manifestasi bentuk keimanan adalah dengan mempercayakan bahwa segala hal yang Allah berikan kepada kita adalah yang terbaik, jauh melibas segala bentuk harapan, prasangka, ekspektasi dan keinginan yang dibangun seorang hamba. Yang seringkali cacat.
Ia-nya mengharuskan adanya keimanan secara sungguh, bahwa yang terbaik akan datang ketika dijemput, diupayakan, dengan cara-cara yang baik juga. Meskipun adakalanya pada proses mengupayakan itu, ada fase dimana kesabaran seorang hamba akan diuji.
Akan tetapi tidak apa, kesabaran selalu membuahkan hasil yang tidak pernah mengecewakan. Ia akan hadir disaat yang tepat, ketika raga, hati dan pikiran telah benar dalam menempatkan kembali siapa yang lebih layak, lebih tepat untuk dicintai. Kecintaan yang hakiki, yaitu Allah Swt.
Barangkali patah adalah cara yang tepat dalam menegur, dan mengajarkan kepada siapapun yang bisa menerimanya, arti cinta yang hakiki itu, dan kepada siapa seharusnya rasa dan wujud dari rasa dialamatkan pada yang semestinya.
Semoga pohon kesabaran kian tumbuh dengan rontoknya daun-daun, tangkai-tangkai rasa yang telah patah, menjadikannya tanah itu subur, dan kelak akan muncul buah yang ranum dan manis pada masanya. Di waktu yang tepat.
Semoga pesan tersirat ini sampai pada siapapun yang membacanya.
52 notes · View notes
kelinci-bulan · 10 months
Text
Butuh Allah
Semakin kesini, semakin kesana; semakin seharusnya kita butuh sama Allah
Akui saja kalau kita ini lemah tak berdaya, tak memiliki apapun, bahkan tak bisa berbuat banyak tanpa izin dan kuasanya Allah
Banyak hal di luar kemampuan kita yang terjadi, banyak hal tidak ideal di luar rencana kita yang hadir, menunjukkan satu hal; kita butuh Allah
Sebanyak-banyak kita baca teori perubahan, dicatat, lalu diterapkan, pasti ada satu masa dimana tidak semua bisa berjalan semulus yang dibayangkan
Seniat-niatnya kita, melakukan banyak hal, kebaikan yang bermanfaat, pasti ada satu masa dimana tidak semua bisa terjadi sesuai rencana
lalu, kita kecewa
kita marah, merasa lemah, dan berputus asa, seakan kita gagal, kita salah
tapi kita lupa satu hal; butuh Allah
Padahal ayatnya jelas "Allah tidak akan mengubah suatu kaum"
Mintalah izin kepada Allah, mintalah dimampukan oleh Allah, mintalah kekuatan kepada Allah, tunjukkan kalau kita butuh Allah
380 notes · View notes
kelinci-bulan · 10 months
Text
Manusia punya kendala, Allah punya kendali. Manusia punya rencana, Allah Maha Menghendaki. Tugas kita setelah berusaha hanyalah mengangkat tangan, selebihnya biar Allah yang turun tangan.
240 notes · View notes
kelinci-bulan · 10 months
Text
Aku dan ke-error-anku akhir2 ini
Minggu ini memang melelahkan banget, lepas dinas malam aku gak bisa tidur dengan pulas, malamnya tidur sambil overthinking habis cerita sama teman2, besoknya yang harusnya libur malah kupakai untuk lembur karena aku lagi butuh tambahan income
Kemarin lusa aku makan siang yang kurapel dengan makan malam setelah pulang dari dinas pagi, tapi sayur yang kubeli tumpah sebagian ke meja, terus pas makan gusiku kegigit sampai berdarah dan alhasil skrng jadi sariawan, membuat nafsu makanku jadi berkurang
Lalu, malam ini setelah pulang dinas sore aku lupa mindahin lampu rice cooker ke bagian cook, jadilah dia belum matang, terus aku tambahin airnya, dan malah jadi bubur :"
Huhu sedih banget, kenapa aku error bgt akhir2 ini :(
Tumblr media
2 notes · View notes
kelinci-bulan · 10 months
Text
Tulisan: Menata Usia
Ada beberapa orang, yang semakin bertambahnya usia maka semakin bertambah banyak pula kegelisahannya. Semisal perihal jodoh yang belum juga datang, atau rezeki yang sepertinya tidak bertambah. Seakan ia sedang berpacu dan dikejar oleh pencapaian dan usianya. Jika ada, coba tata kembali untuk apa hidupnya hari ini?
Tidak semua yang kita khawatirkan harus soal dunia, cobalah sejenak menenangkan diri dan bercermin pada kekhawatiran mengapa amal ibadah dan kebaikan kita tidak bertambah? Soal salat yang sampai hari ini masih tergesa-gesa? Perihal dzikir selepas salat yang tidak lagi kita rutinkan? Atau mungkin semakin jarangnya kita membuka lembaran Al-Quran padahal usia kita semakin menua.
Barangkali, kegelisahan kita itu semu, bias, sedikit yang mengkhawatirkan akhiratnya. Dan barangkali itu adalah aku sendiri, sang penulis nasihat ini.
Mari mulai menata usia, kembali bertanya untuk siapa hidup kita ini? Apa yang sebenarnya sedang kita perjuangkan? Kemana akhir dari perjuangan hidup ini?
Benar, menata usia. Agar tidak mubadzir usia kita, agar lebih terarah waktu yang akan kita gunakan yang ia pun akan terus berputar. Sampai masanya jatah waktu kita habis.
Menata waktu dan usia.
@jndmmsyhd
553 notes · View notes
kelinci-bulan · 11 months
Text
Dear aku 🥀
Ibadahlah karena Allah bukan karena manusia.
Hari ini, mulailah belajar untuk mencari tahu apa yang Allah suka sehingga sekecewa apapun kamu dengan manusia, seburuk apapun hubunganmu dengan manusia, tidak membuatmu putus hubungan dengan Allah.
53 notes · View notes
kelinci-bulan · 11 months
Text
Tumblr media
rasa-rasanya, kita memang perlu memperelok diri dengan rasa syukur seperti eloknya tampilan dan rasa makanan yang sering kita kagumi ataupun yang biasa kita nikmati. setiap hidangan yang sampai ke atas piring kita dan masuk ke lambung melalui mulut kita adalah sebagian rezeki yang sudah Allah tetapkan bagi kita melalui sedemikian proses panjang. berangkat dari bahan-bahan mentah yang didatangkan dari berbagai penjuru bumi; menempuh perjalanan yang tidak sebentar, diolah sedemikian rupa, berpindah-pindah tempat, kemudian dikemas sampai akhirnya bisa jadi kudapan cantik yang siap kita santap. semua terjadi atas se-izin-Nya. Allah telah mengatur rezeki bagi setiap makhluk tanpa terkecuali. bahkan seekor lalat dan nyamuk pun telah Allah jamin rezekinya. rezeki itu gak akan tertukar; masing-masing dari kita memiliki jatahnya sendiri-sendiri. lalu, apalagi yang perlu kita khawatirkan?
"boleh jadi kau tak tahu dimana rezekimu, tetapi rezekimu tahu dimana dirimu. jika ia ada di langit, Allah akan memerintahkannya turun untuk mencurahimu. jika ia ada di bumi, Allah akan menyuruhnya muncul untuk menjumpaimu. dan jika ia berada di lautan, Allah akan menitahkannya timbul untuk menemuimu." —Imam Al-Ghazali
saat kita memahami bahwa rezeki itu berasal dari Allah, maka disana lah tempat kita (semestinya) menjemputnya. rezeki itu dijemput, bukan dicari. yang dicari itu: keberkahannya.
2023.5.24
20 notes · View notes
kelinci-bulan · 11 months
Text
Kalau kebaikan manusia bisa membuat kita jatuh cinta kepadanya.
Lantas kenapa kita tidak mecintai Allah yang kebaikannya tidak ada habisnya
441 notes · View notes