Tumgik
hayhayles · 3 years
Text
The Self-Love and Self-Worth
Hi! Been a quite long time since my last wrote. 
Beberapa bulan ini, aku dengar kondisi teman-temanku yang lagi “passing the quarter life crisis”. Kebanyakan dari kita jadi merasa insecure, kecil hati setelah liat update-an pencapaian temen lainnya di medsos. Well, those are only another bright side of people, you haven’t know their dark side yet! Nah, setelah liat keberhasilan orang lain, kita jadi bandingin diri  kita sama orang lain, terus merasa kita gak hebat dan gak ada gunanya. Ternyata, masalah ini muncul karena kita kurang melakukan “self-love” dan “self-woth”. 
Dari influencer Lavendaire, aku belajar tentang how to enhance the self-love and self-worth. Dia bilang kalo ada 6 hal yang harus kita lakuin. Cuma enam!
1. Mulai dengerin kata hati
Kita tuh punya yang namanya “inner voice”. Semacam sekelebat hal yang muncul di benak kita di momen yang random. Ternyata kita bisa bilang dia sebagai intuisi. Your heart will guide you. 
2. Mulai cari tau dan penuhi kelebihan, bakat, dan apa yang ada di diri kita
Kita harus tau kita ini bagus di hal apa, kita suka apa. Satu-satunya cara buat cari tau ya explore as much as we can. Dari sana, kita bisa tau kekuatan kita, strength ini adalah tools kita buat dapetin kehidupan yang kita inginkan. A balanced life, isn’t it?
3. Berbaikhatilah pada diri sendiri
Semua orang bilang kalo kita mau sukses, kita harus going extra milles. Bener sih, tapi don’t be too harsh on youself! Gimana caranya? Namanya juga ambisi, masa kita gak kejar mati-matian? Ambisi emang harus dikejar, tapi bukan berarti kita jadi “menghukum” diri kita saat bikin kesalahan. Konteks “harsh” disini lebih ke bagaimana kita menghadapi kekecewaan dan kegagalan dari setiap usaha kita. Kita lagi gagal atau kecewa, jangan hukum diri sendiri. Ada dua hal yang bisa cegah kita dari “harshing ourself”, yaitu jangan terlalu berekspektasi, dan maafkan diri sendiri saat berbuat salah, lesson learnt. 
4. Belajar cari tau “Self-Worth” dari dalam diri
Kita ini worthy within, kita gak perlu buktiin ke siapapun kalo kita ini berharga. Bahkan kita gak perlu kesuksesan atau pencapaian apapun untuk membuktikan kalo kita ini berharga. Semua orang itu punya keunikan dan personaliti yang berbeda-beda, we have our own unique lights and personality! Ini sih yang paling penitng. Jangan berpikir kalau kita ini lebih rendah atau lebih kecil dari orang lain. YOU ARE ENOUGH!
5. Ubah cara kita mengatur dan mengatasi emosi
Semua orang punya emosi, masalah terbesarnya adalah gimana kita menerima emosi itu. Kita harus belajar cara menghadapi dan menerima emosi kita, dan membiarkan diri kita merasakan itu semua dibanding memendam perasaan itu. Meskipun di waktu yang sama, kita harus menyeimbangkan antara “merasakan emosi” dengan “membiarkan emosi menguasai kita”. Kalau kamu sedih, embrace it, and accept it. Nangis aja. Jangan sampai dipendam dan jadi toxic. “gue cowok, gue gak boleh nangis!” is an example of mishandling your emotion. Tapi di saat yang sama, kita juga harus bisa atur apakah kesedihan yang kita rasain ini udah cukup kita luapin? Jangan sampe jadi over react, lalu malah emosi yang ngendaliin kita. Terus kita mulai mendefinisikan diri kita dalam emosi itu. Misal kita lagi nangis karena sedih, terus kita malah bilang “yaampun aku lemah banget ya, aku cengeng dan rapuh banget”. Wrong, total disaster.
6. BE GRATEFUL!
Diantara semua perasaan yang kamu hadapi, kita punya satu pilihan untuk mensyukuri semuanya. Dibanding melihat hal-hal buruk yang terjadi, kita bisa liat apa aja yang bisa kita syukuri dalam hidup. Ini berat sih, tapi pasti bisa, setelah kita berhasil mengatur dan mengatasi emosi di poin 5 tadi. Liat hal positif dari apa yang kita punya daripada yang kita gak punya. Kalo susah, bisa nih tulis di HP atau di kertas, terimakasih Tuhan, aku masih bisa A B C D, aku masih punya A B C D. Fokus sama apa yang kita miliki.
“Trade Your Expectations for Appreciations That Makes All The Differences”
3 notes · View notes
hayhayles · 4 years
Text
About Boundaries
Banyak orang yang bilang aku ini People Pleaser, bisa dibilang mirip kaya Yes Man. Mengikuti semua permintaan orang lain, dan akan merasa bersalah kalo ngga memenuhi keinginan orang lain tersebut, bahasa kasarnya Ngga Enakan.
Selama 22 tahun aku habisin waktu hidup aku menjadi seorang People Pleaser. Suka? Nggak lah. Selalu perang batin setiap ada seseorang yang minta aku do a favor buat orang lain, tentang apapun. Dalem hati “ini aku iya-in ngga ya? kalo aku bilang ngga dia bakal marah dan ga akan ngomong sama aku lagi ngga ya?” semacam itu. Capek? BANGET! 
Ternyata, selama ini aku hanya kurang aware sama satu hal. BOUNDARY. Tentang batasan yang harus aku kasih ke orang-orang disekitar aku. Aku harus pilih, siapa orang yang hanya sekedar temen, siapa yang bisa jadi sahabat, dan siapa yang bisa jadi partner. Porsi mereka beda-beda, maksudnya porsi kita minta tolong ke mereka dan bagaimana mereka minta tolong ke kita. 
Baru aja belakangan, aku punya sahabat yang aku pikir dia emang bener bener pengen ngelakuin hal besar bareng-bareng, belajar bareng, ngerintis bareng. Sampe satu saat dia selalu ingkar janji tiap dia buat sendiri. Kebiasaan suka ngilang dan saat dia butuh aku, dia dateng, dan terkesan “push” aku untuk do a favor buat dia. Selama ini aku ngerasa powerless untuk bilang no. Aku ingin banget nolak, karena kalo aku iya-in, aku yakin aku akan ngerasa gak berharga setelah dia dapetin apa yang dia mau, dia bakal kembali menghilang dan kembali lagi saat dia butuh. Toxic banget kan sebenernya?
Apakah aku juga gitu ke dia, hubungi dia hanya kalo ada butuhnya? Of course, semua manusia juga gitu deh kayanya. Tapi bakal kerasa banget kalo emang cuma ada maunya doang, bukan as a good friend gitu, Aku pernah sih beberapa kali minta tolong sama dia. Sayangnya, kalo aku rekap dan hitung lagi, kayanya banyakan dia minta tolong ke aku daripada aku minta tolong ke dia. Sejak saat aku menyadari ini, aku makin ngerasa gak berharga sama sekali. 
Ada kan perasaan seneng saat diri kita ini bermanfaat buat orang lain? Ada juga perasaan kita cuma dimanfaatin. Aku merasa cuma dimanfaatin karena kadang saat aku minta tolong tentang hal kecil ke dia, dia terkesan ngeremehin, merasa kalo itu gak penting untuk diomongin dan kasih aku kata-kata yang sama sekali gak memuaskan. Dari sini, aku sakit hati, tapi aku jadi belajar kalo sometimes ada orang lain yang minta tolong ke aku, aku ga boleh ngomong gitu. “Ah itu mah kamu nya aja kali... Ah itu mah gampang tau... Ah itu bukan apa apa kalo diandingin sama aku yang...”. Dari kata-kata dia yang kaya gini, aku jadi tau dan yakin kalo aku cuma dimanfaatin doang. Dia ga pernah serius mau jadi sahabat aku. Kalo dia ga bilang dia sahabat aku, dia tau dia gaakan bisa manfaatin aku, bakal canggung minta tolong sama aku lagi. Jadi dia memilih kata “Kita Sahabatan” buat jadi password aku bilang “OK ada apa?”
Setelah 22 tahun lebih aku hidup kaya gini, aku mulai berani dan tegas untuk bilang No. Aku gatau apakah aku melakukan hal yang benar karena aku sedikit merasa dramatic (mungking karena ini akumulasi setelah sejak lama aku diperlakukan seperti ini). Aku berani block semua personal chat dan bahkan sosial media. Meskipun dalam hati masih ada penyakit “People Pleaser” ini. “Gimana kalo satu saat aku butuh dia? Gimana kalo dia ngelakuin hal yang engga-engga untuk dapetin attention dari aku, biar direcognize dan aku jd gabisa macem-macem lagi ke dia?”, tapi seengganya aku ngerasa hati aku lebih damai dan ngerasa aman, dan perasaan ini gak pernah aku rasain sebelumnya sejak aku hidup. 
Mulai hari ini, aku jadi paham buat berani set my own boundaries ke siapapun dan dengan tujuan kebahagiaan diri aku aja. Terserah orang mau bilang aku egois dan ga peduli temen, karena yang terpenting sekarang aku jaga perasaan diri aku dan peduli dengan diri aku sendiri. Gak ada yang lebih penting dari itu. 
6 notes · View notes
hayhayles · 4 years
Text
Kadang, Aku Lebih Baik Tidak Mampu
Kadang, aku hanya ingin tidak mencintai siapapun, karena aku tahu aku bisa mati kelelahan merasakan kecanggungan tiap bertemu dengannya. Bahkan aku benci bagaimana pikiranku selalu mengingatnya. Bahkan aku bisa mati lemas karena cemburu.
Kadang, aku tidak ingin punya perasaan cinta untuk siapapun, agar aku bisa hidup, menjadi diriku sendiri. Setiap dia di sekitar, aku tiba-tiba kehilangan diriku. Bukankah itu sangat menyeramkan?
Kadang, aku lebih baik tidak melakukannya, mencintai siapapun. Aku iri dengan mereka yang mampu mencinta tanpa memikirkan apapun, hanya mereka berdua dan cinta, bukankah itu sederhana? Tapi aku tidak pernah bisa, cinta bagiku tidak sesederhana itu.
Kadang, aku lebih baik tidak mampu mencintai siapapun, agar aku tidak peduli dengan apapun. Aku dengar ketidakpedulian adalah suatu anugerah. Bahkan seseorang menulis buku tentang bagaimana caranya menjadi orang yang tidak peduli. Ketidakpedulian adalah anugrah, apakah aku bisa terus berpura-pura tidak tahu dan terus berbohong?
Kadang, aku lebih baik tidak mampu mencintai siapapun, agar hidupku lelah hanya karena diriku sendiri. Setidaknya aku bisa menerima kenyataan bahwa hanya aku yang mampu.... membunuh diriku sendiri.
0 notes
hayhayles · 4 years
Text
Tentang Al-Fatihah : Adab Menghamba pada Allah swt.
Siapa umat Islam yang tidak hapal dengan surat luar biasa ini? Sebelum aku membaca lebih dalam tentang makna dari surat ini, kadang aku hanya membaca asal hapal. Apalagi waktu SD, yang hapal sama artinya boleh langsung pulang! Baru setelah dewasa mulai mengerti dan bisa mendalami arti dan makna dari surat yang selalu bikin air mata tumpah ini. 
Al-Fatihah
Tumblr media
Pertama kali aku mulai paham Al-Fatihah itu dari Bapak. Bapak sejak pensiun jadi suka ikut kajian di masjid. Hal pertama yang bapak sharing-in ke aku adalah makna dari Al-Fatihah ini. Bapak sendiri sampe berkaca-kaca karena selama hidup baru saat itu tau isinya, selama ini sholat cuma asal baca karena wajib dibaca. Ternyata, Al-Fatihah itu benar-benar membuat kita manusia harus merasa sangat tidak berdaya, tidak bisa melakukan apa-apa di dunia ini tanpa izin Allah swt.  Al-Fatihah ini mengajarkan aku adab menghamba pada Allah.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji  bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sang Pemilik hari pembalasan.
Di ayat pertama hingga keempat ini, kita diminta untuk mengagungkan Allah dan mengakui bahwa Allah adalah sumber kekuatan yang kita miliki selama hidup di dunia. Segala kebaikan dan keindahan hanyalah milik Allah, dan hanya Allah yang bisa mengasihi dan menyayangi kita sebagai hamba, terlepas dari dosa-dosa yang sudah diperbuat. Bisa bayangkan apa jadinya kita tanpa Allah yang mengasihi dan menyayangi kita di dunia? Allah itu Maha Besar, Pemilik semesta alam, sedangkan kita hanya manusia, setitik benda kecil yang bisa hidup di semesta
Hanya pada-Mu lah kami meminta dan hanya pada-Mu kami memohon pertolongan.
Ayat kelima ini sungguh ayat yang sangat menyadarkanku atas ketidakberdayaanku. Ayat kelima ini berarti aku hanya bisa pasrah pada Allah. Dalam keadaan apapun, hanya pada Allah sebaik-baik tempat mengadu dan hanya  Allah yang bisa memberi pertolongan. Kenapa harus meminta pertolongan hanya pada Allah? Seperti pada ayat kedua hingga keempat, Allah Maha Pengasih, Penyayang, Pemilik hari pembalasan. 
Setiap sampai di ayat kelima ini, kadang mata berair. Dulu di salah satu kajian Aa Gym, beliau pernah berpesan kalau ayat kelima ini harus diucapkan dalam kondisi kita benar-benar hanya berserah pada Allah, benar-benar menghamba karena kita adalah yang tidak berdaya.
Tunjukkanlah kami jalan yang lurus (benar) 
Kalau dilanjut dengan arti ayat keenam, sungguh lebih dalam lagi rasa menghamba ini. Terbayang apa yang akan terjadi nanti di Hari Pembalasan, hari dimana kita wajib mengimaninya. Semua orang berjalan dengan tanggungan masing-masing, yaitu amal dan dosa masing-masing, tidak ada lagi pertolongan atau ampunan taubat yang berarti, jadi beruntunglah kita umat Islam ini, yang setiap hari dalam hidupnya memohon pertolongan Allah untuk hari-hari selanjutnya setelah kematian dan akhir zaman. Tidak ada lagi pikiran duniawi, harta, kekasih, semuanya lenyap dan manusia semua sama dimata Allah. Kita diberi kesempatan untuk bisa selamat di hari-hari itu dengan menghamba pada Allah hari ini juga dan kenapa kita harus menundanya? Kenapa kita harus sombong dengan tidak meminta pertolongan Allah? 
Yaitu, jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai lagi sesat
Ayat ketujuh ini menjelaskan semuanya, bahwa jalan yang benar adalah jalan yang dipilih orang-orang yang Allah selalu beri kenikmatan, mereka hamba-hamba Allah yang senantiasa bersyukur, tawakkal, dan berprasangka baik pada Allah. Jika ia diberi kemudahan ia akan bersyukur dan saat ia diberi kesulitan ia akan bersyukur. Saat Allah berikan jalan, ia selalu berhati-hati dengan selalu memohon pertolongan Allah, dan saat diuji ia senantiasa memohon ampunan pada Allah dan berprasangka baik pada-Nya. Mereka adalah golongan hamba Allah yang mulia, bukankah kita ingin menjadi bagian dari mereka? Bukankah kita tidak ingin bersama dengan golongan hamba yang Allah murkai dan berjalan di jalan yang sesat, jalan menuju kehampaan dan siksa tiada ujung? 
Bapak juga pesan, selama sholat dan menjadi makmum, lebih baik kita membaca Al-Fatihah di bibir dengan berbisik dan membaca artinya dalam hati. Agar benar-benar tercapai kekhusyukan dalam memohon ampunan dan pertolongan selama ibadah sholat. Jujur, lupa kenapa harus ikut berbisik membaca suratnya, yang aku ingat hanya supaya pikiran tidak terganggu dengan yang lain, pikiran hanya fokus pada memuja dan meminta pertolongan Allah. 
Mungkin sekian tentang Al-Fatihah kali ini, semoga setelah lulus dari Ramadan tahun ini, kita bisa menjadi sebaik-baik hamba, punya kualitas sholat yang lebih baik lagi, dan semakin dalam memahami konsep menghamba pada Allah swt. Selamat malam 29 Ramadan..
1 note · View note
hayhayles · 4 years
Text
Tentang Gizi Pangan : Kesalahan Masyarakat +62!
Halo! Beberapa hari lagi menuju Idul Fitri, selain masalah ibadah, ada hal lain juga yang harus diperbaiki, yaitu GAYA HIDUP! Setelah 2 bulan kita semua menghadapi masa self-quarantine, semua aktvitas keseharian kita berubah total sampai akhirnya muncul istilah “The New Normal”. Mungkin perubahan hidup normal ini bukan hanya tentang melakukan kegiatan tertentu yang bisa mencegah virus Covid-19 aja, ini juga harus jadi kesempatan kita untuk sadar, evaluasi diri, apakah selama ini kita sudah punya gaya hidup yang sehat? Apakah kita makan makanan yang layak untuk tubuh kita?
Sebagai anak pangan, pasti ketawa kalo liat ada orang di meja sebelah yang makan nasi di rumah makan lauknya mie, kwetiau, bihun, perkedel, pake bala-bala. Atau kalau mampir rumah makan all-you-can-eat dan liat orang ambil menu bbq daging yang numpuk kaya Everest. Ternyata, masih banyak banget masyarakat +62 yang belum tau dan sadar tentang semboyan ISI PIRINGKU. Belum tau Germas yang digagas Kemenkes ini? ISI PIRINGKU itu salah satu kampanye yang digalakkan Kemenkes dan BPOM untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, beralih dari semboyan “4 Sehat 5 Sempurna” karena sejatinya kesempuraan hanyalah milik Allah swt, bukan susu.
ISI PIRINGKU itu apa?
Tumblr media Tumblr media
Ini adalah salah satu semboyan baru yang harus kita resapi dalam kehidupan sehari-hari. Secara pribadi, hal ini penting banget karena kita udah terlanjur hapal dengan semboyan yang keliru. Ternyata, yang penting bukan susu, tapi keseimbangan proporsi gizi dari satu porsi makanan yang kita konsumsi, plus kegiatan pendukungnya, seperti aktivitas fisik dan minum air yang cukup. 
Fokus dari ISI PIRINGKU ini adalah keseimbangan gizi dalam setiap porsi makanan orang Indonesia. Sumbernya bisa dari mana aja karena Indonesia salah satu negara yang diversifikasi pangannya mantap. Dari gambar, kita bisa liat ada dua pasang jenis makanan, yaitu makanan pokok-sayuran, dan lauk-buah. Porsi makanan pokok dan sayuran harus lebih banyak dari lauk pauk dan buah-buahan, tapi makanan pokok dan sayuran harus punya porsi yang sama. Sedangkan lauk pauk harus punya jumlah porsi yang sama dengan buah-buahan.
Gimana hitung komposisinya? 
Pasti bingung dengan racikan jumlahnya. Kalau saya makan 3 centong nasi berarti sayurnya harus berapa? Lauk pauknya harus berapa? Atau 3 centong nasi itu kurang?!
Pertama, komposisinya ini harus disesuaikan dengan USIA dan JENIS KELAMIN.
Sebenarnya penggolongan berdasarkan usia ini ada banyak banget. Mulai dari golongan ibu hamil dan menyusui, golongan bayi 0 - 12 bulan, anak usia 1 - 6 tahun, anak usia 7 - 9 tahun, remaja usia 10 - 19 tahun, golongan dewasa dan usia lanjut. Karena pembaca disini mayoritas masuk usia dewasa 20 - 29 tahun, atau mungkin ada juga yang 30 - 49 tahun. Jadi aku cukup jelasin komposisi untuk dua golongan ini aja (golongan lainnya mungkin akan menyusul).
Berdasarkan buku Penganekaragaman Pangan terbitan Kementrian Pertanian RI yang aku dapet dari sebuah seminar jaman kuliah dulu, ada informasi yang memuat detail jumlah porsi gizi seimbang untuk usia dan jenis kelaminnya. Secara umum, buat golongan 20 - 29 tahun, laki-laki butuh Angka Kecukupan Energi (AKE) dengan total 2550 kal, lebih banyak dari wanita yang hanya 1900 kal. Tapi tentu saja AKE ini disesuaikan dengan intensitas kegiatan yaa. Orang dengan kegiatan intensitas tinggi, sedang, rendah, sampai sedentary bisa berbeda-beda (which I am not capable enough to clearly inform you about this, lebih bagus anak gizi yang punya STR yang bahas). Sedangkan buat golongan 30 - 49 tahun ini AKE untuk laki-laki 2250 kal dan wanita 1800 kal, cenderung lebih sedikit dari yang golongan 20 - 29 tahun. Hal ini juga terkait dengan jenis kegiatan yang dilakukan dan juga sistem metabolisme tubuh yang berbeda berdasarkan usia. 
Kedua, detail besaran komposisinya diatur per masing-masing kategori usia dan jenis kelamin 
Buat laki-laki usia 20 - 29 tahun, ini kebutuhan hariannya :
8 porsi sumber karbohidrat
3 porsi sayuran + 5 porsi buah-buahan
3 porsi lauk hewani
3 porsi lauk nabati
0 susu
Buat laki-laki usia 30 - 49 tahun keatas, ini kebutuhan hariannya :
7 porsi sumber karbohidrat
3 porsi sayuran + 5 porsi buah-buahan
3 porsi lauk hewani
3 porsi lauk nabati
0 susu
Buat wanita usia 20 - 29 tahun, ini kebutuhan hariannya :
4,5 porsi sumber karbohidrat
3 porsi sayuran + 5 porsi buah-buahan
3 porsi lauk hewani
3 porsi lauk nabati
0 susu
Buat wanita usia 30 - 49 tahun keatas, ini kebutuhan hariannya : 
4,5 porsi sumber karbohidrat
3 porsi sayuran + 5 porsi buah
3 porsi lauk hewani
3 porsi lauk nabati
0 susu
See, kita ga lagi butuh asupan susu, kita harus fokus pada konsumsi sayur, buah, dan atur porsi karbohidartnya. 
Nah, gimana cara hitung porsinya? 
1 porsi makanan pokok = 100 gram nasi; 200 gram talas; 150 gram ubi; 100 gram singkong; 200 gram mie basah; 50 gram mie kering; 80 gram/3iris roti putih, 50 gram bihun; 40 - 50 gram tepung; 50 gram havermout; 200 gram kentang. 
1 porsi sayuran = 100 gram segala jenis sayur (bayam, buncis, bunga kol, daun pepaya, jagung muda, sledri, terong, daun kecipir, kacang panjang, labu siam, keciwis, genjer, tauge, oyong, jamur segar, kangkung, wortel, labu waluh, lobak, pare, pepaya muda, nangka muda, sawi, selada, dll)
1 porsi buah = 50 gram buah pisang uk.sedang, 50 gram alpukat; 100 gram jeruk manis; 80 gram manggis; 125 gram belimbing; 75 gram duku; 100 gram jambu air; 100 gram jambu biji; 90 gram mangga; 90 gram melon; 50 gram nangka masak; 75 gram nanas; 100 gram pepaya, dll.  
1 porsi protein hewani = 40 gram daging ayam; 170 gram bakso daging; 40 gram daging sapi; 50 gram hati sapi; 40 gram ikan segar; 20 gram ikan teri; 50 gram dadih sapi; 15 gram ikan asin kering; 35 gram udang segar; 55 gram telur ayam (2 butir uk. sedang); 30 gram keju; 1 butir telur bebek asin; 5 butir telur puyuh; 75 gram usus sapi; 45 gram cumi; 15 gram dendeng sapi, 90 gram kerang, dll)
1 porsi lauk nabati = 50 gram tempe (2 potong besar); 25 gram kacang hijau; 25 gram kedelai; 25 gram kacang merah; 50 gram oncom; 20 gram kacang tanah kupas; 15 gram kacang mete; 20 gram kacang tolo; 100 gram tahu, dll)
Jadi, berdasarkan informasi ini, bisa teman-teman kalikan sendiri dengan kebutuhan masing-masing. Memang informasi ini aku kombinasikan dari sumber Kemenkes dan Kementan, tapi menurutku pribadi, versi Kemenkes ini lebih mudah diimplementasi. Versi Kementan ini lebih advance dan detail, tapi juga lebih terukur. Itu kan di gambar ISI PIRINGKU mungkin ukurannya bisa subjektif, atau bisa aja kita yang lapar dan nacal ini sengaja isinya dibuat menggunung jadi lebih banyak, harusnya gambar dari Kemenkes ini dibuat detail gambar dari atas dan samping beserta skalanya LOL 
Repot harus nimbang? Yaa memang begitu salah satu cara mengatur porsi gizi seimbang. Kita bisa investasi timbangan digital, ga harus neraca analitik, hanya untuk sekedar tau berapa yang kita makan. Toh, kita akan berterima kasih pada diri kita sendiri saat masa tua menjelang karena kedisiplinan kita dalam mengatur jumlah asupan gizi kita. 
Semoga kali ini bisa bener-bener memperluas wawasan dan meningkatkan awareness temen-temen tentang asupan gizi kalian yaa demi masa depan yang lebih sehat!
0 notes
hayhayles · 4 years
Text
Tentang ABK Indonesia yang meninggal di Kapal Tiongkok
Baru sempet scroll media sosial tengah malam, dan sangat kaget dapet notifikasi Youtube Korea Reomit ko bukan kotnen biasanya (karena aku fans nya Mas Hansol <3). Setelah aku tonton, aku heran kenapa ini trending di Korea Selatan, bukan di Indonesia. Untung Mas Hansol segera sebarin berita ini, bantu translate-in juga beritanya. Aku akhirnya berusaha kumpulin fakta yang seutuh mungking tentang berita ini. Jadi aku coba paparin disini. 
Kronologi
Kejadiannya bermula dari anak buah kapal (ABK) asal Indonesia (usia 24 tahun) yang sudah bekerja selama 1 tahun di sebuah Kapal Nelayan Tiongkok, meninggal dunia karena sakit. Almarmuh (A) dalam 1 bulan sebelum kematiannya mengeluh kaki dan tangannya keram, lalu membengkak, dan semakin lama menjalar ke seluruh tubuh, dan akhirnya meninggal dunia. 
Kejadian ini terjadi pada tanggal 30 Maret 2020 di Samudra Pasifik bagian Barat, menurut Kemenlu ini masuk wilayah kerja Perairan Selandia Baru. Kemudian, banyak ABK khususnya ABK asal Indonesia yang merasa tidak puas, mereka memutuskan untuk pindah kapal. Aku belum ada informasi mereka pindah ke kapal asal negara mana, tapi kemudian mereka berlabuh di Busan, Korea Selatan. Disinilah sekitar 14 ABK asal Indonesia mencoba untuk melaporkan kejadian ini setidaknya supaya mereka bisa diselamatkan, pulang kembali ke Indonesia.
Kesaksian ABK WNI
Para ABK asal Indonesia ini mengeluhkan perlakuan yang tidak manusiawi yang mereka alami selama di kapal. Mulai dari bekerja 18 jam sehari dan hanya diberi waktu istirahat 6 jam, sampai mereka yang hanya boleh minum air laut hasil filtrasi. Kapal Tiongkok tersebut sebenarnya membawa air mineral, tapi itu hanya disediakan untuk ABK asal Tiongkok. Selain itu, 5 ABK juga mengaku bahwa mereka sudah bekerja selama 13 bulan, namun hanya digaji $120 atau sekitar 1,75 juta rupiah. Sangat tidak sebanding dengan berat beban pekerjaan dan resiko yang mereka hadapi. 
Mereka juga mengeluhkan tentang kematian 2 rekan ABK asal Indonesia lainnya (A 19 thn dan S 24 thn) yang sebelumnya juga mengalami sakit dan perlakuan yang sama dengan almarhum A (24). Mereka nilai hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Pernyataan yang pernah mereka tanda tangani sebelum menjadi ABK. Surat pernyataan tersebut diakui berisi tentang jumlah biaya asuransi jiwa ABK yang harus diberikan kepada ahli waris ABK apabila meninggal selama berlayar, serta penanganan atas jenazah ABK jika wafat di atas kapal, dimana tertulis bahwa jenazah akan di kremasi di pulau terdekat dan abunya dikirim ke Indonesia.
Proses Investigasi oleh Korea Selatan
Sayangnya, selama proses pelaporan dan investigasi, salah satu dari ABK asal Indonesia jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Namun, akhirnya ABK berinisial “E” ini meninggal pada tanggal 27 April 2020 karena sakit Pneumonia. Atas kejadian ini, kelompok HAM Korea Selatan merasa laporan ini serius dan perlu penanganan Garda Penjaga Pantai Korea Selatan untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap kapal. Investigasi ini legal dilakukan karena Korea Selatan sudah ratifikasi perjanjian internasional tentang perdagangan manusia yang didalamnya termasuk kerja paksa. Sayangnya, 2 hari setelah kejadian itu, kapal menghilang. Untungnya, masih ada sebagian ABK yang tinggal di Busan yang berniat untuk meneruskan laporan pelanggaran HAM ini.
Para ABK mengatakan bahwa kapal Tiongkok tersebut juga melakukan illegal fishing, menangkap hiu. Tersapat keterangan yang menyatakan keberadaan 16 peti berisi sirip hiu di dalam kapal. Menurut para pemerhati lingkungan hidup di Korea Selatan, tentu kapal ini tidak bisa bersandar lebih lama. Kapal ini pasti khawatir dengan pemeriksaan biro pelabuhan dan bea cukai karena jika hal ini diketahui, sanksi yang ditentukan sangat berat. 
Sebenarnya besar harapan Korea Selatan untuk menyebarluaskan masalah ini karena mereka menyadari ini adalah masalah global yang perlu melibatkan banyak negara. Masalah ini bukan hanya perbudakan di atas kapal seperti yang diperkirakan kelompok HAM, tetapi juga bagaimana dengan 16 peti sirip hiu di kapal tersebut?
Update Kemenlu
Sejauh ini, Kemenlu mengatakan bahwa masalah ini dibawah penanganan perwakilan Indonesia untuk Tiongkok, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Mereka mengatakan 14 ABK WNI akan dipulangkan pada tanggal 8 Mei 2020 bersama dengan jenazah ABK “E” yang meninggal di rumah sakit. Kemenlu juga akan memanggil Duta Besar Tiongkok terkait dengan kepastian alasan pelarungan jenazah (bukan pembuangan jenazah ya). Kemenlu juga akan memanggil agensi ketenagakerjaan untuk memastikan hak-hak awak kapal diurus dengan baik. 
Apakah seorang ABK yang meninggal di atas kapal jenazahnya selalu dilarung ke laut? 
Tumblr media
Kemenlu menyebutkan ada dua pilihan, kremasi atau pelarungan jenazah. Sebenarnya ada peraturan ILO Seaferers’ Service Regulation, pada artikel 30 (hal.8) menjelaskan tentang prosedur pelarungan jenazah. Pelarungan jenazah dilakukan hanya apabila jenazah sudah meninggal lebih dari 24 jam; atau jenazah meninggal karena penyakit menular; atau kapal tidak memiliki fasilitas menyimpan jenazah seperti Freezer atau Kremasi. Dijelaskan juga teknis pelarungan jenazah, seperti jenazah harus disterilkan, upacara pemakaman didokumentasi sedetail mungkin, penggunaan penutup dan pemberat agar jenazah tidak terapung kembali, dan penerbitan surat kematian. 
Adakah SOP  tertentu jika seorang ABK sakit di atas kapal?
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Satu hal yang harus disorot adalah, bagaimana kru kapal mengetahui penyebab kematiannya? World Health Organization pada tahun 2007 pernah mengeluarkan International Medical Guide for Ships, dimana disini dijelaskan banyak hal detail terkait dengan segala jenis penyakit, gejala, penanganan general, hingga penanganan spesifik setiap penyakit. Termasuk beberapa penyakit yang dianggap bisa menular. Apakah penyakitnya diketahui berdasarkan Medical Guide ini? Apakah sebelumnya Kapten kapal sudah memberikan penanganan general dan spesifik dari penyakitnya?  
Let’s wait for the updates!
Sources
undefined
youtube
undefined
youtube
0 notes
hayhayles · 4 years
Text
How I deal my insecurity
Short-term goal aku sekarang adalah NURUNIN BERAT BADAN! This is the hardest goal in my life karena aku sendiri gak tau pasti kapan dan gimana bisa berat badan aku naik hampir 10 kilo dalam waktu kurang dari 1 taun! Kalaulah naikin berat badan sama gampangnya sama nurunin haha. Akhirnya aku harus melakukan riset dari pengalaman orang lain, sampe ke beberapa jurnal buat cari metode yang approved by nutritionists biar ga banyak drama efek samping. Nemu lah beberapa metode yang nyaman dan lumayan efektif, pake OCD + calori counting + low intensity workout gitu lah. Prestasiku paling tinggi hanya nurunin 4,5 kilogram dalam waktu 3 minggu pake metode ini. Menurutku, ini juga reasonable karena 2 bulan belakangan aku naik lagi 4 kilogram, jadi ibaratnya tubuhku ini kembali seperti saat aku lulus kuliah, oke.
Sampai saat ini, belum ada lagi catetan beratku turun. Barangkali karena puasa, berat rasanya kalau harus kembali ke phase olahraga rutin yang super bikin haus itu. Belum lagi terakhir maag aku kambuh karena dendam yang terbalas saat adzan maghrib (sangat tidak baik), plus Ibukku yang justru karena puasa makin semangat masak plus takjilnya yang of course calori bomb ya. Intinya, berat banget untuk kembali ke program di bulan puasa ini. 
Capek banget, jelas. Rasanya kaya berjuang akan sesuatu yang gaada ujungnya. Akhirnya balik lagi tanya ke diri sendiri, sebenernya apa tujuan awal dari diet ini? Jawaban jujurnya adalah karena health issue. Lutut aku yang udah parah ini karena cidera main badminton dan diperparah dengan kondisi overweight yang menahun ini (kayak parah banget tapi ya emang sakit bos) bikin kondisi makin mengharuskan aku untuk nurunin berat badan, seengganya 7 kilogram lagi aja. Tapi, ada kejujuran lain yang penting untuk jawab pertanyaan itu, PENAMPILAN. Rasanya capek harus terus menerus denger temen atau keluarga yang nyinggung betapa “subur” dan “segar” nya daging dan lemak yang nempel di tulang belulangku ini. Sebenernya ga baper sih, tapi aku sendiri juga mengamini dan juga terganggu sama kawanan lemak ini.
Frustasi lah aku karena kondisi puasa ini dan mulai patah semangat (gak banget plis). Aku evaluasi lagi nih apa sih yang sebenernya terjadi ko tiba-tiba ga semangat. Well, selama PSBB ini banyak kegiatan di rumah, kegiatan apalagi yang bisa aku lakukan selain scrolling media sosial. And u know what, this toxic comes from MEDSOS! Di medsos, mereka hanya menampilkan keberhasilan, prestasi, kebahagiaan, dan kecantikan/kegantengan orang-orang.. Sedikit aku liat kesedihan dan keputusasaan disana. Otomatis I was so triggered by it, dan ingin juga eksis dan menunjukkan kebahagiaan, prestasi, dan keberhasilan aku (tapi lagi ga punya jadi putus asa gitu lo). 
Iya juga sih, aku suka musik. Tapi ini bulan Ramadan, masa iya aku nyanyi-nyanyi main piano, yang ada haus dan gadapet pahala juga karena (katanya) musik itu haram hahaha (udah tau tetep aja tapi). Jadilah aku mencoba untuk explore yang lain. Tapi bingung, apa hal yang belum pernah aku lakuin karena aku gapernah mau nyoba. Kenapa aku ga coba foto-foto aja? Kebetulan banyak banget temen-temen aku yang post hasil virtual photoshoot mereka. Terus aku mikir, kenapa sih harus sampe pake fotografer di videocall buat fotoin kita, kenapa ga take foto sendiri?
Awalnya seneng nih aku mau explore hal baru, tapi tiba tiba jadi minder dan sedih. Kenapa? Pas liat cermin, yaampun lemak aku bertumpuk dimana-mana! Gak sopan banget lemaknya! Paha, perut, lengan, pipi, jari, bahkan rasanya rahang aku ini juga ikut andil menimbun lemak-lemak gorengan gehu dan gula kolak! Bener-bener insecure banget, takut di judge, takut keliatan ga pantes. “Ngapain sih foto ala ala gitu, ga nyadar gendut apa?” “Duh sakit mata” “Duh sosoan bgt sii, jelek gendut gausa la banyak gaya!” Dan sedemikian rupa cercaan yang tiba-tiba muncul sendiri di kepala.. SEMALEMAN!
Sampe akhirnya, aku memutuskan untuk COBA DULU AJA SIAPA TAU COCOK. Jadi, buat nyoba, aku harus belajar dulu di depan cermin. Belajar tau angle mana yang menurutku oke buat ke shoot, dan mana yang harus ditutupin biar maksimal hasilnya. Bahkan sampe mukaku bagian kanan apa kiri ya yang bagus? Ekspresi apa yang cocok, mulut mingkem apa agak nganga, mata dibeloin apa biarin sipit aja gausah melawan takdir, atau posenya pose pose sok manis apa pose galak pedes sambel cumi, kalo pake baju ini angle yang paling bagus biar keliatan langsing gimana, biar estetik dimana ya tempatnya. 
Oke, setelah dapet rekomendasi gaya (makasih IG dan Pinterest) dan lokasi tempat (Teras lantai 2 kan gaakan ada yang liat dan lighting maksimal), aku nentuin waktu juga. Katanya sih pagi menjelang siang itu sinar matahari paling asik buat diajak kerjasama, sore juga, tapi takut hujan. Cari-cari spot yang paling enak, terus lanjut take shoot!
Tumblr media Tumblr media
Daaan.... inilah hasil aku mengenal diri aku sendiri, dengan mengenal titik-titik lemah dari penampilan aku. Saat aku tau lenganku besar dan perutku buncit, aku harus mengalihkan pandangan orang lain dari titik itu, aku harus sesuaikan pose dan baju aku untuk bisa nutupin kelemahan itu. Setelah aku mengenal diriku sendiri, aku jadi percaya bahwa nobody is perfect, we are perfectly imperfect! 
Kenyataan bahwa orang-orang sukses di luar sana sebenernya adalah mereka yang mengenal baik dirinya, tau kelemahannya, lalu dia coba perbaiki. Correcting the imperfection, mau coba belajar lagi untuk improve. Tapi, sekeras apapun berupaya memperbaiki, ketidaksempurnaan akan terus muncul. Satu-satunya cara yang bijaksana adalah dengan menutupi kelemahan itu dengan kelebihan yang kita miliki. Tetep, intinya mau belajar, lakuin, evaluasi.
Meskipun begitu..... aku tetap harus lanjut diet
1 note · View note
hayhayles · 4 years
Text
Stop Jadi Deadliner!
Banyaknya pekerja saat ini yang mulai bekerja dari rumah, mungkin ada sebagian yang merasa kurang produktif karena pekerjaan harus dikerjakan di rumah, yang sangat identik dengan tempat istirahat. Bekerja di rumah membuat kita menjadi sulit fokus karena ingin mengerjakan hal menyenangkan lain seperti memasak, menonton film, berbincang dengan keluarga, dan hal lainnya. Disini saya ingin berbagi sedikit tips untuk kita yang mulai merasa jenuh bekerja #dirumahaja.
Sebagian diantara kita mungkin akan punya reaksi yang sama saat diberi suatu tugas atau pekerjaan. Kapan deadlinenya? Mungkin tujuannya hanya ingin mengatur waktu agar bisa menyelesaikannya tepat waktu. Tapi, bukankah lebih baik saat kita bisa mengerjakannya segera?
Saat menerima sebuah tugas/pekerjaan yang penting dan mendesak, muncul sebuah resistensi yang membuat kita menunda pekerjaan tersebut. Resistensi ini muncul saat kita ingin menyelesaikan tugas itu, namun dalam berbagai alasan, memilih untuk mengerjakan yang lain. Resistensi timbul karena kita merasa takut untuk mengerjakan pekerjaan yang penting ini. Semakin besar dan penting pekerjaan tersebut, semakin besar pula resistensi yang kita dirasakan. Hal ini tentu saja wajar dialami siapapun. Tetapi, bagaimana cara melawan resistensi ini?
Satu-satunya cara untuk berhenti jadi seorang deadliner adalah mengambil tindakan nyata! Ada satu pertanyaan sederhana yang bisa memicu tindakan nyata ini, yaitu “Apa hal paling gampang yang bisa kita lakukan untuk membuat pekerjaan ini selesai?”. Mari kita gunakan contoh paling sederhana. Jika saya ingin mengerjakan laporan bulanan, saya bisa mulai dengan menyalakan laptop, membuka Note/Word, tulis tanggal, tulis kata pertama yang akan saya gunakan, dan seterusnya. 
Saat kita melakukan hal-hal sederhana ini, dengan sendirinya pikiran kita ada dalam satu momentum dimana kita ingin mengerjakan ini terus menerus. Jika pertanyaan sederhana itu tidak juga berhasil, kita bisa mulai dengan pertanyaan “Berapa lama batas waktunya?”. Kita bisa mengatur 1 jam hanya untuk mengerjakan pekerjaan ini, setelah 1 jam aku bisa bebas melakukan apapun yang aku mau. Sebagai konsekuensinya, pikiran kita akan fokus pada pekerjaan ini selama 1 jam. Hal ini sering terjadi, dan bahkan momentum itu terus ada hingga lebih dari 1 jam dan pekerjaan bisa selesai 100%. 
Jika dua hal tersebut tidak juga bisa membuat kita fokus dengan pekerjaan, kita harus evaluasi lingkungan rumah kita. Apakah area rumah yang dijadikan tempat WFH ini nyaman, dalam suhu dan pencahayaan yang cukup? Apakah terlalu banyak noise yang mengganggu? Mungkin kita bisa coba dengan membersihkan area kerja. Semakin sedikit barang yang ada di atas meja, semakin mudah kita bisa fokus dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan. Jika kita punya waktu lebih banyak, kita bisa sedikit mengubah tatanan dekorasi atau furnitur kamar agar lebih fresh. 
Jika langkah-langkah ini berhasil membuat kita fokus dengan pekerjaan, selalu lakukan apresiasi untuk diri sendiri. Apresiasi diri ini adalah bentuk cinta kita terhadap diri kita sendiri. Hal ini bisa dilakukan dalam bentuk menonton film kesukaan, memasak makanan kesukaan, atau bahkan tidur sedikit lebih lama agar esok hari pikiran bisa lebih fresh lagi. Tidak lupa dengan selalu menjaga ruangan kerja tidak dipenuhi barang-barang yang tidak perlu supaya terkesan rapi dan bersih. 
Jadi, untuk berhenti jadi seorang deadliner adalah dengan mengambil tindakan nyata. Mulailah dari tindakan yang paling sederhana dan mudah dikerjakan. Setelah itu, tetapkan batas waktu untuk mengerjakan pekerjaan dalam pikiranmu. Tidak lupa dengan selalu jaga momentum yang ada dengan menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan kerja. Selamat mencoba!
0 notes
hayhayles · 4 years
Text
Tumblr media
I missed my beautiful cat, but it's funny, because I can't remember her voice and how she looked like. Her children really heal the pain of losing her. Is it scientifically proven? Maybe I'll go with it for my next writing 😘
0 notes
hayhayles · 4 years
Text
Tumblr media
7K notes · View notes
hayhayles · 4 years
Text
The Woman in The Window - a Novel
Hi! Definitely this is my first blog in my brand new Tumblr account. Honestly, I was lost with my mind, to figure out what should I write and share.. kinda stuff. However, I really want to experience writing this first blog in my own Tumblr so here we go, I am going to review one of my latest mystery thriller novel!
Novel ini ditulis oleh a New York man,  A.J. Finn (sorry I am not doing much research about him). Buku ini jelas jadi novel pertama yang ditulis Finn dan laris manis! Seharusnya Oktober tahun kemarin filmnya sudah rilis di Fox tapi aku juga belum cek tentang ini, sorry. Awalnya, aku tertarik dengan buku ini karena covernya yang misterius dengan hint horror, which seems like my favorite movie genre. Karena belum pernah baca buku misteri-horror, aku membuat buku ini menjadi yang pertama. Buku ini sudah tamat aku baca sekitar 10 bulan yang lalu (?), tapi tiba-tiba dalam kondisi self-isolating teringat kembali dengan novel ini.
Story short, novel ini bercerita tentang Anna, seorang perempuan yang mengalami salah satu gangguan psikologis yang bernama Agorafobia : ketakutan terhadap tempat umum, singkatnya gangguan kecemasan. Singkatnya, ganggunan psikologis ini didapatkan Anna karena kekecewaan Anna pada dirinya sendiri atas kecelakaan yang menimpa anak perempuannya, Olivia, dan menghancurkan hubungannya dengan suaminya, Ed. Sepanjang aku baca buku ini, aku bisa bilang dia adalah seorang Psikolog at the same time, ironically. Karena agoraphobia yang sangat parah, dia benar-benar tidak keluar dari flat-nya dan melakukan banyak kegiatan tidak produktif didalamnya, seperti minum wine, mabuk, minum obat-obatan untuk mentalnya, menonton film (ada beberapa film yang ia tonton berulang kali karena dia tidak punya waktu untuk ke Disctara (joke)), merokok, dan bermain dengan kucingnya. Ohya satu lagi.. Menyaksikan kegiatan tetangga-tetangganya dari jendela rumahnya. Ya, setidaknya dia punya cukup jendela untuk melihat 10 rumah berjendela besar. 
Sampai satu saat, seorang tetangga baru saja pindah ke rumah nomor 210. Penghuni sebelumnya pindah dan Keluarga Russell yang sekarang menempatinya. Rumah itu terlalu besar untuk keluarga kecil, hanya Alistair, Jane, dan anak laki-laki 16 tahunnya, Ethan Russell. Surprisingly, Ethan, Jane dan Anna adalah tetangga yang cocok! Dari ceritanya, Ethan nampaknya seorang anak yang introvert, seperti anak laki-laki normal lainnya. Jane adalah seorang istri yang baik dan mudah bersosialisasi dengan lingkungannya. Saat Jane berkunjung ke flat Anna, Jane mencoba mengakrabkan diri dengan merokok dan bermain catur bersama Anna. Entah mengapa mereka cocok dengan Anna yang sudah beberapa bulan mengurung diri di flatnya. At least, Anna is finally socialize in real life, bukan hubungan di sebuah platform pencarian jodoh, atau konsultasi psikologi.
Short story (lagi), Anna yang sangat mengenal semua tetangganya karena kegiatan “mengintai” nya ini dihadapkan dengan sebuah pemandangan yang tidak normal dibalik jendela keluarga Russell. Baru saja Anna melihat Jane ditusuk oleh Alistair! Disinilah alur cerita novelnya menjadi jelas. Alistair tiba-tiba mengenalkan Jane yang lain sebagai Jane Russell dan Ethan yang tiba-tiba menjadi anak yang ragu, membuat Anna marah dan bingung. Anna melihat jelas saat itu, tapi sayang, budaya minum dan obat-obatannya membuat ia terjebak dalam upaya memberitahu dan meyakinkan pihak berwenang bahwa dirinya adalah saksi yang valid. Ditambah lagi Ethan yang juga ada di pihak Alistair, tentu saja! Semuanya menjadi semakin kacau. Anna yang mulai memiliki “chemistry” dengan Jane dan Ethan pun merasa sangat sedih dan terpuruk. Jika dihubungkan dengan kisah masa lalu Anna, setidaknya hari ini ada sesuatu yang Anna perjuangkan, keadilan atas terbunuhnya Jane dan menjadikan cerita ini sebagai titik balik kehidupan Anna, untuk bangkit menjadi Anna Fox. Kisah yang rumit dan kelam harus dialami Anna (dan Ethan tentu saja, itu sangat mengerikan!), bahkan ini adalah kali pertama Anna setelah berbulan-bulan di rumah, untuk pergi keluar rumah, dan melihat keadaan Jane pada saat itu. Sungguh cerita yang sangat gila untuk Anna! Untung ada Ethan!
Novel ini sedikit (banget) relate dengan keadaan hari ini. Ini adalah hari ke-10 aku #dirumahaja. Dari Anna, aku belajar bahwa nonton film seharian dan makan seharian benar-benar tidak produktif! Haha setidaknya untuk otot-otot dan persendian yang harus bergerak ini. 
Sebenarnya novel ini bukan novel misteri horor terbaik, tapi sebagai novel thriler horror pertamaku, ini sangat mengesankan! Aku baru menemukan alur novelnya setelah halaman ke 100? dan itu adalah perjalanan yang sangat membosankan. 100 halaman pertama menjelaskan betapa Anna tidak produktif dan terhantui masa lalunya, dan kegiatan pengintaian Anna atau konseling online dengan psikolognya. Entahlah, masa sulit Anna itu memang cerita yang mengerikan, disisi lain, Anna terasa “hidup”. Untuk membaca novel ini, kita memerlukan konsentrasi karena alur cerita novel ini maju-mundur, kadang tersesat dengan alurnya, memang novel thriller ini sangat berliku. 
Finn menceritakan Anna sedemikian rupa agar kita merasakan betapa frustasi dan kacaunya Anna. Menariknya, satu waktu kita bisa simpatik terhadap keadaan Anna, disisi lain kita hanya ingin benar-benar menamparnya jika Ia nyata haha. Tapi, dimasa Anna memperuangkan Jane, banyak hal-hal tak terduga muncul. Bahkan aku sendiri bingung, apakah Jane benar-benar terbunuh? Atau itu benar-benar hanya khayalan Anna, seperti detektif kepolisian katakan? Dari sini aku belajar, bahwa Anna menjadi kuat dan maju saat ia memperjuangkan sesuatu. Oh yaa! Novel ini punya ending yang sangat berat untuk Anna, benar-benar sangat berat!! Sangat berat juga untuk aku yang membaca karena tiba-tiba setelah menutup novel ini kepalaku sangat pening dan bahkan Anna masuk dalam mimpiku T_T. 
Yes, after a hurricane, comes the rainbow! Cerita yang sangat berat ini membuahkan intisari yang dalam. Masa lalu hanya terjadi di masa lalu, dan untuk masa lalu. Masa lalu bukan sesuatu yang harus kita bawa di masa sekarang ataupun masa depan, karena akan sangat tidak menyehatkan!! Masa lalu hanya sebuah cerita yang harus ditinggalkan di dalam gudang yang lembab dan gelap, dan kita hanya bisa membawa pergi pelajarannya bersama kita. Dunia ini terlalu indah untuk tidak kita explore, jumlah manusia di bumi ini terlalu banyak untuk kita tidak ajak berteman dan bertukar pikiran, dan kenyamanan ini terlalu melenakan untuk tidak kita tantang dengan pengalaman baru. Let’s forgive and move on. Let’s explore new challenges and get new friends!
The past should be the abandoned story, neglected in a dark-humid-repository, and the only you can take are the moral lessons. 
This world is too gorgeous for us to not be explored,  the amount of entire human being is too much for us to not make friends and share minds, and this comfort is too oblivious for us to not be challenged by the new experience! 
Let’s forgive and move on. Let’s explore new challenges and have new friends!
1 note · View note